Jemaah haji asal Indonesia yang menginap di hotel di kawasan Syisya, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (7/7/2022), bersiap berangkat untuk melakukan wukuf di Arafah. Wukuf sebagai amalan puncak haji digelar pada 9 Zulhijjah 1443 Hijriah atau bertepatan dengan Jumat (8/7/2022).KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah haji asal Indonesia yang menginap di hotel di kawasan Syisya, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (7/7/2022), bersiap berangkat untuk melakukan wukuf di Arafah. Wukuf sebagai amalan puncak haji digelar pada 9 Zulhijjah 1443 Hijriah atau bertepatan dengan Jumat (8/7/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Jemaah yang telah menyelesaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi, mulai kembali pulang ke Tanah Air sejak Jumat (15/7/2022). Pemerintah menyiapkan sistem penapisan kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh, tanda, dan gejala serta observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi guna mencegah penyebaran Covid-19. Anggota jemaah yang dinyatakan sehat bisa langsung pulang ke rumah tanpa harus menjalani karantina terpusat.

”Jemaah haji yang dinyatakan sehat saat observasi di asrama haji debarkasi dapat kembali ke rumah dan diimbau terus memantau kondisi kesehatannya selama 14 hari ke depan,” kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.

Jemaah yang bergejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular akan diperiksa lebih lanjut dan dites antigen. ”Jika hasilnya positif, dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Jemaah yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan juga menginstruksikan semua rumah sakit untuk menyiapkan 10-30 persen kapasitas tempat tidur. Begitu pula dengan sejumlah tempat isolasi mandiri terpusat, alat kesehatan, sumber daya manusia, obat-obatan, dan alat pelindung diri. Kewaspadaan dalam menyambut kepulangan jemaah haji perlu digiatkan di tengah peningkatan kasus Covid-19.

Pada Kamis (14/7/2022) terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 2.872 orang dinyatakan sembuh dan 9 orang meninggal. Dengan demikian, jumlah kasus aktif sebanyak 24.490 kasus. Jumlah kasus aktif sepekan terakhir naik dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.

Pada 13 Juli 2002 terjadi kenaikan kasus yang membuat positivity rate harian di Indonesia menjadi 5,88 persen. Tiga provinsi memiliki positivity rate yang tertinggi, yaitu DKI Jakarta (13,83 persen), Banten (8,53 persen), dan Jawa Barat (5,54 persen).

Terkait perkembangan ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, pemerintah menekankan agar masyarakat menaati protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi penguat.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Mulai Pulang ke Tanah Air

Jemaah haji mendengarkan khotbah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Khotbah yang disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)  Raden Intan Lampung Moh Mukri Wiryosumarto, menekankan pentingnya membangun peradaban yang damai.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah haji mendengarkan khotbah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Khotbah yang disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Moh Mukri Wiryosumarto, menekankan pentingnya membangun peradaban yang damai.

Kepulangan jemaah

Dari Mekkah, Arab Saudi, wartawan Kompas,Ilham Khoiri, melaporkan, sebagian besar jemaah haji Indonesia telah menyelesaikan amalan haji di Mekkah. Setelah itu, mereka berangsur pulang ke Tanah Air. Sebanyak 2.326 anggota jemaah gelombang pertama diterbangkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Jumat, dan tiba di Indonesia pada Sabtu (16/7/2022). Kepulangan jemaah berlanjut hingga pertengahan Agustus 2022.

Selama berada di Arab Saudi, jemaah berusaha menjaga kesehatannya. Sejauh ini belum ada laporan kasus Covid-19 di kalangan jemaah, baik Indonesia maupun internasional. Namun, akibat perubahan cuaca ekstrem serta kelelahan, apalagi ditambah adanya penyakit penyerta (komorbid), sebagian jemaah haji sakit. Kasus sakit meningkat terutama usai jemaah menjalani puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, mabit dan mengambil kerikil di Muzdalifah, dan mabit sekaligus melempar jamarat di Mina.

Untuk melempar jamarat, misalnya, jemaah harus berjalan kaki 3-7 kilometer. Usai melempar jamarat, mereka kembali ke tenda perkemahan dengan jarak sama. Artinya, untuk pulang-pergi jamarat, jemaah berjalan kaki total 6-14 kilometer.

”Kaki pegal-pegal. Setelah pulang jamarat, kaki harus diistirahatkan dan diurut-urut biar tidak sakit,” kata Ristina (46), jemaah asal Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Jumat malam, total ada 52 anggota jemaah meninggal. Mayoritas jemaah wafat itu karena masalah jantung, sebagian lagi karena respiratory diseases (penyakit terkait pernapasan dan paru), dan neoplasma (kanker).

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, kelelahan memicu jemaah jatuh sakit. Karena itu, jemaah diimbau untuk menyesuaikan aktivitasnya selama di Mekkah. Begitu pula saat jemaah bergeser ke Madinah. ”Kita harus menjaga jemaah agar jangan terlalu kelelahan. Aktivitasnya harus disesuaikan dengan kemampuan fisik setiap jemaah,” katanya.

Baca juga: Jemaah Haji dan Sandal Jepit

Sambutan di Tanah Air

Di Tanah Air, sejumlah pemerintah daerah bersiaga menyambut kepulangan jemaah haji. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, misalnya, menyiapkan penapisan untuk jemaah di asrama haji. Vaksinasi dosis penguat diberikan bagi anggota jemaah haji yang baru menerima vaksinasi dosis primer. Vaksinasi dilakukan sebelum jemaah pulang kembali ke daerah asal.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, seluruh jemaah haji yang mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya wajib menjalani penapisan Covid-19 melalui swab antigen dan pengecekan suhu tubuh. Jemaah yang menunjukkan gejala Covid-19 dan memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius harus menjalani tes dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).

”Upaya kewaspadaan terhadap Covid-19 tidak boleh kendur. Penanganan swab antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, sedangkan untuk tes PCR akan dilakukan oleh KKP Surabaya,” ujar Khofifah.

Di Padang, Sumatera Barat, keluarga telah menunggu kedatangan 393 anggota jemaah gelombang pertama yang dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Jumat malam. Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Joben, jemaah langsung menuju Asrama Haji Padang dan disambut dengan shalawat badar serta pengalungan bunga. Di Aula Asrama Haji Padang, jemaah mengikuti acara seremonial. Seusai acara, jemaah diserahkan kepada bupati/wali kota, kemudian pulang ke daerah asal masing-masing.

Baca juga: Indonesia Itu seperti Sepotong Surga

Jemaah berjalan melalui terowongan menuju Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Jelang puncak haji pada 8 Juli 2022, semakin banyak jemaah haji dari sejumlah negara yang berdatangan ke Tanah Suci.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah berjalan melalui terowongan menuju Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Jelang puncak haji pada 8 Juli 2022, semakin banyak jemaah haji dari sejumlah negara yang berdatangan ke Tanah Suci.