https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/Aw9GC7dQFCNcei49c38hLVsa0W4=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F06b5bd03-6b89-4531-a92e-877d2c7efb17_jpg.jpgJE

Ekskavator bekerja mengeruk lumpur saat pengerjaan proyek Waduk Pilar Jati di kawasan Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, Senin (2/11/2020). Waduk yang menempati lahan di tengah kota seluas 7.128 ini sebagai salah satu solusi penanggulangan banjir di wilayah Jakarta Timur, khususnya Kelurahan Cipinang Melayu yang sering menjadi langganan banjir. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2020. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyatakan siap membebaskan 630 bidang lahan dalam dua bulan ke depan untuk dijadikan waduk dan pemulihan sungai.Kompas/Riza Fathoni (RZF)02-11-2020

Saya ingin menambah apa yang ditulis Bapak Jimmy S Harianto di Surat Kepada Redaksi Kompas (Rabu, 21/10/2020) mengenai birokrasi banjir di Jakarta. Saya juga tinggal di Perumahan Taman Alfa Indah, Jakarta Selatan. Bapak Jimmy di Jakarta Barat. Kami tidak saling kenal, tetapi kami sama-sama korban banjir.

Papa saya, 83 tahun, pernah menyampaikan masalah banjir ini ke Kelurahan Petukangan Utara seusai banjir 1 Januari 2020. Rumah kami terendam 50 cm, masuk ke dalam rumah. Benar, inilah banjir terburuk selama 30 tahun kami tinggal di Perumahan Taman Alfa Indah.

Masalah termasuk lumpur di got depan rumah yang sudah setebal 60 cm, tidak pernah dikeruk selama 30 tahun. Enam pegawai kelurahan lalu datang ke rumah kami di Blok K, tetapi tidak ada tindak lanjut. Mereka hanya foto-foto got dengan lumpur tebal itu.

Tolong juga diobservasi lumpur yang ada di got-got di blok-blok yang lain. Lumpur pasti sudah sama tebalnya karena Taman Alfa Indah sudah ada sejak tahun 1983.

Saya pun pernah bicara dengan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup yang mengangkat sampah bekas banjir, minta tolong agar masalah lumpur dan banjir ini dikoordinasikan dengan instansi terkait.

Tanggal 16 Oktober 2020, ketika hujan turun selama dua jam, Perumahan Taman Alfa Indah dilanda banjir lagi. Air masuk rumah hingga 5-10 cm. Hingga saya menulis surat ini pada 21 Oktober 2020, tidak pernah ada respons dari instansi terkait.

Jika masalah banjir ini sudah disampaikan secara terbuka, baik oleh saya maupun Bapak Jimmy, tetapi belum ditanggapi juga, ke mana lagi kami mengadu?

Julisar Surjadi

Taman Alfa Indah, Jakarta Selatan

Hari Santri

Setiap 22 Oktober diperingati Hari Santri Nasional. Peringatan ini berdasarkan resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya. Beliau adalah ulama dan pendiri NU, yang memfatwakan kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Semangat juang para pahlawan tidak lepas dari status mereka sebagai ulama dan santri. Misalnya, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, atau Teuku Cik Ditiro. Mereka mengobarkan semangat masyarakat untuk berjuang membela negeri ini dari penjajah. Ini menguatkan bukti bahwa ulama dan para santri berjasa terhadap negeri ini.

Sebagaimana peringatan hari nasional lainnya, Hari Santri Nasional pun seyogianya tidak hanya sebatas seremoni. Perlu menjadi refleksi agar kita mencontoh semangat perjuangan mereka.

Hasni Tagili

Jalan Belanak, Konawe, Sulawesi Tenggara

Klaim Asuransi

Saya adalah suami dari Ny Siti Budhy Hartini. Kami telah sangat dirugikan oleh asuransi Bumiputera karena klaim belum juga dibayar.

Dana kami ada pada polis 215100124518 dengan nilai Rp 250.000.000. Polis itu telah jatuh tempo 6 Januari 2020.

Dana kami juga ada pada polis 215100705305 dengan nilai Rp 31.250.000. Telah jatuh tempo 26 Maret 2020.

Kedua polis tersebut sampai saat ini belum dibayar. Kami hanya mendapatkan janji-janji pembayaran.

Mestinya asuransi Bumiputera yang telah berdiri sejak 1912 menjadi asuransi kebanggaan bangsa, tetapi malah merugikan para pemegang polis.

Kami telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Agustus 2020 melalui Sekretariat Negara. Bukti penerimaan nomor 208N-B2PCN4.

Kami juga menyurati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) via e-mail konsumen@ojk.go.id pada 8 September 2020, tetapi sampai saat ini tetap tidak ada juga realisasi pembayaran.

Besar harapan kami masalah ini dapat segera diselesaikan sehingga polis kami dapat segera dibayarkan.

Dr RH Soetomo

Jalan Gading Putih Raya, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara