KSAL Laksamana Yudo Margono ingin meningkatkan kerja sama untuk peningkatan kemampuan SDM prajurit TNI AL melalui pelatihan bersama Angkatan Laut AS.

JAKARTA, KOMPAS — Kepala staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono membahas kemungkinan kerja sama pendidikan dengan pimpinan Angkatan Laut AS. Ia bertemu dengan US Secretary of Navy Carlos Del Toro dan Kapala Operasi Angkatan Laut Laksamana Mike Gilday, akhir pekan lalu di Washington DC, Amerika Serikat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono, Minggu (3/4/2022), mengatakan dalam pertemuan dengan Carlos Del Toro, Yudo mengatakan, TNI AL ingin terus melanjutkan dan meningkatkan kerja sama strategis dengan AS. Kerja sama yang ditekankan Yudo adalah dalam bidang pembangunan SDM, seperti pendidikan dan latihan bersama. Latihan bersama yang telah sering dilakukan sejak tahun 1995 adalah Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT). Latihan bersama antara korps marinir kedua negara juga menghasilkan manfaat bagi semua pihak.

Yudo membicarakan kemungkinan penambahan jumlah penerimaan untuk perwira siswa TNI AL baik di tingkat Naval Staff College (NSC) dan Naval Command College (NCC) di Rhode Island, maupun pendidikan setingkat Lemhannas di National Defense University (NDU) di Wahington DC. KSAL juga menjajaki kemungkinan kursus bagi penyelam TNI AL dan kursus Tactical Air Control Party bagi penerbang TNI AL di AS.

Dalam pertemuan itu, Carlos Del Toro mengatakan, TNI AL khususnya dipandang sebagai mitra strategis di bidang pertahanan kemaritiman. Sementara Indonesia dianggap sebagai negara yang konsisten dalam menjaga stabilitas di kawasan. Ia juga tetap ingin melanjutkan kerja sama bidang pendidikan, latihan, dan teknologi.

Sementara dalam pertemuan dengan Laksamana Mike Gilday sebagaimana disampaikan kantor AL AS, Yudo menyampaikan kembali keinginan TNI AL untuk meningkatkan kerja sama antara Angkatan laut. Ia menyoroti pentingnya kerja sama itu diwujudkan dalam peningkatan latihan dan pendidikan, selain tentunya dialog tentang kebijakan pertahanan.

Keduanya juga berdiskusi tentang pentingnya keamanan maritim di kawasan. Dalam pertemuan pertama ini, mereka berdiskusi tentang perkembangan situasi keamanan baik global maupun kawasan. ”Bagi kami, kerja sama dengan mitra sangat penting. Masalah maritim saat ini membutuhkan interoperabilitas dan kehadiran,” kata Mike.

Mike juga kembali menyampaikan prinsip AS tentang Indo Pasifik yang lautnya bebas dan terbuka untuk dimanfaatkan masyarakat global. Ia juga menekankan keinginan AS untuk terus mempertahankan, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Dalam diskusi keduanya sepakat, penting untuk membangun hubungan bilateral Indonesia dan AS terkait isu-isu keamanan di kawasan.

Dalam kunjungannya ke AS, Yudo juga bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, guna membahas rencana kerja sama yang akan dilakukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dalam menghadapi masalah keamanan maritim, keamanan dan stabilitas regional maupun global.