Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan jurus jitu yang dilakukan pemerintah dan BI untuk turunkan inflasi.
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jurus jitu yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan inflasi.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK meyakini bahwa laju inflasi akan segera turun dan mampu kembali ke target, yakni di rentang 3±1 persen.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers komite tersebut pada Senin (8/5/2023). Konferensi pers berlangsung di LPS Learning Center, Jakarta Selatan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa indeks harga konsumen (IHK) telah turun ke posisi 4,3 persen (year-on-year/YoY) pada April 2023, membaik dari 5,3 persen (YoY) pada Desember 2022. Inflasi inti pun terus melambat ke level 2,3 persen (YoY), dipengaruhi ekspektasi inflasi dan turunnya inflasi impor (imported inflation).
Kondisi saat ini membuat KSSK yakin bahwa inflasi akan terus bergerak turun dan kembali ke rentang target pemerintah, yakni 3±1 persen atau 2 persen—4 persen.
"Ke depan diperkirakan inflasi tetap terkendali, di mana inflasi inti pada 3±1 persen pada 2023, IHK akan kembali pada sasaran 3±1 persen lebih awal dari perkiraan sebelumnya," ujar Sri Mulyani pada Senin (8/5/2023).
Inflasi dari komponen pangan bergejolak (volatile food) tercatat telah berada di 3,7 persen (YoY) atau relatif terkendali. Hal itu turut dipengaruhi oleh berbagai upaya stabilisasi harga pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional, juga bulan Ramadan dan Idulfitri.
Sri Mulyani pun menyebut bahwa program tambahan bantuan pangan nasional melalui bantuan sosial (bansos) menjelang lebaran turut berperan dalam menjaga tekanan harga. Hal itu membuat daya beli masyarakat terjaga, bahkan terus menguat.
"Ini yang menyebabkan konsumsi masyarakat tetap baik," ujar Sri Mulyani.