ungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021) sore.
BANJARMASIN, KOMPAS — Banjir di Kalimantan Selatan meluas akibat curah hujan ekstrem pada awal tahun ini. Dari 13 kabupaten/kota, hanya dua kabupaten yang belum sampai siaga banjir. Sebelas kabupaten/kota lainnya sudah dilanda banjir sehingga diberlakukan status tanggap darurat bencana banjir.
Banjir pada awal tahun ini menjadi banjir terparah dalam sejarah bencana banjir di Kalimantan Selatan. Kejadiannya merata hampir di seluruh wilayah Kalsel. Kota Banjarmasin tidak luput dari bencana banjir kali ini. Hampir semua permukiman warga di ibu kota provinsi itu digenangi air sejak Kamis (14/1/2021).
”Banjarmasin benar-benar sudah jadi kota sungai. Air semua sejauh mata memandang,” ujar Juliansyah (46), warga Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, ketika mengobrol bersama warga lainnya, Jumat sore.
Menurut Juliansyah, baru kali ini Kota Banjarmasin mengalami banjir parah seperti sekarang. ”Seumur hidup di Banjarmasin, rumah kami tidak pernah sampai kena banjir. Sekarang di dalam rumah sudah sekitar 60 sentimeter,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga mengungsi secara mandiri akibat kompleks perumahan mereka di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilanda banjir, Jumat (15/1/2021). Banjir terjadi sejak Kamis karena tingginya intensitas curah hujan.
Azidin Noor, operator radio dan pendataan Taruna Siaga Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, mengatakan, dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak dilanda banjir kali ini. ”Posko pengungsian dan dapur umum didirikan di beberapa lokasi,” ujarnya.
Baca juga : Banjir di Kalsel Diperparah Kerusakan Lingkungan
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor langsung menerbitkan Surat Pernyataan Nomor 360/038/BPBD/2021 tentang peningkatan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat. Surat itu diterbitkan dengan mempertimbangkan semua kabupaten/kota di Kalsel memiliki risiko tinggi bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang.
Kekuatan penuh
”Dengan dikeluarkannya surat pernyataan ini, pemerintah harus turun dengan kekuatan penuh untuk membantu masyarakat. Saya perintahkan semua satuan kerja perangkat daerah dan aparatur sipil negara Pemprov Kalsel bergerak membantu masyarakat semaksimal mungkin,” katanya.
Banjarmasin benar-benar sudah jadi kota sungai. Air semua sejauh mata memandang. (Juliansyah)
Sahbirin juga langsung turun meninjau dapur umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel di Kota Banjarbaru, Jumat dini hari. Menurut dia, dapur umum sangat penting untuk membantu warga yang terkena musibah banjir.
”Kami berharap apa yang dikerjakan oleh BPBD bisa bermanfaat buat masyarakat yang terdampak banjir. Masyarakat yang terdampak juga diimbau segera mencari tempat-tempat yang aman untuk mengungsi,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga menyelamatkan sebagian barangnya dengan menggunakan perahu akibat kompleks perumahan mereka di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilanda banjir, Jumat (15/1/2021).
Berdasarkan rekapitulasi BPBD Kalsel dari 1 sampai 14 Januari 2021, ada 57 kejadian banjir di Kalsel. Banjir merendam 19.452 rumah dengan warga terdampak sebanyak 67.842 jiwa. Jumlah warga yang harus mengungsi mencapai 8.522 jiwa.
Badan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ekstrem yang bisa memicu banjir dan longsor masih akan berlanjut dalam 10 hari atau dasarian ke depan.
Baca juga : Hujan Ekstrem Berpeluang Berlanjut
Di Kalsel, intensitas hujan bahkan mencapai rekor tertinggi di wilayah ini selama sejarah pencatatan, yakni mencapai 265 milimeter per hari pada Kamis (Kompas.id, 14/1/2021).
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Banjarbaru, juga sudah mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada 13-15 Januari 2021 di hampir seluruh wilayah Kalsel.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga melintasi banjir di Jalan Semanda, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (14/1/2021).