KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Para calon jemaah haji asal Jawa Tengah yang siap diberangkatkan dari Embarkasi Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) malam. Mereka baru akan terbang dari Bandara Internasional Adi Soemarmo pada Rabu (24/5/2023) dini hari. Sebanyak 30 persen dari seluruh jemaah asal Jateng dan DIY yang akan diberangkatkan selama periode haji ini merupakan warga lansia.
BOYOLALI, KOMPAS — Calon jemaah haji asal Jawa Tengah mulai diberangkatkan dari Embarkasi Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (24/5/2023) dini hari. Jemaah lanjut usia menjadi perhatian khusus. Layanan turut disesuaikan dengan kebutuhan jemaah dari kalangan usia itu demi menjamin kenyamanan dan keselamatan mereka selama menjalani ibadah tersebut.
Dalam kloter pertama, ada 355 anggota jemaah dan 5 petugas yang diberangkatkan. Para jemaah berasal dari Kabupaten Grobogan. Mereka terbang menuju Madinah dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Rabu pukul 00.30. Itu sekaligus mendudukkan mereka sebagai rombongan yang paling awal berangkat dibandingkan daerah lainnya.
Sebelum diberangkatkan, para jemaah sempat ditemui oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ia datang bersama Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, yang selanjutnya melepas keberangkatan para jemaah. Ganjar merasa ikut gembira melihat wajah-wajah para jemaah yang antusias melaksanakan ibadah haji mereka. Lebih-lebih sebagian besar jemaah baru pertama kali berangkat ke Tanah Suci.
Baca juga: Wapres Minta Tambahan Kuota Haji Dimanfaatkan Optimal
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa para calon jemaah haji asal Jateng yang siap diberangkatkan dari Embarkasi Solo di Kabupaten Boyolali, Selasa (23/5/2023) malam.
Di sisi lain, Ganjar sekaligus kagum kepada para jemaah, khususnya jemaah yang tingkat perekonomiannya biasa-biasa saja. Misalnya, ia sempat menanyai jemaah yang sehari-harinya menjadi penjual tempe.
Disebutkan, jemaah itu telah menabung selama 11 tahun terakhir secara konsisten demi bisa mewujudkan mimpinya untuk melaksanakan ibadah haji. Semangat jemaah tak surut meski yang ditabung hanya Rp 100 per hari. Berapa pun uang yang diperolehnya juga sering dimasukkan ke tabungan itu.
”Betapa tulusnya mereka untuk beribadah. Kita doakan semuanya lancar. Hajinya mabrur dan aman sampai nanti mereka pulang. Kita antarkan mereka karena ada beberapa yang tertunda. Rata-rata kan mereka menunggu sampai 11-12 tahun. Hari ini mereka merasa inilah ibadah yang akan dilakukan dengan gembira,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengapresiasi atas diprioritaskannya warga lansia dalam keberangkatan ibadah haji periode ini. Kebijakan itu cukup penting agar antrean haji tidak semakin panjang. Ia berharap ada penambahan kuota keberangkatan.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Para calon jemaah haji asal Jawa Tengah yang siap diberangkatkan dari Embarkasi Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) malam.
”Ya, semuanya harus dikasih kesempatan karena antrean keberangkatan semakin panjang setiap harinya. Kesempatan (keberangkatan) memang mesti diatur. Syukur-syukur nanti kuota kita bisa semakin bertambah,” kata Ganjar.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng Musta’in Ahmad mengatakan, jumlah jemaah yang akan berangkat dari wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 33.524 orang. Keberangkatan mereka terbagi menjadi 95 kloter. Dari jumlah itu, 31 persennya merupakan jemaah lansia atau sekitar 11.000 orang.
Menurut Musta’in, keberadaan jemaah lansia mesti diperhatikan secara khusus. Meski jumlahnya tidak dominan, kelompok usia tersebut membutuhkan pelayanan lebih mengingat tergolong sebagai warga kelompok rentan. Adapun jemaah lansia tertua berumur 103 tahun.
”Haji kali ini tagline-nya adalah pelayanan haji ramah lansia. Karena, lebih dari sepertiga jemaah ini lansia. Mulai dari 65 tahun sampai 103 tahun. Sementara, jumlah jemaah yang usianya 84 tahun hingga 103 tahun itu sekitar 1.000 orang,” kata Musta’in.
Musta’in mengaku, panitia berkomitmen untuk menyiapkan segala sarana dan prasarananya agar pelayanan yang diberikan benar-benar ramah terhadap jemaah lansia. Dicontohkannya, petugas memastikan agar jalan yang bakal dilalui para jemaah lansia tidak licin. Ada dukungan berupa pembenahan fasilitas pula dari Ganjar untuk Embarkasi Solo.
Baca juga: Bandara Juanda Siap Layani Puluhan Ribu Calon Jemaah Haji dari Tiga Provinsi
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Para calon jemaah haji asal Jawa Tengah yang siap diberangkatkan dari Embarkasi Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5/2023) malam.
Dalam bentuk katering, kata Musta’in, makanan yang disuguhkan juga disesuaikan dengan kemauan para jemaah lansia. Misalnya saja, sebagian ada yang menginginkan nasi lebih lembek, maka panitia akan berusaha menyiapkannya bagi jemaah-jemaah tersebut.
”Bahkan, di pesawat juga demikian. Khusus kami siapkan satu bidang, yakni Bidang Pelayanan Lansia. Tugasnya mengamati lansia-lansia selama ibadah haji. Bidang ini baru kami adakan tahun ini,” kata Musta’in.
Pelayanan khusus bagi jemaah lansia juga menjadi perhatian Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Pihaknya menjamin agar pelayanan bagi jemaah tersebut bisa seoptimal mungkin. Terdapat penambahan petugas untuk memberikan layanan bagi mereka mulai dari menuju pesawat, di dalam pesawat, hingga sesampainya di Tanah Suci.
”Karena memang banyak yang usia lanjut, kami akan terus-menerus memastikan mereka bisa dilayani sebaik-baiknya. Kami tambahkan petugas selama menuju pesawat dan di dalam pesawat. Begitu juga nanti setelah sampai tujuan,” kata Irfan, yang turut hadir memberangkatkan jemaah haji asal Jateng.