MINA, KOMPAS — Jemaah haji Indonesia, bersama sejuta anggota jemaah internasional, tengah menuntaskan jamarat atau melempar kerikil di tiga tugu batu di Mina, Arab Saudi. Jamarat dimulai pada Sabtu (9/7/2022) dini hari dan berlangsung hingga Senin atau Selasa (12/7/2022). Setelah itu, jemaah melaksanakan tawaf, sa’i, dan tahalul.

Pemantauan Kompas bersama Media Center Haji (MCH) di Mina, Sabtu dan Minggu (10/7/2022) pagi, para anggota jemaah berangkat dari perkemahan di Mina menuju tempat jamarat sesuai jadwal yang telah disepakati. Sebagian melakukan amalan ini pada tengah malam sampai dini hari, sebagian pada sore hingga malam hari. Jemaah Indonesia cenderung tidak mengambil waktu tengah hari demi menghindari cuaca panas.

Para anggota jemaah berangkat berombongan dalam kelompok terbang (kloter) masing-masing dengan membawa bendera Indonesia dan penanda nomor kloter. Sejak dari perkemahan, mereka berjalan berombongan sampai tiba di lokasi jamarat. Tiba di tugu-tugu batu, para anggota jemaah melemparkan kerikil yang telah diambil sebelumnya dari kawasan Muzdalifah. Setiap lemparan disertai doa.

Para anggota jemaah haji Indonesia melempar jumrah Aqabah di Mina, Arab Saudi, Sabtu (9/7/2022) sore waktu setempat. Melempar jumrah menjadi simbol jemaah mengutuk setan dan membuang keburukan.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Para anggota jemaah haji Indonesia melempar jumrah Aqabah di Mina, Arab Saudi, Sabtu (9/7/2022) sore waktu setempat. Melempar jumrah menjadi simbol jemaah mengutuk setan dan membuang keburukan.

Jemaah mengaku lega setelah dapat melontar jamarat. ”Rasanya bahagia bisa melempar jamarat. Ini simbol melempar perilaku negatif yang pernah kami lakukan,” kata pasangan suami istri, Sugeng (50) dan Mahmudah (44), asal Madiun, Jawa Timur, saat ditemui di tugu Aqabah.

Di perkemahan, para anggota jemaah melakukan tahalul atau mencukur rambut. Sebagian dari mereka menggunduli rambutnya sampai habis. Kegiatan itu dikerjakan secara bergantian dengan menggunakan alat cukur elektronik. Mereka tampak bersemangat melakukannya di gang-gang antartenda, bahkan sampai dini hari.

”Semakin banyak rambut dibuang semakin bagus, seperti membuang dosa-dosa, kecil atau besar,” ucap Johan Afendi (50), anggota jemaah asal Palembang, Sumatera Selatan.

Berlangsung lancar

Sejauh ini, proses ibadah haji berlangsung baik dan lancar. Setelah menuntaskan wukuf di Arafah, Jumat (8/7/2022) malam, jemaah bergerak ke Muzdalifah untuk mengambil kerikil dan menginap sejenak. Mereka lantas menuju Mina untuk melaksanakan jamarat, mulai Sabtu dini hari.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjajal fasilitas perkemahan di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022). KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjajal fasilitas perkemahan di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Indonesia Tak Sendiri Rayakan Idul Adha 1443 pada Hari Minggu

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui di lokasi jamarat mengungkapkan syukur atas lancarnya proses penyelenggaraan haji. Amalan melempar jamarat adalah salah satu titik penting yang dijaga agar jemaah dapat menunaikannya dengan nyaman. Kementerian Agama telah meminta slot waktu yang lebih aman bagi jemaah Indonesia.

”Kami memilih lempar jumrah aqabah di (Sabtu) sore hari karena lebih adem. Ini ikhtiar untuk keamanan jemaah,” ucap Yaqut.

Yaqut menghargai para petugas haji yang bekerja melayani jemaah. Jumlah jemaah yang meninggal dan sakit juga tidak terlalu tinggi jika dibandingkan musim haji tahun-tahun sebelumnya. ”Mungkin ada faktor pembatasan usia jemaah (65 tahun ke bawah), edukasi jemaah, dan penanganan kesehatan berjalan cepat. Jika ditemukan gejala sakit, langsung ditangani cepat. Kondisi baik ini dijaga sampai haji selesai,” katanya.

Para anggota jemaah haji mendengarkan khotbah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia, di Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Khotbah disampaikan Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh Mukri Wiryosumarto serta menekankan pentingnya membangun peradaban yang damai.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Para anggota jemaah haji mendengarkan khotbah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia, di Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Khotbah disampaikan Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh Mukri Wiryosumarto serta menekankan pentingnya membangun peradaban yang damai.

Baca juga: Haji Furoda, Harapan di Tengah Ketidakpastian

Berdasarkan laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), hingga Minggu (10/7/2022) siang waktu Arab Saudi, total jemaah Indonesia yang wafat sebanyak 35 orang. Mereka meninggal karena sakit, terutama masalah jantung. Sebanyak 184 anggota jemaah dirawat, yang terdiri dari 171 orang dirawat di KKHI di Mekkah dan 13 orang di rumah sakit Arab Saudi.

Menurut Kepala Bidang MCH Kementerian Agama Moh Khoeron, angka kematian jemaah pada musim haji tahun 2022 ini lebih rendah dibandingkan periode sama, yaitu hari ke-37, pada tahun-tahun sebelumnya. Angka kematian tertinggi tercatat pada tahun 2017 dengan 658 anggota jemaah, disusul tahun 2015 dengan 627 anggota jemaah.

”Terlepas dari kuota jumlah jemaah 50 persen lebih kecil dibandinkan tahun-tahun sebelumnya, angka kematian saat ini turun jauh, setidaknya sampai hari ke-37,” kata Khoeron.