KOMPAS/VINA OKTAVIA
M Syafei (39), petani Desa Tambak Jaya, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, memilah biji kopi merah, Jumat (8/2/2019). Sejumlah petani mulai mengembangkan pertanian organik untuk meminimalkan penggunaan bahan kimia.
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan program Kartu Petani Berjaya untuk memajukan sektor pertanian. Program itu memberikan jaminan bagi petani untuk lebih mudah mendapatkan pupuk hingga permodalan.
Peluncuran program dilakukan di Lapangan Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (6/10/2020). Acara itu dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan disiarkan secara daring.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memaparkan, Kartu Petani Berjaya memberikan kemudahan bagi petani untuk mendapatkan ketersediaan sarana produksi, akses permodalan dan asuransi, serta pembinaan usaha. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan akses pemasaran hasil hingga beasiswa pendidikan bagi anak petani.
”Kemudahan tersebut akan diberikan secara bertahap kepada seluruh petani di Provinsi Lampung,” ujar Arinal.
Pada tahap I, peluncuran Kartu Petani Berjaya dilakukan di tujuh kabupaten. Kabupaten itu adalah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pringsewu, Tanggamus, Pesawaran, dan Kota Metro.
Jumlah petani yang sudah mendapat Kartu Petani Berjaya berjumlah 18.277 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 14.850 orang telah membuka rekening dan mendapatkan bantuan.
Baca juga: Sektor Pertanian Jadi Fokus Gubernur Lampung
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini (berjilbab) meninjau proses pengemasan pisang mas dari Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang akan diekspor untuk pertama kalinya ke Shanghai, Republik Rakyat China, Selasa (24/4/2018).
Saat ini, penyerahan kredit usaha rakyat bagi petani di Lampung mencapai Rp 1,5 triliun. Jumlah itu setara dengan 61,95 persen dari target pemerintah. Penyaluran bantuan diprioritaskan bagi petani yang membudidayakan komoditas unggulan Lampung, yakni padi, cabai, kopi, jagung, dan lada.
Arinal menjelaskan, pemprov Lampung bekerja sama dengan perbankan dan perusahaan pupuk dalam penyaluran bantuan program petani berjaya. Dengan kerja sama itu, kebutuhan permodalan dan pupuk bagi petani diharapkan bisa terpenuhi dengan cepat dan mudah sehingga produktivitas pertanian semakin optimal.
Kemudahan tersebut akan diberikan secara bertahap kepada seluruh petani di Provinsi Lampung.
Dia optimistis, sektor pertanian akan mampu membangkitkan perekonomian Lampung pada masa pemulihan akibat pandemi Covid-19. Dengan majunya sektor pertanian, Lampung juga bisa berkontribusi besar dalam menyediakan pangan nasional.
Selama ini, Lampung memiliki banyak komoditas unggulan pertanian, antara lain padi, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, kopi, lada, dan kakao. Lampung juga memiliki komoditas ternak sapi potong, kambing, ayam, dan udang. Komoditas itu tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal dan nasional, tetapi diekspor ke berbagai negara.
Untuk mendukung program Pemprov Lampung, Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih padi, benih rehabilitasi lada, dan 1.000 sapi. Selain itu, Lampung juga mendapat bantuan sarana pertanian, seperti traktor, asuransi, dan panel surya.
Dalam kesempatan itu, Syahrul menilai peluncuran program Kartu Petani Berjaya itu merupakan langkah tepat untuk memajukan sektor pertanian. Dia berharap program itu mampu mengubah sektor pertanian di Lampung menjadi lebih kuat, modern, dan mandiri.
Baca juga: Panen Komoditas Dukung Pemulihan Ekonomi Lampung
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo saat meninjau sawah di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (19/6/2020).
Secara terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Kaslan mendukung program Pemprov Lampung dalam memajukan sektor pertanian. Dia berharap penyaluran Kartu Petani Berjaya bisa merata dan berdampak pada kesejahteraan keluarga petani.