EKONOMI POLITIK
Turki-Israel Rebut Pasar Gas Eropa
Musthafa Abd Rahman,
dari Kairo, Mesir
Hubungan Israel-Turki
yang cenderung sema-
kin dekat belakangan
ini relatif mengejutkan meng-
ingat kedua negara selama ini
sering berhadap-hadapan di
berbagai isu.
Namun, krisis di perbatasan
Ukraina-Rusia ternyata mem-
buka peluang ekonomi dan po-
litik kedua negara. Peluang itu
datang dari potensi adanya
kekosongan pasokan gas dari
Rusia ke Eropa jika Rusia
akhirnya menginvasi Ukraina.
Selama ini, Eropa mengim-
por 40 persen kebutuhan gas-
nya dari Rusia. Sebanyak 30
persen dari total suplai gas Ru-
sia ke Eropa itu dialirkan le-
wat Ukraina. Jika jadi melan-
carkan invasi ke Ukraina, seba-
gaimana ancaman Amerika
Serikat (AS), Rusia akan dija-
tuhi sanksi ekonomi yang be-
rat. Menghentikan suplai gas
Rusia ke Eropa adalah salah
satunya.
Seiring makin meningkat-
nya tensi di perbatasan Ukrai-
na-Rusia, peluang kekosongan
pasar gas di Eropa makin ter-
buka lebar. Wacana mencari
sumber gas alternatif untuk
Eropa pun berkembang. Qatar,
Azerbaijan, dan negara lain de-
ngan wilayah Laut Mediterania
Timur yang kaya gas pun ma-
suk bursa.
Siap suplai
Qatar sudah siap menyuplai
gas ke Eropa Hal ini sudah
dibicarakan dalam pertemuan
Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin
Hamd Al-Thani, dengan Pre-
siden AS Joe Biden, di Was-
hington DC pada 31 Januari.
Namun, Qatar tidak dapat
memenuhi semua kekosongan
pasokan gas dari Rusia karena
selama ini sudah memiliki
kontrak untuk memasok gas
ke Asia, seperti China, Jepang,
dan Korea Selatan, dalam
jumlah besar. Kekurangan
suplai gas dari Qatar ini se-
dianya akan diisi Azerbaijan
atau negara lain yang memiliki
wilayah Laut Mediterania
Timur.
Menurut lembaga kajian ge-
ologi AS, cadangan gas dan mi-
nyak bumi ditemukan di area
seluas 83.000 kilometer perse-
gi di Laut Mediterania Timur.
Cadangan gasnya mencapai
287 triliun kubik. Cadangan
minyaknya mencapai 1,7 miliar
barel. Israel adalah salah satu
negara di wilayah Laut Medi-
terania Timur yang memiliki
cadangan gas besar dari wila-
yah itu. Peluang inilah yang
segera ditangkap Turki dengan
mencoba menggandeng Israel
untuk memasok gas ke Eropa
lewat wilayah Turki.
Harian Al-Quds Al-Arabi
edisi Minggu (6/2/2022) me-
lansir, Presiden Turki Recep
Tayyip Erdogan, dalam perte-
muan dengan Presiden Israel
Isaac Herzog, akan fokus
membahas hubungan ekonomi
Turki-Israel, khususnya waca-
na pembangunan pipa gas dari
Israel ke Eropa melalui Turki.
Merujuk media Turki, perte-
muan Erdogan-Herzog yang
dijadwalkan pekan depan di
Ankara kemungkinan besar di-
tunda ke Maret, menyusul Er-
dogan yang terinfeksi Covid-19
varian Omicron.
Bagi Turki, proyek pemba-
ngunan pipa gas dari Israel ke
Eropa melalui wilayah Turki
sangat strategis. Secara ekono-
mi, proyek itu menjadikan Is-
rael sebagai sumber pasokan
gas baru bagi Turki yang se-
lama ini mengimpor dari Iran,
Irak, dan Azerbaijan. Proyek
itu juga akan menambah sum-
ber devisa ke Turki dari pem-
bayaran pajak dan komisi oleh
Israel.
Adapun secara politik, nilai
tawar Turki akan naik di mata
AS, Israel, dan Eropa. Turki
sekaligus bisa melemahkan pe-
ran forum East Med, yakni fo-
rum gas Laut Tengah bagian
Timur dengan kantor pusat di
Kairo, Mesir. Anggota East
Med meliputi tujuh negara, ya-
itu Mesir, Yunani, Siprus, Isra-
el, Italia, Jordania, dan Otori-
tas Palestina.
Sementara untuk Israel,
proyek itu minimal menjadi
peluang bisnis baru yang besar.
Israel juga akan semakin ter-
hubung dengan Eropa.