https://epaper.kompas.id/pdf/show/20220112 K O M P AS, R A B U , 1 2 J A N U A R I 2022 MISI KEMANUSIAAN RI Indonesia Hadir untuk Rakyat Afghanistan Pemerintah Indonesia belum mengakui peme- rintahan Taliban seba- gai penguasa yang sah di Af- ghanistan.Meskipuntidak ada hubungan diplomatik, Indo- nesia tidak serta-merta me- ninggalkan rakyat Afghanis- tan. Bahkan, Indonesia akan terus membantu dan men- dampingi mereka. ”Pertama-tama, perlu dipa- hami bahwa Indonesia meng- akui Afghanistan sebagai ne- gara,terlepas siapa pihak yang memegang pemerintahan,” kata Teuku Faizasyah, Direk- tur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemente- rian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa (11/1/2022). Taliban mengambil alih ke- kuasaan di Afghanistan pas- capenarikan tentara Amerika Serikat pada 31 Agustus 2021. Tak sampai sepekan, peme- rintahan yang saat itu dipim- pin Presiden Ashraf Ghani di- gulingkan. Juru Bicara Taliban Za- biullah Mujahid menjanjikan Taliban akan membangun pe- merintahan yang inklusif ter- hadap perempuan dan su- ku-suku minoritas, menghen- tikan kekerasan, dan memas- tikan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan dan anak-anak. ”Indonesia, seperti sudah ditegaskan Menlu Retno Mar- sudi, masih menunggu Talib- an menepati janji ini. Salah satunya memastikan peme- rintah yang dipilih dan diakui oleh rakyat,” tutur Faizasyah. Sampai saat itu terjadi, Fa- izasyah mengatakan, Indone- sia menghentikan hubungan diplomatik dengan Afghanis- tan. Secara teknis, di negara itu tidak ada kantor perwa- kilan Pemerintah Indonesia, baik berupa kedutaan besar maupun kuasa usaha. Meski demikian, sebagai bagian dari entitas global dan semangat kemanusiaan, Indo- nesia berkomitmen untuk ti- dak meninggalkan rakyat Af- ghanistan. Oleh sebab itu, para staf di kantor perwakilan In- donesia di Kabul dialihkan menjadi Misi Kemanusiaan Indonesia di Afghanistan. ”Lembaga ini menunjukkan kepada Taliban dan dunia bahwa keberadaan perwakilan Pemerintah Indonesia di Af- ghanistan bukan untuk meng- akui pemerintahan saat ini, melainkan murni melaksana- kan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Faizasyah. Kerja sama Ia menjelaskan, Misi Ke- manusiaan Indonesia di Af- ghanistan merupakan lemba- ga yang dikoordinasikan Lem- baga Dana Kerja Sama Pem- bangunan Internasional (LD- KPI) atau lebih dikenal se- bagai Indonesia Aid. Kelom- pok kerja LDKPI terdiri dari Kementerian Keuangan seba- gai koordinator, Kemlu, Ke- menterian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Ke- menterian Sekretariat Negara, serta sejumlah organisasi ter- kait isu yang ditangani. Afghanistan merupakan ba- gian dari program kerja tahun 2022. ”Jenis bantuan masih mengacu kepada arahan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga internasional lainnya. PBB mengatakan, ke- butuhan prioritas saat ini ma- kanan karena lebih dari se- paruh penduduk Afghanistan mengalami kelaparan,” tutur- nya. Indonesia, Minggu (9/1), mengirim 60 ton bantuan ba- han pangan ke Afghanistan. Ini kerja sama Indonesia de- ngan Program Pangan Dunia (WFP) untuk membantu 17.000 warga Afghanistan. Faizasyah mengungkapkan, pada 2021 Indonesia juga me- ngirimkan bantuan berupa hi- bah kepada Afghanistan me- lalui sejumlah lembaga inter- nasional. Setelah hibah dan bantuan pangan, direncana- kan pemberian bantuan yang lebih berkelanjutan, seperti program pemberdayaan ma- syarakat, terutama perempu- an. Kepala Misi Kemanusiaan Indonesia di Afghanistan Budi Suryasaputra menjelaskan, sejauh ini mereka tidak me- nemui kendala, baik dari ma- syarakat maupun Taliban. Koordinasi di lapangan masih mengacu kepada PBB. Khusus untuk bantuan pangan yang baru saja diterima, distribusi ditangani oleh WFP dengan petugas dari Misi Indonesia sebagai pemantau di lapang- an. ”Kami semua ada delapan orang di Kabul. Kami baru kembali ke Afghanistan pada 27 Desember 2021. Sebelum- nya, kami sempat pindah sementara ke Islamabad, Pakistan, sampai situasi di Afghanistan cukup stabil,” ujar Budi. (LARASWATI ARIADNE ANW)