Jumlah pemudik yang melintasi Jalan Tol Trans-Sumatera selama masa mudik Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 2,8 juta orang. Berbagai persiapan mulai dilakukan.

Oleh VINA OKTAVIA

MESUJI, KOMPAS — Dinamika arus mudik dan balik di Jalan Tol Trans-Sumatera bakal lebih menantang karena jalan tol semakin panjang dan jumlah pemudik bertambah banyak. Sejumlah mitigasi dan antisipasi diklaim telah disiapkan untuk menjamin kenyamanan pemudik.

Data PT Hutama Karya (Persero), pengelola Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), menyebutkan, panjang jalan tol yang beroperasi mencapai 620 kilometer. Sementara jumlah pemudik yang akan melintasi JTTS pada masa mudik Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 2.878.203 kendaraan.

Dari ruas jalan tol yang beroperasi, volume kendaraan paling banyak diprediksi di ruas Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, sebanyak 934.025 unit.

”Kami telah menyiapkan berbagai strategi dan mitigasi matang, mengoptimalkan pelayanan, memastikan kondisi jalan serta fasilitas di jalan tol, terutama rest area, yang nyaman digunakan pemudik,” ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro di Rest Area 234 Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Lampung, Selasa (4/4/2023).

Selain itu, Hutama Karya juga mengoperasikan mobil layanan kesehatan dan mobil patroli untuk memantau kelancaran arus mudik. Petugas juga akan menambah pintu tol di gerbang tol rawan penumpukan. Salah satunya Gerbang Tol Bakauheni Selatan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Koentjoro mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk menyiagakan SPBU modular guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan bakar minyak selama arus mudik dan arus balik.

Saat ini, fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum juga sudah tersedia di enam rest area Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

Terkait kualitas jalan tol, perawatan masih terus dilakukan, seperti di ruas Jalan Tol Bakter dan Jalan Tol Terpeka. Pemeliharaan yang dilakukan berupa scrapingfilling, and overlay (SFO) atau pengelupasan dan pelapisan kembali badan jalan yang rusak.

”Perbaikan dan pemeliharaan ruas tol tidak akan mengganggu arus mudik Lebaran. Seluruh kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jalan tol akan dihentikan maksimal pada 10 April 2023,” katanya.

Sementara itu, di Bandar Lampung, Sales Area Manager Ritel Wilayah Lampung PT Pertamina Bagus Handoko mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM selama mudik Lebaran. Ia memastikan stok BBM cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, ada beberapa SPBU di rest area Jalan Tol Bakter dan Jalan Tol Terpeka yang konsumsinya bakal meningkat hingga tiga kali lipat saat masa mudik terjadi. Dari pengalaman tahun sebelumya, peningkatan konsumsi BBM itu biasanya terjadi di Rest Area Km 49 dan Km 87 Jalan Tol Bakter.

Petugas Pertamina juga akan menyiapkan mobil tangki dan SPBU modular di sekitar lokasi untuk mengantisipasi adanya gangguan distribusi. Pertamina bakal menambah stok BBM untuk SPBU di jalan lintas Sumatera serta mengoperasikan SPBU motoris untuk membantu pemudik yang kehabisan BBM di tengah jalan.