Keberadaan KRI Teluk Wondama di Komando Armada III diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan ataupun kecelakaan di laut.

 

JAKARTA, KOMPAS — Nama KRI Teluk Wondama–527 dikukuhkan oleh Panglima Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali bertempat di Dermaga Koarmada III, Papua Barat, Rabu, (11/1/2023). Kapal ini diresmikan penggunaannya oleh Yudo saat masih menjabat Kepala Staf Angkatan Laut, 3 Maret 2021.

Yudo mengatakan, kapal angkut tank ini dirancang untuk melaksanakan tugas sebagai pengangkut pasukan pendarat, lengkap dengan kendaraan amfibi dan peralatan tempurnya untuk didaratkan di pantai yang dikuasai musuh dalam suatu Operasi Amfibi.

Pengukuhan KRI Teluk Wondama–527 ini merupakan bagian peningkatan kesiapan operasional TNI AL sesuai penekanan KSAL Laksamana Muhammad Ali terkait Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Satuan Operasi yang harus diikuti dengan kemampuan (kapabilitas) dalam menjawab tugas-tugas bersifat multi dimensi.

Ali mengatakan, keberadaan KRI Teluk Wondama ini di Komando Armada III juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan maupun kecelakaan di laut, seperti yang dilakukan KRI Albakora–867, beberapa waktu lalu.

Saat itu, akibat cuaca ekstrem, kapal speed boat yang ditumpangi Plh Danramil 1709-05/Wartas Serma Wiyoto tenggelam di sekitar Serui. Prajurit TNI AL dengan KRI Albakora-867 yang saat itu sedang melaksanakan operasi Perisai Nusa-23 BKO Guskamla Koarmada III langsung menuju ke lokasi. Kadispen Koarmada III/ Kolonel Laut (KH) R Doni Kundrat mengatakan, dari 14 penumpang, 13 dapat diselamatkan.

Nama KRI Teluk Wondama-527 diambil dari nama teluk yang terletak di Papua Barat sebagai Daerah Konservasi Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (TNLTC). Teluk Wondama memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta pemandangan alam khas Papua, baik yang berada di laut maupun di darat.

KRI Teluk Wondama-527 memiliki spesifikasi panjang keseluruhan (LOA) 117 meter, lebar 16,40 meter, dan tinggi 7.80 meter, mampu melaju dengan kecepatan masimum 16 knots atau 29,6 kilometer per jam. Kapal perang ini mampu berlayar hingga 20 hari dan memiliki kapasitas angkut kru 111 orang, pasukan 367 orang, dan mampu mengangkut 15 unit tank BMP-3F serta satu unit helikopter. Kegiatan pengukuhan dihadiri Kapolri Jenderal Listyo S Prabowo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung