KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Jemaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (16/7/2022) malam waktu Arab Saudi atau Minggu pagi waktu Indonesia. Sebagian anggota jemaah melakukan tawaf wada (perpisahan) karena akan kembali ke negara masing-masing setelah menunaikan seluruh rangkaian haji.
MEKKAH, KOMPAS — Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji atau Siskohat per Minggu (17/7/2022) sore waktu Arab Saudi, total 58 anggota jemaah meninggal. Mereka berasal dari sejumlah daerah dan beragam usia. Sebagian besar kematian dipicu masalah jantung, penyakit terkait pernapasan, dan paru-paru.
Angka kematian pada hari ke-44 ini adalah yang paling rendah selama tujuh tahun terakhir penyelenggaraan haji. Angka tertinggi pada 2015 (476 kematian), 2017 (416), dan 2019 (260). Dengan catatan, jumlah jemaah haji tahun 2022 separuh dari biasanya dan usianya 65 tahun ke bawah.
Ada lonjakan kematian pascawukuf di Arafah, mengambil kerikil di Muzdalifah, dan menginap serta lempar jumrah di Mina. Saat jamarat, jemaah berjalan kaki dari tenda sampai lokasi lemparan sejauh 3 sampai 7 kilometer. Pergi-pulang, mereka berjalan sejauh 6 sampai 14 kilometer.
Pantauan Kompas, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina, pekan lalu, banyak anggota jemaah dirawat. Mereka sakit setelah jamarat. Salah satunya, Tasriyah (59), anggota jemaah asal Bekasi, Jawa Barat, yang mendapat bantuan pernapasan lewat selang oksigen.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui Media Center Haji di Masjidil Haram, Mekkah, Minggu (17/7/2022) dini hari, mengungkapkan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengantisipasi lonjakan kematian pascajamarat di Mina dengan menyiagakan bantuan kesehatan. Begitu ada yang sakit, anggota jemaah dirawat tim kesehatan.
”Saya lihat statistik, ada empat anggota jemaah wafat setelah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Faktor (kematian) yang banyak karena kardiovaskular (gangguan jantung) yang dipicu kelelahan. Saya berharap semua menjaga stamina,” katanya.
Baca Juga: Mendaki Bukit Cinta Saat Senja
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Suasana jemaah tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (16/7/2022) malam waktu Arab Saudi atau Minggu pagi waktu Indonesia.
Kepulangan jemaah
Kepulangan jemaah haji asal Indonesia dari Mekkah ke Tanah Air terus berlangsung. Pada Sabtu (16/7/2022), 3.238 anggota jemaah dalam delapan kelompok terbang diberangkatkan dari Bandara King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, ke Indonesia, lalu menuju Asrama Haji di Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Padang, Surabaya, dan Solo.
Di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur, dari total 450 orang yang tiba, dua anggota jemaah positif Covid-19 lewat tes antigen. Keduanya melanjutkan tes PCR, tetapi hasilnya belum keluar.
Jemaah yang positif Covid-19 lewat tes PCR harus menjalani karantina di Asrama Haji atau di daerah asal dengan pemantauan dinas kesehatan. ”Semua jemaah negatif Covid-19 bisa pulang ke rumah,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Asrama Haji.
Khofifah juga meminta semua anggota jemaah yang tiba di Tanah Air tetap menjaga protokol kesehatan. Mereka akan terus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya melalui kartu kewaspadaan kesehatan.
Jemaah yang tiba di Tanah Air mengucapkan syukur atas penerbangan dan perjalanan darat yang lancar. Rona bahagia terpancar dari wajah jemaah. Mereka langsung bersujud syukur sesaat setelah turun dari pesawat. ”Alhamdulillah selamat kembali di Surabaya. Semuanya berjalan lancar,” kata Sudarmaji (53), salah satu anggota jemaah haji.
Baca Juga: Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Tak Perlu Jalani Karantina Terpusat
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Surabaya yang baru turun dari pesawat Saudi Arabia Airlines melakukan sujud syukur di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7/2022).