JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Komisi VII DPR pada Rabu (12/1/2022) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta yang sedianya membahas polemik peleburan LBM Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditunda. Rapat ini semula dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, baru sempat mulai beberapa menit, interupsi justru mewarnai pembukaan rapat. Interupsi datang lantaran tidak hadirnya eks Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio.  "Interupsi pimpinan, karena tadi disebutkan bahwa menyangkut masalah lembaga Eijkman, pertanyaannya adalah mantan pimpinan Eijkmannya dihadirkan enggak?" kata anggota Komisi VII Kardaya Wanika saat rapat.

 
Menurut politisi Gerindra itu, kehadiran Amin dalam rapat tersebut penting. Sebab, Komisi VII perlu mendapatkan gambaran utuh terkait polemik peleburan LBM Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). "Supaya kita tahu gitu, jangan sampai kita bicarakan, tapi pembicaraan kita tidak membumi, gitu. Saya kira itu penting karena kalau tidak ini tidak konklusif, kita kan ingin dapatkan gambaran yang sebenarnya, seutuhnya," nilai Kardaya. Sementara itu, anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P Ribka Tjiptaning meminta agar rapat tersebut sebaiknya ditunda. Menurutnya, jika salah satu komponen penting dalam polemik tak dihadirkan, maka rapat akan terasa kurang dalam menjawab sejumlah pertanyaan.  Padahal, kata Ribka, polemik tersebut penting untuk segera dituntaskan.

Adapun rapat tersebut hanya dihadiri Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir. "Supaya tuntas ya karena ini berkaitan, lebih baik hari ini ditunda, supaya kita bisa tiga-tiganya hadir, supaya tuntas pimpinan. Kalau nanti yang itu sendiri, Eijkmannya, sekarang dua ini, karena ini kan berkaitan semua, jomplang, cemplang. Kalau masakan kurang satu, bumbunya ya gak enak, cemplang kalau orang Jawa bilang," tutur Ribka. Mendengar masukan-masukan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno sebagai pimpinan rapat memutuskan untuk menutup rapat hari ini. Eddy mengatakan, rapat terkait polemik Peleburan Eijkman akan dijadwalkan kembali pada Senin (17/1/2022) pukul 16.00 WIB. "Cukup ya, jadi kalau cukup, kita tutup rapat hari ini, dan saya cek ke sekretariat jadwal berikutnya ada di hari Senin pukul 16.00. Kita pukul 13.00 ada RDP dengan Menteri Perindustrian, disusul pukul 16.00 langsung dengan lembaga Eijkman, itu bisa kita kupas tuntas bisa sampai malam," imbuh politisi PAN itu.

Diketahui, polemik peleburan LBM Eijkman ke BRIN hingga kini masih menjadi sorotan. Atas integrasi itu, sebanyak 113 tenaga honorer LBM Eijkman tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto. 
 
"113 orang, sekitar 71 adalah tenaga honorer periset," kata Wien saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/1/2022).