Tingkat kepuasan 62,25 persen terhadap pelaksanaan mudik 2023 dipengaruhi oleh perbincangan jalur tol yang memperlancar dan ketersediaan bahan bakar minyak. Dampak ekonomi dari aktivitas mudik juga nyata.

Oleh WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 62,25 persen masyarakat merasa puas dengan pelaksanaan mudik Lebaran 2023. Hal ini sejalan dengan perilaku mudik yang menjadi stimulan atau percepatan pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh, pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun ini diprediksi terjadi saat triwulan II yang mencakup periode Lebaran.

Survei kepuasan pelaksanaan mudik itu dirilis oleh Continuum Institute for Development of Economics and Finance (Indef) melalui analisis data perbincangan di media sosial Twitter. Dalam analisisnya, Continuum Indef menyaring akun portal media dan pendengung (buzzer).

Peneliti Continuum Indef, Wahyu Tri Utomo, mengatakan, tingkat kepuasan 62,25 persen terhadap pelaksanaan mudik 2023 dipengaruhi oleh perbincangan jalur tol yang memperlancar dan ketersediaan bahan bakar minyak. Kendati begitu, masalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan, dan isu rest area (tempat peristirahatan) masih banyak dibicarakan publik.

”Dominasi pembicaraan paling banyak adalah seputar mudik dengan kendaraan pribadi dan berpusat di Pulau Jawa. Bahkan, 95,7 persen perbincangan terkait jalan tol berkaitan dengan jalur Trans-Jawa,” ujarnya dalam diskusi publik bertajuk Analisis Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Mudik dan Dampak Ekonomi Lebaran secara daring dari Jakarta, Jumat (5/5/2023).

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/hvRrYEeGPeSSefLlK1sr7uKRnKE=/1024x738/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F04%2F697cc852-ece2-4e1a-b0d3-773dda51cf8a_png.png

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang. Dominasi pemudik ada di moda perjalanan darat, yakni mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).

 

Dampak ekonomi mudik

Menurut Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto, dinamika ekonomi saat Lebaran dapat dilihat secara pasti melalui rilis Badan Pusat Statistik pada triwulan II mendatang. Sebab, Lebaran terjadi pada akhir bulan April dan masuk dalam perhitungan produk domestik bruto (PDB) triwulan II.

Meskipun demikian, menjelang hingga saat Lebaran terdapat peningkatan jumlah uang yang beredar. Ini menggambarkan permintaan aktivitas ekonomi yang meningkat saat periode Lebaran. Eko mengutip data Bank Indonesia yang mencatat realisasi uang kartal yang dikeluarkan saat periode Lebaran mencapai Rp 188,8 triliun. Jumlah ini naik 4,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.

”Para pemudik ini tentu mempersiapkan bekal berupa uang. Sebagian ada yang masih disimpan di bank, tetapi ada juga yang dipegang. Artinya, aktivitas ekonomi saat Lebaran itu sangat tinggi,” ujar Eko.

Baca juga: Ekonomi Diperkirakan Melambat sampai Triwulan Kedua

Selain itu, momentum Lebaran juga kerap terjadi di triwulan II dalam beberapa tahun terakhir. Periode Lebaran, secara triwulanan (month on month) juga terus memuncaki angka pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2023 mencapai 5,03 persen secara tahunan (year on year). Pada triwulan II-2023, Eko memprediksi pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh hingga 5,2 persen secara tahunan dan 3,9 persen untuk triwulanan.

”Triwulan II ini saya prediksi jadi pertumbuhan tertinggi ekonomi di tahun 2023. Sebab, belum ada kejadian tertentu yang mampu menandingi periode Lebaran,” kata Eko.

Dia melanjutkan, pertumbuhan yang tinggi saat Lebaran ini didorong oleh perilaku mudik masyarakat. Mudik dinilai sebagai stimulan aktivitas ekonomi bagi kalangan masyarakat. Bahkan, menurut kalkulasi, mudik turut menyumbang tambahan Rp 120 triliun terhadap PDB.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat menjalani tahun 2023 secara optimis di tengah gejolak perekonomian di dunia. Jadi, kalangan dunia usaha dapat mendorong aktivitas ekonominya dalam hal ekspansi dan investasi di sisa tahun 2023.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Triono Junuasmono menyebutkan, lonjakan jumlah pemudik yang signifikan turut serta memberi manfaat dalam pertumbuhan ekonomi sektor riil, di antaranya tempat wisata, pusat oleh-oleh, dan pusat penjualan kerajinan.

”Kami bersyukur pelaksanaan mudik tahun ini mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat. Segala masukan akan kami tampung dan dijadikan bahan evaluasi ke depan,” tuturnya.