BADUNG, KOMPAS – Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union Assembly and Related Meetings digelar di Bali, 20-24 Maret 2022. Forum parlemen internasional yang mengangkat tema ”Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change” itu akan membahas isu perubahan iklim dan pandemi Covid-19 dalam pertemuan ke-144 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam konferensi pers di Nusa Dua, Senin (14/3/2022), Ketua DPR Puan Maharani, yang didampingi jajaran Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR dan Gubernur Bali Wayan Koster, memastikan kesiapan penyelenggaraan Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) yang akan dipusatkan di Nusa Dua. ”Acara akan dihadiri 1.000 orang dari 115 negara,” kata Puan.
Menurut dia, kegiatan Sidang IPU Assembly and Related Meetings di Nusa Dua akan membawa dampak positif dan mengangkat citra Bali, khususnya dalam pemulihan pariwisata Bali.
Puan menyatakan pertemuan parlemen negara-negara berdaulat itu menjadi kegiatan besar yang dilaksanakan di Bali pada 2022.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Ketua DPR Puan Maharani seusai menghadiri konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Senin (14/3/2022), mengenai persiapan Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings yang akan digelar di Bali, 20-24 Maret 2022.
Baca juga : Bali Menanti Manfaat G-20
Ditemui secara terpisah di Nusa Dua, Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana mengatakan, pertemuan internasional IPU di Nusa Dua menjadi momentum penting dalam pemulihan kembali ekonomi Indonesia dan Bali, termasuk pariwisatanya.
Pelaksanaan Sidang Ke-144 IPU di Bali juga akan menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 dan tantangannya.
Baca juga : DPR Desak Pemerintah Segera Atasi Ancaman Perubahan Iklim
Menurut Putu Supadma, kebijakan pemerintah untuk mengujicobakan bebas karantina di Bali juga mendorong minat anggota IPU untuk mengikuti Sidang Ke-144 IPU di Nusa Dua.
”(Sidang IPU) ini menjadi momentum awal dalam pembukaan kembali pariwisata, yang menjadi sektor pengangkat utama ekonomi Indonesia, apalagi Bali,” kata Putu Supadma.
”Penyelenggaraan di Bali ini sungguh tepat karena sebagai magnet dan penggaung utama kepariwisataan Indonesia,” ujarnya lagi.
Kesiapan Bali
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Gubernur Bali Wayan Koster seusai menghadiri konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Senin (14/3/2022), mengenai persiapan Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings yang akan digelar di Bali, 20-24 Maret 2022.
Sebelum menghadiri konferensi pers, Puan Maharani bersama BKSAP DPR mengadakan rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Sidang Ke-144 IPU Assembly and Related Meetings dan Sidang Association of Secretaries General of Parliaments (ASGP).
Acara itu juga diikuti Gubernur Bali Wayan Koster bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali. Rapat koordinasi juga melibatkan seluruh instansi yang berkaitan dengan kedatangan delegasi internasional, termasuk Satgas Penanganan Covid-19.
Baca juga : Gubernur Bali: Bali Tetap Lokasi Pertemuan KTT G-20
Dalam jumpa pers, Wayan Koster menjelaskan, situasi pandemi Covid-19 di Bali sudah terkelola dengan baik dan kondisi Bali makin membaik. Oleh karena itu, Bali dinilai kondusif sebagai tempat pelaksanaan Sidang Ke-144 IPU.
Koster juga menyatakan, seluruh rangkaian kegiatan Sidang IPU di Nusa Dua akan menerapkan prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19, termasuk pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi peserta Sidang IPU.
”Pertemuan parlemen dunia di Bali ini menjadi momentum pemulihan ekonomi Bali,” katanya dalam konferensi pers bersama Ketua DPR Puan Maharani, Senin.
Pelaksanaan sidang yang berjalan dengan lancar dan aman, menurut Koster, akan membawa citra positif bagi Bali dan Indonesia di mata dunia, terlebih Indonesia juga akan menyelenggarakan KTT G-20 di Bali.
Penyelenggaraan di Bali ini sungguh tepat karena sebagai magnet dan penggaung utama kepariwisataan Indonesia. (Putu Supadma)
Adapun Sidang ke-144 IPU di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret mendatang, akan membahas sejumlah isu, di antaranya perubahan iklim global, pembangunan berkelanjutan, penanggulangan pandemi Covid-19, perdamaian dan kedamaian, serta demokrasi.
Terkait hal itu, Puan mengatakan, perubahan iklim mendapatkan perhatian dan akan dibahas dalam Sidang IPU di Nusa Dua karena menyangkut kelangsungan hidup umat manusia.
Menurut Puan, dalam sidang akan dibuka pula ruang diskusi mengikuti dinamika yang berkembang, tetapi pembahasannya disesuaikan dengan aturan persidangan serta menjunjung rasa saling menghormati dan menghargai sesama anggota IPU.