Jemaah sedang tawaf di lantai dua Masjidil Haram, Mekkah, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat. Jemaah haji dari beberapa negara berdatangan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah sedang tawaf di lantai dua Masjidil Haram, Mekkah, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat. Jemaah haji dari beberapa negara berdatangan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi. Kedua negara menyepakati kuota haji Indonesia tahun 2023 sebanyak 221.000 anggota jemaah dan tanpa ada lagi pembatasan usia jemaah haji.

Kesepakatan itu ditandatangani pada Minggu (8/1/2023) di Jeddah, Arab Saudi, oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F al-Rabiah. Pada kesempatan itu hadir Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ashabul Kahfi, Direktur Jenderal Penyenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.

Acara itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz, Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Eko Hartono, serta Konsul Haji Konsulat Jenderal RI Jeddah Nasrullah Jasam.

Baca Juga: Kesehatan Jemaah Haji

Dalam acara tersebut, Menag Yaqut menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo untuk Yang Mulia Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman. Selama ini Indonesia dan Arab Saudi menjalin hubungan yang sangat erat.

”Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Arab Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 anggota jemaah,” kata Yaqut, di Jeddah, Minggu (8/1/2023), dalam siaran pers yang dimuat di laman Kementerian Agama.

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/1mFQnBkAklMl_DKA42djYGHgzDs=/1024x571/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F19%2F611c683c-a0c2-4dc1-93d9-2078582f6285_jpg.jpg

Menurut Yaqut, kuota tersebut terdiri dari 203.320 anggota jemaah haji reguler dan 17.680 anggota jemaah haji khusus. ”Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapatkan 4.200 kuota,” ujarnya menambahkan.

Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Arab Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 anggota jemaah.

Selain terkait kuota, kesepakatan itu mengatur tentang pendaratan pesawat di Jeddah dan Madinah serta beberapa kebijakan terbaru terkait dengan layanan ibadah haji.

 

Batasan usia

Yaqut Cholil mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia. Sebagaimana diketahui, karena pandemi Covid-19, Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah. Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun.

”Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah berusia 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini,” kata Menag.

Baca Juga: Kuota Haji Indonesia Akan Ditambah Tahun 2023

Sebelumnya, pada 2022 RI memberangkatkan 100.051 calon jemaah sesuai kuota dari otoritas Arab Saudi. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, jumlah itu terdiri dari 92.825 anggota jemaah haji reguler, 7.226 anggota jemaah haji khusus, dan 1.901 petugas.

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (kiri), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah), dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F al-Rabiah dalam acara penandatanganan kesepakatan ibadah haji 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (8/1/2023).KEMENTERIAN AGAMA

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (kiri), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah), dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F al-Rabiah dalam acara penandatanganan kesepakatan ibadah haji 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (8/1/2023).

Pelaksanaan haji dengan jemaah dari luar negeri tahun 2022 menjadi yang pertama setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19. Namun, jemaah disyaratkan telah divaksin Covid-19 lengkap, berusia di bawah 65 tahun, dan negatif Covid-19 dari hasil tes PCR (reaksi rantai polimerase) dalam 72 jam sebelum keberangkatan.

”Pembatasan usia 65 tahun ini ditentukan Pemerintah Kerajaan Saudi,” kata Yaqut. Dengan ketentuan itu, sebanyak 50.636 calon jemaah Indonesia tahun 2022 berusia di atas 65 tahun harus menunda keberangkatannya.

Pembatasan usia jemaah tahun 2022 disebabkan penyelenggaraan haji di tengah pandemi Covid-19 sehingga calon jemaah berisiko tinggi jadi perhatian Arab Saudi. Apalagi, rangkaian ibadah haji butuh stamina fisik memadai.

Menurut Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Rabu (20/4/2022), calon jemaah berusia 65 tahun lebih yang tak bisa berangkat tahun 2022 akan diprioritaskan berangkat pada musim haji tahun 2023 (Kompas, 21 April 2022).

 

Tambahan kuota

Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Menag Yaqut untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia mengingat antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang. Harapannya, ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga dapat mengurangi jumlah antrean jemaah haji.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F al-Rabiah (kanan) dalam acara penandatanganan kesepakatan ibadah haji 2023 di Jeddah, Arab Saudi. Minggu (8/1/2023).KEMENTERIAN AGAMA

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F al-Rabiah (kanan) dalam acara penandatanganan kesepakatan ibadah haji 2023 di Jeddah, Arab Saudi. Minggu (8/1/2023).

”Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad bin Salman, dan Bapak Menteri Haji,” ujarnya.

Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara penting bagi Saudi. Namun, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

Baca Juga: Wapres Meminta Tambahan Kuota Haji

”Kenyamanan dan keselamatan ini menjadi prioritas. Namun, saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan,” tuturnya.

”(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal),” katanya menambahkan.

Tawfiq mengatakan, transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi terus berjalan. Saat ini tak ada lagi muassasah atau badan pengelola pelaksanaan layanan haji. Kini layanan haji dilakukan syarikah atau perusahaan.

Jemaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (16/7/2022) malam waktu Arab Saudi atau Minggu pagi waktu Indonesia. Sebagian jemaah melakukan tawaf wada atau perpisahan karena akan kembali ke negara masing-masing setelah menunaikan seluruh rangkaian haji.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (16/7/2022) malam waktu Arab Saudi atau Minggu pagi waktu Indonesia. Sebagian jemaah melakukan tawaf wada atau perpisahan karena akan kembali ke negara masing-masing setelah menunaikan seluruh rangkaian haji.

Saat ini ada enam perusahaan yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun 2023. Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.

”Dengan demikian, akan ada kesempatan mendapat harga terbaik. Saya juga meminta perjanjian dibuat dengan detail agar dapat memberikan layanan terbaik juga,” kata Tawfiq.

”Jika detail, hal ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi,” katanya.

Menurut Tawfiq, setiap perusahaan akan dihadirkan dalam Muktamar Haji pada 9 Januari 2023. Jadi, tiap negara bisa menilai secara langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan. Dalam muktamar itu juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.

Menteri Yaqut menyampaikan terima kasih karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji. Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional.