Naiknya Harga Cabai dkk Dorong Nilai Tukar Petani Jadi 108,34 Persen Akhir 2021 Kompas.com - 03/01/2022, 12:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Desember 2021 tercatat naik 1,08 persen menjadi 108,34. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, NTP menggambarkan indeks yang diterima petani dengan indeks yang dibayar petani. 

Indeks harga yang diterima petani mencapai 118,23, sementara indeks harga yang dibayar petani adalah 109,12. "Indeks harga yang diterima petani meningkat 1,72 persen, sementara yang harga dibayar petani 0,63 persen. Karena kenaikan indeks yang diterima lebih tiggi dibanding yang dibayar petani, maka NTP Bulan Desember 2021 meningkat 1,08 persen," ucap Margo dalam konferensi pers, Senin (3/1/2022). 


Margo menuturkan, penyebab kenaikan indeks yang diterima petani disumbang oleh melonjaknya harga komoditas, meliputi harga gabah, cabai rawit, kelapa sawit, dan jagung. "Adapun indeks yang dibayar petani meningkat karena disebabkan oleh harga cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, dan beras," ucap Margo. 

Berdasarkan subsektor, kenaikan NTP tertinggi terjadi di sektor holtikultura sebesar 6,38 persen (month to month/mtm) menjadi 102,70. Hal ini disebabkan karena indeks yang diterima naik 6,87 persen. "Komoditas penyumbang indeks di holtikultura adalah kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, cabai merah, bawang daun, wortel, sawi hijau, terong, petai, dan ketimun," bebernya. 

Tercatat, seluruh sektor NTP berada pada zona hijau. Sektor tanaman pangan meningkat 0,40 persen menjadi 99,88; sektor tanaman perkebunan rakyat meningkat 0,91 persen jadi 131,46; sektor peternakan meningkat 0,20 persen menjadi 99,77; dan sektor perikanan meningkat 0,76 menjadi 205,11.

Adapun NTUP pada bulan Desember 2021 ini berada pada angka 108,52 atau meningkat 1,40 persen. Naiknya NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,72 persen, lebih tinggi dari indeks yang dibayar petani sebesar 0,31 persen. Sama seperti NTP, sektor NTUP yang naik paling tinggi adalah sektor holtikultura. Kenaikan sektor sebesar 6,96 persen menjadi 103,37. "Jadi NTUP merupakan rasio indeks yang diterima petani, hanya saja indeks yang dibayar petani sudah mengeluarkan komponen konsumsi rumah tangga. NTUP pada bulan Desember 2021 ini adalah 108,52," tandasnya.