IKATAN Dokter Indonesia (IDI) diminta untuk segera memberikan penjelasan terkait pemecatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan organisasi.
"Kami membutuhkan penjelasan resmi dari IDI. Penjelasan itu sangat penting agar masyarakat dapat mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya, sehingga tidak muncul berbagai prasangka dan spekulasi liar yang justru dapat memperkeruh keadaan," ungkap anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rico Sia dalam keterangan di Jakarta, Senin (28/3). Pernyataan Rico itu terkait sidang khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dalam Muktamar ke-31 Pengurus Besar IDI di Banda Aceh yang merekomendasikan pemberhentian Terawan dari keanggotaan IDI secara permanen. Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman membenarkan pemecatan Terawan.
Menurut Rico, Terawan merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dirawat oleh seluruh elemen bangsa. Sebagai seorang dokter, ia telah membuktikan keahliannya di bidang kedokteran. "Sudah banyak pasien yang dia pulihkan kesehatannya dan jumlahnya mungkin ribuan. Dengan kemampuan sedemikian itu sudah selayaknya orang seperti Terawan justru harus diberi ruang, bukan dibuang," tandas Rico. Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat itu menerangkan, bila pemecatan terhadap Terawan benar-benar terjadi dan berlaku permanen, sesungguhnya IDI telah berbuat zalim kepada sesama. Akibat pemecatan permanen Terawan sudah tidak bisa membuka praktik sebagai dokter. "Itu artinya sama dengan 'membunuh' pelan-pelan Terawan, karena sudah mematikan sumber kehidupannya. Bahkan bisa jadi juga menghabisi keluarganya, anak istrinya," terang Rico. Rico juga mengingatkan, Terawan adalah makhluk ciptakan Tuhan yang diberi kelebihan untuk bisa menolong bagi sesama umat manusia. "Bila Terawan dibenamkan kariernya, dicabut secara permanen keanggotaannya dari IDI, sesungguhnya mereka telah melawan Tuhan yang telah menciptakan Terawan," pungkasnya. (RO/O-2)