Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong maskapai Arab Saudi melayani penerbangan umrah dari dan ke Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat.
Oleh ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
JAKARTA KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong peningkatan kerja sama di sektor penerbangan, baik untuk haji, umrah, maupun pariwisata. Kerja sama ini diharapkan dapat memulihkan industri penerbangan dan juga perekonomian masyarakat setelah pandemi Covid-19.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Arab Saudi, Minggu (18/12/2022). Selain itu, Menhub juga menyambangi Mekkah, Jeddah, dan Riyadh. Dalam pertemuan tersebut, ia turut memaparkan soal penerbangan umrah melalui Bandara Kertajati di Jawa Barat yang telah berlangsung secara reguler.
Menhub mendorong Saudi Airlines agar dapat melayani penerbangan umrah dari Kertajati maupun ke Kertajati. Adapun pada tahun 2023, Bandara Kertajati akan dijadikan sebagai embarkasi atau tempat pemberangkatan haji.
”Saya mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Arab Saudi yang telah membantu memberikan slot penerbangan umrah kepada Indonesia melalui Bandara Kertajati,” kata Budi.
Di Arab Saudi, Menhub disambut oleh Wakil Menteri Transportasi Arab Saudi Saad bin Abdul Aziz al-Khalab. Kemudian ia bertemu dengan Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah, Menteri Transportasi dan Logistik Arab Saudi Saleh al-Jasser, dan Direktur Jenderal Saudi Airlines Ibrahim al-Omar. Selain itu, Menhub juga bertemu dengan mantan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Banten.
Lebih lanjut, pihak Arab Saudi menawarkan Bandara Thaif sebagai poin untuk penerbangan haji dari Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan kloter penerbangan jemaah haji di Bandara Jeddah dan Madinah. Selain itu, juga dapat mengurangi masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi dan menekan biaya haji.
Menhub Budi mengatakan, kerja sama bilateral kedua negara ini di sektor penerbangan sudah terjalin sejak 15 Desember 1988. Adapun penandatanganan perjanjian hubungan udara Republik Indonesia-Arab Saudi juga telah dilakukan.
Dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mengatur hak-hak angkutan udara pada tahun 2017, Indonesia membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara, yakni di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Solo, Balikpapan dan Palembang. Sementara itu, Arab Saudi membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara di Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, dan Taif.
Sebelum pandemi, Saudi Airlines telah melakukan penerbangan dari Arab Saudi menuju sejumlah bandara di Indonesia, seperti Soekarno-Hatta, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan. Namun, sejak pandemi datang, Arab Saudi hanya dapat melakukan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta saja.
Menambah slot
Menhub mengatakan, pihak Arab Saudi meminta penambahan slot penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, mereka juga ingin melayani penerbangan ke Denpasar, Bali, dan Surabaya.
”Mereka juga meminta dibukakan poin ke Yogyakarta. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi pemulihan industri penerbangan, pariwisata, maupun penyelenggaraan haji dan umrah,” ucap Menhub.
Oleh karena itu, Dirjen Perhubungan Udara ditugaskan untuk membahas secara detail dan teknis kerja sama tersebut dengan Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi atau GACA. Mereka juga harus menyesuaikannya dengan perjanjian bilateral yang berlaku.
”Kami ingin Pemerintah Arab Saudi membuka hak angkut kelima untuk Indonesia agar maskapai Indonesia dapat membuka paket wisata dengan umrah,” tutur Menhub.
Di kesempatan tersebut, Menhub Budi turut mengajak maskapai asal Arab Saudi tersebut untuk melayani penerbangan ke 10 destinasi wisata prioritas, seperti Danau Toba, Tanjung Kelayang, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Wakatobi, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Kepulauan Seribu, dan Tanjung Lesung.
Menurut Menhub, Maskapai Saudi dapat beroperasi secara langsung melalui perjanjian bilateral layanan angkutan udara atau melalui kerja sama dengan maskapai penerbangan Indonesia.
Memastikan kesiapan fasilitas
Sebelumnya, siaran pers Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub pada 7 Desember 2022 menginformasikan bahwa Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni menuturkan tim GACA ingin memastikan kesiapan fasilitas di bandara. Kesiapan dimaksud seperti pengisian bahan bakar pesawat, layanan katering, akomodasi, dan manajemen penanganan bagasi.
Selain itu, tim GACA juga bakal meninjau kesiapan asrama haji yang harus dipenuhi oleh Kementerian Agama apabila ada permintaan penerbangan haji. Adapun fasilitas yang dibutuhkan harus sesuai dengan standar tim GACA Arab Saudi.
Maria berharap, kunjungan tim GACA Arab Saudi dapat mendorong penerbangan umrah, haji, dan penerbangan internasional dari Kertajati maupun ke Kertajati. Masyarakat pun diharapkan memiliki pilihan maskapai lebih banyak untuk penerbangan internasional.
”Tim GACA akan melakukan diskusi internal terlebih dahulu. Keputusan kunjungan tersebut akan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” ujar Maria.