Kompas, 13-01-22, hal. 9

ID Food Akan Perkuat
Ekosistem Pangan
Indonesia
Tantangan sektor pangan di dalam negeri tahun ini semakin berat.
Kehadiran ID Food atau Holding BUMN Pangan diharapkan bisa
memperkuat ekosistem dan rantai pasok pangan di dalam negeri.
JAKARTA, KOMPAS — ID Food
atau Holding Badan Usaha
Milik Negara Pangan diharap-
kan dapat memperkuat ekosis-
tem dan rantai pasok pangan
Indonesia dari hulu hingga
hilir. Perusahaan induk yang
dimotori PT Rajawali Nusan-
tara Indonesia (Persero) ter-
sebut juga diarahkan mening-
katkan kesejahteraan petani,
peternak, petambak, dan ne-
layan.Hal itu mengemuka dalam
peluncuran ID Food yang di-
gelar di Museum Fatahillah, ka-
wasan Kota Tua Jakarta, Rabu
(12/1/2022). Peluncuran itu di-
lakukan Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Erick
Thohir, Menteri Perdagangan
Muhammad Lutfi, Wakil Men-
teri BUMN Pahala N Mansury,
Komisaris Utama PT RNI Bayu
Krisnamurthi, dan Direktur
Utama PT RNI Arief Prasetyo
Adi.
ID Food merupakan gabung-
an tujuh BUMN yang me-
nangani pangan serta dua
BUMNyang memilikilini usaha
perdagangan dan logistik.
BUMN-BUMN tersebut adalah
PT RNI, PT Pertani (Persero),
PT Sang Hyang Seri (Persero)
atau SHS, PT Garam (Persero),
PT Perikanan Nusantara (Per-
sero) atau Perinus, Perum Per-
ikanan Indonesia atau Perindo,
PT Berdikari (Persero), PT
Bhanda Ghara Reksa (Persero)
atau BGRLogistics, dan PTPer-
usahaan Perdagangan Indone-
sia (Persero) atau PPI.
Erick mengatakan, ekosistem
pangan sangat penting di In-
donesia, baik untuk memenuhi
ketahanan pangan dan suplai
bahan baku maupun untuk me-
ningkatkan kesejahteraan pe-
tani, peternak, petambak, dan
nelayan. Oleh karena itu, ke-
hadiran ID Food diharapkan
dapat memperkuat ekosistem
pangan Indonesia.
ID Food juga diharapkan
bisa terus mengembangkan di-
gitalisasi dan inovasi agar bis-
nisnya tidak terdisrupsi. Riset
dan pengembangan produk
unggulan juga perlu dilakukan
agar Indonesia tidak sekadar
menjadi pasar dan terjebak pa-
da persoalan suplai dan per-
mintaan.
”ID Food juga perlu bersi-
nergi denganBUMN-BUMNla-
in,
seperti
himpunan
bank-bank milik negara, PT
Perkebunan Nusantara (Perse-
ro), dan PT Pupuk Indonesia
(Persero), untuk mendampingi
petani, peternak, dan nelayan.
Salah satu tujuannya agar me-
reka bisa mendapatkan solusi
pembiayaan berbasis data yang
akurat,” ujarnya.
Dalam peluncuran itu, ID
Food juga menandatangani no-
ta kesepahaman (MOU) dengan
sejumlah BUMN lain, seperti
PT Pupuk Indonesia, PT Per-
kebunan Nusantara III, Perum
Perhutani, PT Bank Rakyat In-
donesia (Persero) Tbk, dan PT
Asuransi Kredit Indonesia
(Persero). MOU itu dalam rang-
ka melanjutkan program Mak-
mur.
Program Makmur merupa-
kan ekosistem yang menghu-
bungkan produsen pangan
hulu dengan segala bentuk ke-
butuhannya, mulai dari keter-
sediaan pupuk, perusahaan
penjamin serapan, pasar,
modal kerja, asuransi, hingga
teknologi. Program tersebut
menyasar sejumlah komoditas,
seperti padi, jagung, cabai,
kelapa sawit, ketela pohon,
kopi, kakao, tebu, dan bawang
merah.
Tantangan sektor pangan
Dalam kesempatan itu, Lutfi
menuturkan, tantangan sektor
pangan pada tahun ini
cukup berat. Selain faktor mu-
siman dan perubahan cuaca,
tantangan itu juga mencakup
kenaikan harga sejumlah ko-
moditas global ditambah de-
ngan lonjakan biaya logistik dan
produksi.
Akhir tahun lalu, kenaikan
harga sejumlah komoditas glo-
bal dan biaya logistik berpe-
ngaruh terhadap sejumlah ko-
moditas pangan di dalam ne-
geri.
Lonjakan harga minyak go-
reng di dalam negeri meru-
pakan imbas dari kenaikan har-
ga minyak kelapa sawit mentah
(CPO) global. Begitu juga ke-
naikan harga telur ayam ras.
Kenaikan itu dipengaruhi na-
iknya harga pakan yang seba-
gian besar bahan bakunya ma-
sih impor.
Pemerintah melalui Kemen-
terian Perdagangan saatini ber-
upaya agar harga minyak go-
reng tetap terjangkau. Selain
ketersediaan barang terpenuhi,
harga juga bisa terkendali di
angka Rp 14.000 per liter.
Lutfi juga memperkirakan, di
tengah mulai pulihnya daya beli
masyarakat, permintaan pada
tahun ini akan lebih besar
daripada suplai. Oleh karena
itu, ID Food diharapkan bisa
memperkuat rantai pasok pa-
ngan di dalam negeri untuk
menjawab tantangan-tantang-
an tersebut.
ID Food juga memiliki BGR
Logistics. Hal ini akan turut
membantu kelancaran distribu-
si pangan. Apalagi, sistem lo-
gistik yang dikembangkan BGR
sudah bisa menjangkau pa-
sar-pasar rakyat.
”Saya berharap ID Food bisa
terlibat dalam pengadaan dan
distribusi pangan nasional,” ka-
ta Lutfi.
Sementara itu, Arief mene-
gaskan, ID Food akan diarahkan
untuk memperkuat ekosistem
pangan nasional. Dua di anta-
ranya menopang ketahanan pa-
ngan serta mewujudkan inklu-
sivitas dan kesejahteraan pe-
tani, peternak, petambak, dan
nelayan.
”Kami juga berkomitmen
menjadikan ID Food sebagai
perusahaan pangan kelas du-
nia,” ujarnya. (HEN)