Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menghadiri undangan Kelompok Tujuh atau KTT G7 di Hiroshima, Jepang, melakukan sejumlah pertemuan. Kegiatan Jokowi diawali dengan upacara peletakan bunga di Hiroshima Peace Memorial Park.
"Setelah itu, beliau melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin (22/5).
Menurut dia Jokowi juga menyampaikan statement di sesi terakhir, yaitu Sesi ke-8 KTT G7 Outreach, dan bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang dalam format CEO Meeting. Jadi total seluruhnya enam pertemuan yang dilakukan Jokowi di Hiroshima.
"Bapak Presiden mendengar langsung update situasi terkini dari Presiden Zelensky mengenai situasi terkini di Ukraina. Presiden Indonesia menyampaikan Indonesia terus mendukung upaya perdamaian dan siap menjadi jembatan antara Ukraina dan Rusia," paparnya.
Retno mengatakan Jokowi juga menyambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama dua bulan yang sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia. Presiden Zelensky mengapresiasi posisi Indonesia dan menghargai kunjungan Jokowi beberapa waktu lalu ke Kyiv.
"Presiden Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin yang pertama berkunjung ke Kyiv di saat situasi sangat sulit. Komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Kyiv juga dibahas," jelasnya.
Selain itu, Retno mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Jokowi menyampaikan tiga hal utama. Pertama, mengenai pentingnya penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.
Kemudian yang kedua, menyampaikan concern terkait kebijakan deforestasi UE atau EU Deforestation Regulation (EUDR) yang telah diadopsi. Indonesia mengharapkan bahwa benchmarking process harus dilakukan secara transparan dan objektif.
Jokowi menjelaskan bahwa deforestasi Indonesia menurun sangat tajam, menurun 75% selama 2019-2020. Data dan kondisi ini harus dilihat secara obyektif. Hal ketiga yang disampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia akan lakukan misi bersama ke Brussels untuk menyampaikan semua data-data agar UE lebih paham situasi Indonesia saat ini dan tidak terus mengambil kebijakan yang merugikan.
"Presiden Komisi Eropa berjanji akan memperhatikan semua fakta dan data yang disampaikan oleh Indonesia," katanya.
Kesepakatan dengan Korsel
Dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Jokowi menyepakati pentingnya optimalisasi Indonesia-Korea CEPA. Presiden menyampaikan pentingnya realisasi investasi dari perusahaan-perusahan Korea di sektor industri kimia, energi baru terbarukan (EBT), ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle), dan pembangunan ibu kota nusantara (IKN) .
"Dalam tanggapannya Presiden Yoon, Presiden Korea Selatan menyampaikan komitmennya terhadap investasi Korea Selatan di Indonesia. Dalam pertemuan, Presiden juga mengangkat isu terkait penambahan kuota dan perluasan bidang kerja PMI di Korea Selatan," ungkapnya.
Dengan Macron, kata Retno, Jokowi meminta dukungan atas aplikasi keanggotaan Indonesia pada Financial Action Task Force (FATF) yang ditanggapi positif oleh Presiden Prancis. Kedua Presiden memiliki pandangan yang sama terkait pentingnya perundingan Indonesia-EU CEPA dapat diselesaikan secepatnya.
"Dibahas juga keikutsertaan perusahaan Prancis di proyek hilirisasi industri Indonesia dan bantuan Prancis untuk mendukung transisi energi di Indonesia melalui AFD sebesar 500 juta Euro, serta Just Energy Transition Partnership (JETP).
Presiden Indonesia menyambut baik rencana joint venture antara PT Len Industries dan Thales untuk produksi bersama alutsista," pungkasnya. (Z-9)