”Mata di udara” yang disiapkan TNI untuk mengamankan KTT G20 tak hanya mampu mendeteksi gangguan yang mungkin timbul, tetapi juga diharapkan dapat melakukan pemantauan secara tepat. logo Kompas.id TEKS › Politik & Hukum›TNI Siapkan ”Mata di Udara”... Iklan KTT G20 TNI Siapkan ”Mata di Udara” untuk Amankan KTT G20 ”Mata di udara” yang disiapkan TNI untuk mengamankan KTT G20 tak hanya mampu mendeteksi gangguan yang mungkin timbul, tetapi juga diharapkan dapat melakukan pemantauan secara tepat. Oleh EDNA CAROLINE PATTISINA 20 Oktober 2022 20:36 WIB · 3 menit baca Poster KTT G20 dipasang di sebuah perempatan jalan di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (5/7/2022). Sosialisasi acara KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua pada pertengahan November mendatang terus digaungkan, antara lain, melalui pemasangan poster di sejumlah lokasi di Bali. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Poster KTT G20 dipasang di sebuah perempatan jalan di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (5/7/2022). Sosialisasi acara KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua pada pertengahan November mendatang terus digaungkan, antara lain, melalui pemasangan poster di sejumlah lokasi di Bali. JAKARTA, KOMPAS — TNI yang menjadi penanggung jawab keamanan KTT G20 di Bali pada 15-16 November akan mengerahkan segenap kemampuan untuk mengamankan pertemuan pemimpin negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu. Selain mengerahkan ribuan personel, TNI juga telah menyiapkan eye in the sky atau mata di udara sebagai bagian dari operasi pengamanan demi lancarnya perhelatan tesebut. ”Sepanjang berlangsungnya acara (KTT G20) akan ada mata di udara. Untuk pertama kalinya TNI akan menggelar kemampuan ini,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers yang diadakan Tim Komunikasi dan Media G20, Kamis (20/10/2022). Andika menjelaskan, mata di udara tersebut tidak saja bisa mendeteksi gangguan yang mungkin timbul, tetapi juga diharapkan dapat melakukan pemantauan terus-menerus secara tepat. TNI akan menempatkan pengamanan di sepanjang rute yang akan dilalui 25 kepala negara selama pertemuan digelar. ”Misalnya, dari 25 hotel yang ditempati kepala negara tersebut, berarti ada 25 rute dari hotel menuju lokasi acara. TNI telah mengamankan rute, dan apabila ada rintangan, seperti macet, maka delegasi negara-negara G20 itu akan segera dialihkan ke rute-rute cadangan,” ujarnya. Andika merupakan panglima dalam operasi keamanan juga bekerja sama dengan Kepolisian Negara RI (Polri), pemerintah daerah (pemda), dan semua instansi terkait. Tidak hanya itu, TNI juga memohon dukungan dan meminta masyarakat agar menyampaikan informasi apa pun terkait dengan pengamanan G20. logo Kompas.id TEKS › Politik & Hukum›TNI Siapkan ”Mata di Udara”... Iklan KTT G20 TNI Siapkan ”Mata di Udara” untuk Amankan KTT G20 ”Mata di udara” yang disiapkan TNI untuk mengamankan KTT G20 tak hanya mampu mendeteksi gangguan yang mungkin timbul, tetapi juga diharapkan dapat melakukan pemantauan secara tepat. Oleh EDNA CAROLINE PATTISINA 20 Oktober 2022 20:36 WIB · 3 menit baca Poster KTT G20 dipasang di sebuah perempatan jalan di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (5/7/2022). Sosialisasi acara KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua pada pertengahan November mendatang terus digaungkan, antara lain, melalui pemasangan poster di sejumlah lokasi di Bali. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Poster KTT G20 dipasang di sebuah perempatan jalan di kawasan Nusa Dua, Bali, Selasa (5/7/2022). Sosialisasi acara KTT G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua pada pertengahan November mendatang terus digaungkan, antara lain, melalui pemasangan poster di sejumlah lokasi di Bali. JAKARTA, KOMPAS — TNI yang menjadi penanggung jawab keamanan KTT G20 di Bali pada 15-16 November akan mengerahkan segenap kemampuan untuk mengamankan pertemuan pemimpin negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu. Selain mengerahkan ribuan personel, TNI juga telah menyiapkan eye in the sky atau mata di udara sebagai bagian dari operasi pengamanan demi lancarnya perhelatan tesebut. ”Sepanjang berlangsungnya acara (KTT G20) akan ada mata di udara. Untuk pertama kalinya TNI akan menggelar kemampuan ini,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers yang diadakan Tim Komunikasi dan Media G20, Kamis (20/10/2022). Andika menjelaskan, mata di udara tersebut tidak saja bisa mendeteksi gangguan yang mungkin timbul, tetapi juga diharapkan dapat melakukan pemantauan terus-menerus secara tepat. TNI akan menempatkan pengamanan di sepanjang rute yang akan dilalui 25 kepala negara selama pertemuan digelar. Sepanjang berlangsungnya acara (KTT G20), akan ada mata di udara. Untuk pertama kalinya TNI akan menggelar kemampuan ini. ”Misalnya, dari 25 hotel yang ditempati kepala negara tersebut, berarti ada 25 rute dari hotel menuju lokasi acara. TNI telah mengamankan rute, dan apabila ada rintangan, seperti macet, maka delegasi negara-negara G20 itu akan segera dialihkan ke rute-rute cadangan,” ujarnya. Andika merupakan panglima dalam operasi keamanan juga bekerja sama dengan Kepolisian Negara RI (Polri), pemerintah daerah (pemda), dan semua instansi terkait. Tidak hanya itu, TNI juga memohon dukungan dan meminta masyarakat agar menyampaikan informasi apa pun terkait dengan pengamanan G20. Baca juga: Pemerintah Pastikan Kesiapan KTT G20 Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, pengamanan menjadi hal yang sangat penting dalam KTT G20. Sampai hari ini, setidaknya ada 19 kepala negara yang menyatakan akan hadir dalam pertemuan tingkat tertinggi tersebut. ”Keamanan KTT G20 nanti akan menjadi national branding kita juga,” ujarnya. Bencana alam TNI tidak hanya bersiap untuk menghadapi ancaman spesifik. Skenario terburuk, seperti terjadinya bencana alam, juga dipersiapkan. Oleh karena itu, selain pemantauan terus-menerus, TNI telah menyiapkan tempat dan fasilitas untuk evakuasi, terutama di bandara terdekat. Andika mengungkapkan, TNI telah menyiapkan enam helikopter TNI AU, lima helikopter TNI AL, dan dua helikopter TNI AD. Selain itu, ada pesawat untuk evakuasi medis, pesawat angkut VIP, pesawat pengintai, dan tentunya juga drone sebagai salah satu elemen penting dalam kekuatan ”mata di udara”. TNI juga telah menyiapkan 19 pangkalan udara yang berada di seluruh Pulau Jawa, Sumatera kecuali Banda Aceh, serta Lombok, Banjarmasin, dan Balikpapan. Satu pelabuhan juga dipersiapkan untuk pengamanan. Dari sisi personel, selain setiap kepala negara membawa pengamanannya sendiri, TNI telah menyiapkan 18.030 personel. Mereka, di antaranya, adalah 3.200 personel Polri dan 492 personel dari institusi lain. Semua bergerak dalam satu komando yang dipimpin Panglima TNI. Sebelumnya, Pangdam Udayana Mayjen Sonny Aprianto menyatakan telah menyiapkan 6.000 personel. ”Empat ribu untuk pengamanan wilayah, 2.000 untuk evakuasi,” kata Sonny. Selain itu, dipersiapkan pula 12 KRI yang berlayar di lingkaran Pulau Bali. KRI itu juga dipersiapkan untuk mendampingi kapal-kapal negara sahabat yang siaga di perairan seputar Bali. Empat pesawat tempur, yaitu dua F16 dan dua Sukhoi, juga disiagakan. Menurut Andika, rencana pengamanan KTT G20 telah disusun sejak tiga bulan lalu. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan intelijen sejumlah negara tentang keamanan dan ancaman. Di dalam negeri, berbagai instansi juga terlibat. ”Untuk siber, selain dari satuan siber TNI dan Bais, semua bekerja di bawah BSSN. Tanggal 30 lalu kita sudah tactical floor game untuk siber,” kata Andika.