Pemulihan industri penerbangan diharapkan dapat pula membawa dampak positif terhadap pertumbuhan di sektor pariwisata. Tren penerbangan di tahun 2023 diprediksi membaik seiring meningkatnya minat masyarakat berwisata.

Oleh RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE

JAKARTA, KOMPAS —Industri penerbangan diharapkan dapat terus tumbuh, agar dapat kembali pulih seperti di waktu pascapandemi. Pertumbuhan di sektor ini diharapkan juga dapat membawa peningkatan di sektor lain, khususnya pariwisata. Minat masyarakat berwisata di tahun 2023 pun diprediksi terus meningkat.

Direktur Niaga dan Kargo Citilink Indonesia Ichwan Agus memprediksi, jumlah penerbangan di periode libur Lebaran 2023 akan mengalami peningkatan sebesar 15-20 persen, seiring mulai terbiasanya masyarakat bepergian jarak jauh lewat udara. Bahkan, jumlah keterisian kursi di periode Lebaran yang jatuh di sekitar akhir April 2023, sudah mulai terisi di angka 60-70 persen.

Adapun rute untuk tujuan mudik via udara masih didominasi oleh rute dari kota-kota di Pulau Jawa menuju Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang di Sumatera dan Makassar di Sulawesi. Sementara rute untuk tujuan wisata masih banyak ke arah Bali, dan juga Nusa Tenggara.

”Tingkat keterisian tinggi karena biasanya pembelian tiket Lebaran memang banyak dilakukan jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga terbaik. Mendekati Lebaran angka ini pasti akan bertambah terus,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Meski masih didominasi rute tujuan tradisional mudik dan wisata, pihaknya juga sedang membuka peluang untuk memerluas jangkauan ke daerah-daerah lain. Sejumlah rute coba digarap seperti menambah perjalanan pesawat dari Jakarta-Silangit untuk membuka akses menuju Danau Toba, Sumatera Utara.

Selain itu, pihaknya membuka penerbangan ke Bandara Udara Kalimaru, Berau, Kalimantan Timur, untuk destinasi ke Pulau Derawan. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak potensi daerah pariwisata selain Bali ataupun Lombok.

Kini, frekuensi penerbangan Citilink Indonesia tercatat di angka 250-an penerbangan per hari. Jumlah ini secara perlahan naik mulai tahun 2022, tetapi masih di bawah angka penerbangan normal per hari Citilink sebelum pandemi.

”Butuh naik sekitar 15 persen lagi untuk menyamai jumlah sebelum pandemi,” jelasnya.

Terkait fluktuasi harga tiket pesawat tahun 2023, ia menyebut hal tersebut akan sangat dipengaruhi oleh harga avtur. Berdasarkan data Pertamina, harga avtur cenderung melandai mulai Januari-Maret 2023. Di Januari 2023, rata-rata harga tercatat di angka Rp 16.000-Rp 17.000-an per liter, dengan harga terendah ada di Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 15.316 per liter.

Adapun di periode awal Maret 2023, harga avtur kini berada di rata-rata Rp 15.000-Rp 16.000-an per liter, dengan harga terendah berada di Bandara Soekarno Hatta sebesar Rp 13.678 per liter.

”Enam bulan terakhir harga avtur mulai stabil, dan harapannya bisa terus seperti itu,” kata Ichwan.

Tren peningkatan

Momentum pemulihan industri penerbangan mulai terlihat paska pelonggaran yang dilakukan pemerintah. Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia (Persero) Ade Susardi menerangkan, industri penerbangan dan pariwisata mulai pulih di tahun 2023 seiring meningkatnya minat masyarakat bepergian jauh dengan pesawat.

Ia menyebut, sejak aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut pada akhir 2022, terjadi peningkatan jumlah penumpang pesawat udara. Untuk frekuensi penerbangan tahun 2023, pihaknya memrediksi adanya peningkatan sebesar 20 persen bila diibandingkan dengan tahun 2022.

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/se-dCQ2Vr0bjFz1vM1jgDRSbKIs=/1024x5006/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F12%2F12%2F20211212-HKT-Pesawat-Garuda-mumed-01_1639321172_jpg.jpg

”Sejak pelonggaran, setiap kali ada long weekend itu penumpang peak (terisi penuh). Dari situ kita lihat masyarakat sudah kembali minat wisatanya, apalagi nanti di libur Lebaran dan sekolah,” ujarnya.

Senior Executive Vice President Micro and Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus Triprakoso, menerangkan, minat masyarakat untuk wisata memang cukup tinggi yang terlihat dari peningkatan penggunaan kartu kredit untuk sektor ini. Ia mencatat, sejak tahun 2022, penggunaan kartu kredit untuk wisata naik 30 persen dari tahun 2021.

Peningkatan pun terus terjadi seiring mulai dimudahkannya syarat bepergian lewat udara oleh pemerintah. Momentum peningkatan ini diharapkan terus terjaga, agar industri penerbangan dan pariwisata dapat kembali pulih.

”Tahun 2020-2021 itu drop, tapi mulai akhir 2022 naik 20-30 persen, dan trennya terus naik hingga kini,” ujarnya.

Hal yang senada diucapkan Direktur Bisnis dan Konsumen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Handayani. Ia menjelaskan, setelah aturan wisata dilonggarkan, ranking penggunaan kartu kredit BRI untuk kepentingan wisata meningkat pesat, hingga kini berada di peringkat kedua, yaitu di angka penggunaan 8-10 persen.

Meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata di tahun 2023 pun perlu dijaga agar sektor ini dapat tumbuh baik pascapandemi.

”Ranking penggunaan kartu kredit untuk wisata drop di masa pandemi dan posisinya selalu di bawah. Namun, beberapa bulan ini naik terus dan sekarang ada di posisi kedua,” jelasnya.

Untuk mendorong pertumbuhan di sektor penerbangan dan pariwisata, acara promosi tiket pesawat murah diadakan oleh beberapa badan usaha milik negara. Pertama, Garuda Indonesia bekerja sama dengan Bank Mandiri mengadakan Garuda Online Travel Fair, mulai 27 Maret 2023-7 April 2023. Lalu, ada Citilink bersama Bank Rakyat Indonesia yang mengadakan Citilink Online Travel Fair, mulai 20-26 Maret 2023.