Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pandemi Covid-19 menjadi tantangan terbesar pada abad ini. Mengingat, dampaknya amat dahsyat terhadap sektor ekonomi maupun kesehatan.

Di sektor ekonomi, kata Sri Mulyani, pandemi Covid-19 mampu menghentikan aktivitas manusia di berbagai penjuru dunia. Contohnya kota New York di Amerika Serikat tiba-tiba mendadak sepi.

"New York kota yang tidak pernah tidur, the city never sleep tiba tiba kosong dan sepi. Makkah al Mukarramah yang selalu penuh jemaah umroh dan haji ditutup dan menjadi sunyi. Jakarta jalan Sudirman dan Thamrin yang tidak pernah putus lalu lalu lalamg kendaraan seketika kosong," ungkapnya dalam puncak Dies Natalis UNS ke-46, Rabu (11/3).

Selain itu, pandemi Covid-19 juga memukul tingkat konsumsi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Kemudian, realisasi investasi menjadi tertunda.

"Bahkan, harga minyak mentah dunia pernah mencapai minus USD 37 per barel pada April 2020. Harga saham dunia rontok seketika," imbuhnya.

Pandemi Memakan Korban Jiwa Tinggi

Di sektor kesehatan, pandemi Covid-19 juga memakan korban jiwa tertinggi di banding jenis pandemi lainnya. Dia mencatat, angka kematian global akibat Covid-19 mencapai 6 juta jiwa.

"Sementara Flu Hong Kong hanya 1 juta jiwa kematian, Flu Babi 200 ribu kematian, Ebola 11,3 ribu kematian," bebernya.

Meski begitu, dia menyakini dunia akan menemukan solusi untuk menghadapi pandemi Covid-19. Ini seiring terus berkembangnya ilmu pengetahuan.

"Seperti ungkapan bahasa inggris yang tadi saya sampaikan no matters how long the winters, spring is sure to follow. Seberapapun panjang dan menekan Covid-19 yang begitu dahsyat maka penyembuhan dan pemulihan pasti terjadi," tutupnya. [ags]