Sebanyak 388 calon jemaah haji 2023 kloter 1 berangkat ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Mekkah, melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023) dini hari.KEMENAG

Sebanyak 388 calon jemaah haji 2023 kloter 1 berangkat ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Mekkah, melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023) dini hari.

JAKARTA, KOMPAS — Layanan obat bagi jemaah haji yang menjalani rawat jalan dipermudah. Persediaan obat di setiap kloter dipantau dan diantarkan ke tempat jemaah haji. Inovasi ini untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi jemaah selama beribadah di Tanah Suci.

Berdasarkan data per Minggu 4 Juni 2023 pukul 16.00 waktu Arab Saudi, total jemaah haji yang tiba di Arab Saudi sebanyak 71.539 orang yang terbagi 190 kloter. Rinciannya, 54.651 jemaah berada di Madinah (146 kloter) dan 16.888 jemaah di Mekkah (44 kloter).

Pada konferensi pers secara daring, Senin (5/6/2023), Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, dari seluruh jemaah yang tiba di Tanah Suci, 75,37 persen jemaah haji risiko tinggi (risti). Adapun sebanyak 26.192 jemaah haji Indonesia menjalani rawat jalan di Tanah Suci.

Liliek merinci, jemaah haji rawat jalan di Madinah sebanyak 24.467 orang, di Mekkah 1.223 orang, dan di bandara 502 orang. Sementara itu, jemaah haji yang dirujuk ke rumah sakit 196 orang, yaitu 172 orang di Madinah, 13 orang di Mekkah, dan 11 orang di bandara.

Baca juga: Menag Yaqut Upayakan Layanan ”Fast Track” Haji Tak Hanya di Bandara Soekarno-Hatta

Penyakit terbanyak yang dialami jemaah haji rawat jalan adalah fatigue (kelelahan) sebanyak 5.766 orang. Selanjutnya, hipertensi esensial (5.126 orang), infeksi saluran pernapasan atas (2.569 orang), myalgia (1.780 orang), dan diabetes melitus (1.128 orang).

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/3aUMxTXu-DJNxUw8hb-VfqQ84S8=/1024x567/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F10%2F9c8d901f-2d1e-4596-8ac2-314d2e465ef0_png.png

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muhammad Imran menyebut, hipertensi esensial merupakan penyakit bawaan jemaah haji sejak di Tanah Air. Pada tahun ini, jumlah jemaah haji yang menderita hipertensi esensial sebanyak 52.449 orang.

Untuk itu, Kemenkes sudah menyiapkan obat sebanyak 107,8 ton (6.350 koli) yang telah tiba di Arab Saudi sejak 12 Mei 2023. Obat itu telah didistribusikan ke daerah Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan Mekkah pada 21 Mei 2023.

”Obat dan perbekes (perbekalan kesehatan) saat ini masih memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di kloter, sektor, dan KKHI,” kata Imran.

Baca juga: Jumlah Anggota Jemaah Haji Lansia Meningkat Signifikan

Pihaknya pun selalu mengupayakan promosi kesehatan terhadap para jemaah haji, di antaranya penyuluhan dan konseling kesehatan jemaah haji di kloter, serta penyebarluasan edukasi dan informasi kesehatan melalui media sosial. Kemudian, deteksi dini penyakit di sektor khusus dan memberikan perlindungan spesifik pada jemaah haji dengan memberikan masker, alas kaki, serta oralit.

Inovasi penanganan

Selain itu, ada pula inovasi penanganan jemaah yang dilakukan Kemenkes. Tahun ini, terdapat pemeriksaan MCU oleh dokter spesialis di KKHI bagi jemaah haji risti. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka agar dapat mengikuti rangkaian ibadah selanjutnya. Kemudian, ada visitasi dan pemeriksaan kesehatan rutin jemaah risti dan lansia di masing-masing kloter.

Calon jemaah haji menunggu jadwal pemberangkatan di Terminal 2, Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023). Kementerian Agama memberangkatkan 7.510 jemaah haji pada 24 Mei 2023.ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY

Calon jemaah haji menunggu jadwal pemberangkatan di Terminal 2, Bandara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023). Kementerian Agama memberangkatkan 7.510 jemaah haji pada 24 Mei 2023.

Selanjutnya, menempatkan dokter spesialis di setiap sektor dan memberikan vitamin C dan D3 bagi seluruh jemaah haji. Terakhir, menempatkan tim promosi kesehatan di sektor khusus untuk mendukung pelayanan tim medis darurat.

Liliek mengatakan, layanan obat juga kali ini berbeda. Jika pada tahun lalu perwakilan kloter menuju KKHI untuk mendapatkan obat, tahun ini pihaknya menggunakan sistem informasi untuk memonitor persediaan obat di setiap kloter. Selain itu, letak persediaan lebih dekat dengan penginapan jemaah.

”Pelayanan distribusi obat diantar ke kloter-kloter dari sektor. Adanya digitalisasi sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan haji,” kata Liliek.

Terkait pelayanan sanitasi, terdapat inspeksi sanitasi lingkungan di KKHI, hotel, dan dapur katering penyedia makanan jemaah haji. Ada pula pengawasan sampel makanan di KKHI dan kloter, serta memonitor suhu dan kelembaban selama operasional haji.

Baca juga: Kloter Pertama Calon Jemaah Haji Kabupaten Bogor Berangkat ke Tanah Suci

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan daerah kerja Mekkah saat ini tengah menjalin kerja sama dengan enam rumah sakit rujukan di Mekkah. Enam rumah sakit yang dijadikan rujukan adalah RS Al Noor, RS King Abdul Aziz, RS King Faisal, RS King Abdullah, RS Heera, dan RS Wiladah.

Mohammad Adnan (kanan), pembimbing ibadah haji, menjelaskan tata cara ibadah haji dalam bimbingan manasik haji untuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2023). ADI PRINANTYO

Mohammad Adnan (kanan), pembimbing ibadah haji, menjelaskan tata cara ibadah haji dalam bimbingan manasik haji untuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2023).

Kasie Kesehatan Daker Mekkah Andi Ardjuna Sakti dan tim KKHI Mekkah pun sudah mengunjungi enam rumah sakit tersebut pada 2 Juni 2023. Mereka juga bertemu dengan pimpinan rumah sakit. Ardjuna mengatakan, keenam rumah sakit tersebut menyatakan siap untuk membantu melayani kesehatan jemaah haji Indonesia.

Terdapat 15 jemaah wafat

Sementara itu, Liliek melaporkan, hingga saat ini terdapat 15 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci. Jemaah yang wafat terbanyak dari embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 6 orang. Selanjutnya, 4 jemaah dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), 3 jemaah embarkasi Solo (SOC), 1 jemaah Aceh (BTJ), dan 1 jemaah dari Jakarta-Pondok Gede (JKG).

Pelayanan distribusi obat diantar ke kloter-kloter dari sektor. Adanya digitalisasi sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan haji.

Usia terbanyak jemaah haji yang wafat ialah 60 tahun ke atas, yakni 10 orang (66,67 persen). Adapun tempat wafat terbanyak di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) yang berjumlah 7 orang dan penyebab wafat terbanyak ialah jantung iskemis (5 orang).

Sebagai imbauan, jemaah haji lansia dan risti tidak boleh memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Jemaah haji mandiri juga diharap turut mengawasi dan memberikan pendampingan terhadap jemaah lansia dan risti. Terkait cuaca yang panas di Arab Saudi, jemaah haji harus menggunakan alat pelindung diri seperti payung, kaca mata hitam, dan alas kaki saat berada di luar hotel. Selain itu, jemaah haji diharuskan minum air mineral minimal 1 gelas (200 ml) per jam.