Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berlangsung meriah, Selasa (9/8/2022), dari pagi hingga petang. KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berlangsung meriah, Selasa (9/8/2022), dari pagi hingga petang.

AGATS, KOMPAS — Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berlangsung meriah, Selasa (9/8/2022) dari pagi hingga petang. Ribuan anak Asmat hadir di Lapangan Yos Sudarso pada petang hari, meluapkan kegembiraan dengan berjoget, membaca puisi, dan menyanyi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir ke Agats.

Pagi hari, di Gedung Wiyata Mandala Asmat, anak-anak juga merayakan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 bersama Nyonya Wury Ma’ruf Amin yang hadir secara daring. Perayaan HAN 2022 juga ditandai dengan pengukuhan Forum Anak dan Gugus Tugas Kota Layak Anak Kabupaten Asmat oleh Bupati Asmat Elisa Kambu. Pada acara tersebut juga dilakukan pencanangan dan deklarasi menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).

Baca juga: Bayang-bayang Buta Aksara pada Anak-anak di Asmat

Pada kesempatan tersebut, Wury mengucapkan selamat Hari Anak kepada anak-anak di Asmat. ”Semoga di hari ini dan seterusnya anak- anak Indonesia, khususnya anak-anak di Kabupaten Asmat, selalu sehat, gembira, tidak ada lagi kekerasan, dan dapat menggapai cita- citanya agar nanti bisa ikut berkontribusi memajukan bangsa dan negara,” kata Wury.

Kepada anak-anak di Asmat, Wury menyampaikan bahwa anak-anak harus mengetahui hak-hak anak, yakni hak hidup, hak tumbuh dan berkembang, hak perlindungan, dan hak berpartisipasi. Keempat hak dasar anak tersebut tidak boleh dilanggar karena setiap anak di Indonesia harus mendapatkan keempat hak anak tersebut tanpa terkecuali.

Pemerintah baik pusat maupun daerah telah melakukan pelbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hak anak. Di antaranya membuat ruang bermain ramah anak, sekolah ramah anak, rumah ibadah ramah anak, puskesmas ramah anak, kampung ramah perempuan dan peduli anak, serta kabupaten layak anak.

”Selain itu, pengurusan akta kelahiran dan kartu identitas anak saat ini juga sudah lebih mudah prosesnya, dan tentunya diberikan secara gratis,” kata Wury.

Kepada anak-anak Asmat, Wury juga berpesan agar anak-anak bisa mengisi waktu dengan pelbagai kegiatan positif, produktif, dan inovatif. Anak-anak bisa menjadi yang terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan RI dan menjadi garda terdepan perubahan Indonesia.

Anak-anak Asmat hadir dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Aula Wiyata Mandala, Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan,  Selasa (9/8/2022).  Selain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara langsung di Agats, hadir juga Nyonya Wury Maruf Amin yang hadir secara daring.UNDEFINED

Anak-anak Asmat hadir dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Aula Wiyata Mandala, Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Selasa (9/8/2022). Selain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara langsung di Agats, hadir juga Nyonya Wury Maruf Amin yang hadir secara daring.

Harus tumbuh sehat

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menambahkan, perayaan HAN bukanlah sekadar perayaan untuk anak-anak bersenang-senang saja, melainkan momentum untuk bersama-sama memperjuangkan hak-hak dan perlindungan anak Indonesia agar bisa tumbuh menjadi bangsa yang maju dan sejahtera, tidak terkecuali anak-anak di Asmat.

”Anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Asmat, siapa pun dia harus tumbuh sehat, sekolah setinggi-tingginya, harus memiliki identitas, harus dibesarkan dengan penuh kasih sayang, dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan berbagai perlakuan lainnya, serta harus aktif berpartisipasi dan bersuara,” kata Bintang.

Baca juga: Menyelamatkan Ibu Hamil dan Anak-anak di Asmat

Bintang mengingatkan, suara anak harus didengarkan oleh orang-orang dewasa. Karena itu, tugas dan tanggung jawab bersama sebagai orang dewasa harus mendengarkan suara anak-anak.

”Agar dapat mencapai perlindungan hak anak, kita harus menyatukan kekuatan, bersinergi, berkolaborasi. Kita semua harus bergerak bersama dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak tanpa terkecuali,” ujar Bintang.

Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berlangsung meriah, Selasa (9/8/2022), dari pagi hingga petang. Ribuan anak Asmat hadir di Lapangan Yos Sudarso pada petang hari, meluapkan kegembiraan mereka dengan berjoget, membaca puisi, dan menyanyi bersama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara langsung di Agats.KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Papua Selatan, berlangsung meriah, Selasa (9/8/2022), dari pagi hingga petang. Ribuan anak Asmat hadir di Lapangan Yos Sudarso pada petang hari, meluapkan kegembiraan mereka dengan berjoget, membaca puisi, dan menyanyi bersama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang hadir secara langsung di Agats.

Kepada Pemerintah Kabupaten Asmat, Menteri PPPA mengingatkan agar pencanangan Asmat menuju KLA tidak hanya sekadar seremoni belaka, tetapi bagaimana ada implementasi bahwa Asmat layak menjadi KLA.

Kolaborasi antarkementerian/lembaga sangat penting. Buktinya, kehadiran Menteri PPPA di Asmat mendapat dukungan dari sejumlah kementerian/lembaga dan organisasi, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia, dan Unicef Indonesia.

Selain itu, pengiriman barang untuk anak-anak di Asmat juga dibantu oleh Kementerian Perhubungan. Pada perayaan HAN di Asmat juga hadir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana dan Pemukiman Papua untuk melaksanakan survei kelayakan pembangunan Ruang Bermain Anak di Asmat.

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/kiNZq_RRJrN4O3ecZkw0CNsvp-o=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F10%2Fd42ab6ec-1170-4de2-8521-95d3aa0a33cf_jpeg.jpg

Bupati Asmat Elisa Kambu menyampaikan terima kasih kepada Nyonya Wury Ma’ruf Amin dan Menteri PPPA yang menyapa anak-anak Asmat. ”Terima kasih untuk kesediaan, ketulusan hati, dan hadir menyapa anak-anak, dan mama-mama di Asmat,” kata Elisa.

Saat berdialog dengan Menteri PPPA, Silvester Siforo Junior (13) menyampaikan suara hati anak-anak Asmat. ”Kebanyakan anak di sini belum bisa membaca dan menulis, terutama di kampung-kampung. Kebanyakan anak di sini menggunakan lem sebagai pengganti narkoba,” ujar Silvester.

Adapun Silvia Manampimbir (16), siswa SMAK Seminari St Yohanes Penginjil Asmat, menyampaikan banyak keluhan teman-teman seusianya yang terpaksa putus sekolah karena mengalami pelecehan seksual. ”Saya mengharapkan mereka kembali bersekolah,” katanya.