Korea Selatan dan Indonesia memantabkan kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Beberapa proyek percontohan dan teknologi digulirkan.
Oleh BM LUKITA GRAHADYARINI
JAKARTA, KOMPAS — Korea Selatan menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Kontribusi itu diwujudkan antara lain lewat kerja sama dengan pemerintah RI untuk menggarap proyek dan teknologi kota pintar di IKN.
Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-Ryong, mengemukakan, program-program akan digulirkan untuk mendukung pembangunan kota pintar di IKN.
”Harapan ke depannya dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk membangun teknologi kota pintar (smart city) di IKN,” kata Won Hee-Ryong, dalam keterangan pers, Selasa (21/03/2023). Won Hee-Ryong berkunjung ke lokasi pembangunan di kawasan IKN, akhir pekan lalu.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengemukakan, Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki nota kesepahaman tentang kerja sama teknis pemindahan dan pembangunan IKN. Nota kesepahaman itu menjadi landasan mekanisme bilateral serta dasar bagi perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk berkontribusi dalam bekerja sama membangun IKN.
“Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu pertukaran informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, pengiriman tenaga ahli, peningkatan kapasitas, proyek percontohan, dan bentuk kerja sama teknis lainnya,” kata Diana.
Kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Korsel dihasilkan dari rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada tanggal 28 Juli 2022.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, telah disepakati beberapa bentuk kerja sama antara Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur dan Transportasi (MOLIT).
Kerja sama terkait pengembangan IKN, meliputi hibah pembangunan sistem penyediaan air bersih dengan kapasitas 350 liter per detik, pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN, proyek hibah pipeline dari Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), serta proyek Korea City Network (KCN).
Selain itu, kerja sama juga meliputi pembangunan tol bawah laut (immerse tunnel) yang menghubungkan IKN dengan Kota Balikpapan. Dukungan teknis telah disiapkan Korea Selatan, yakni studi kelayakan untuk proyek pendukung tol bawah laut. Pembangunan akses tol bawah laut itu bermaksud melindungi bekantan, fauna, dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan.
“Kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan,” ujar Basuki, beberapa waktu lalu.