https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/Dh3oUS6cJHXrgJcRagRdF6siplM=/1024x682/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F21%2F7578685c-ab54-4b9e-b196-06f22416a893_jpeg.jpg

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah) mengunjungi Mina, Arab Saudi, pada Rabu (21/6/2023) pagi waktu Arab Saudi. Fasilitas yang dipantau di Mina, antara lain, ialah toilet, dapur, klinik kesehatan.

MEKKAH, KOMPAS — Pemerintah RI menyambut baik tambahan fasilitas 65 mobil golf yang diproyeksikan bisa membantu mobilitas jemaah haji Indonesia, terutama lansia, selama puncak ibadah haji. Baik itu untuk mengantar jemaah dari Mina ke Jamarat maupun mengevakuasi jemaah yang tersesat selama di Arafah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan informasi terkait fasilitas mobil golf ini di sela-sela kunjungannya di Arafah, Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi. ”Mobil golf sejumlah 65 ini bisa mengantar jemaah kita saat akan melempar jumrah, dari Mina menuju Jamarat. Tentu tidak sampai pas di Jamarat, tetapi setidaknya di titik terdekatnya,” kata Yaqut yang juga Amirul Haj.

Rabu (21/6/2023) pagi waktu Arab Saudi, Amirul Haj juga meninjau kesiapan berbagai fasilitas di Mina. Peninjauan di Mina didampingi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, dan petinggi Mashariq, perusahaan penyedia fasilitas di Arafah, Muzdalifah, Mina.

Baca juga: Menag: Arafah Perlu Tambahan Toilet

Baca juga: Beragam Kiat Tangani Jemaah Demensia

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua dari kanan) berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Al Rasyid (kanan) di sela-sela kunjungan ke Mina, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023) pagi.  TIM MEDIA CENTER HAJI

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua dari kanan) berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Harun Al Rasyid (kanan) di sela-sela kunjungan ke Mina, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023) pagi.

Baca juga: Jelang Puncak Ibadah Haji, Fasilitas Jemaah Indonesia Disiapkan

Yaqut menambahkan, mobil golf mempermudah petugas haji berpatroli. ”Patroli itu semacam kontrol kita, terkait mungkin ada jemaah yang perlu pertolongan, misal tercecer dari rombongannya. Terima kasih, Mashariq, sudah menyediakan mobil golf, jumlahnya 65,” ucapnya.

Selain untuk patroli evakuasi jemaah di Arafah, mobil golf yang baru pertama kali digunakan saat puncak ibadah haji itu juga bisa digunakan di Mina guna mengantar jemaah dari Mina menuju Jamarat. Menurut Yaqut, tentu tidak mungkin mengantar hingga Jamarat, tetapi setidaknya sampai titik terdekat sebelum ke Jamarat.

”Jadi, penggunaan mobil golf bisa untuk evakuasi jemaah tercecer, dan mengantar hingga titik terdekat di Jamarat, terutama untuk jemaah lansia. Saya kira peningkatan-peningkatan yang diusahakan Mashariq dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi layak diapresiasi,” kata Amirul Haj.

Rayyan, pemuda Mekkah, Arab Saudi, bersiaga di salah satu tenda maktab di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023). Tenda-tenda tersebut disiapkan sebelum puncak ibadah haji, dengan pergerakan jemaah dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023.  KOMPAS/ADI PRINANTYO

Rayyan, pemuda Mekkah, Arab Saudi, bersiaga di salah satu tenda maktab di Arafah, Arab Saudi, Selasa (20/6/2023). Tenda-tenda tersebut disiapkan sebelum puncak ibadah haji, dengan pergerakan jemaah dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023.

Baca juga: Jelang Puncak Haji, Layanan Bus dan Konsumsi Berhenti Sementara

Hingga Rabu (21/6/2023) sore waktu Arab Saudi, anggota jemaah Indonesia yang wafat tercatat 107 orang. Jika dibandingkan dengan data kumulatif wafat hingga hari ke-29 dari tahun ke tahun, angka kematian 2023 mendekati angka 2017, yang terdata 109 wafat hingga hari ke-29. Kemudian pada 2018 tercatat 70 wafat, lalu 61 anggota jemaah wafat pada 2019, dan 20 meninggal pada 2022, ketika kuota masih dibatasi karena pandemi Covid-19.

Kebugaran fisik jemaah saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina menjadi keniscayaan. Hal ini mengingat kebanyakan aktivitas dilakukan dengan berjalan kaki, terutama perjalanan dari tenda-tenda di Mina menuju Jamarat, yang berjarak sekitar 5 kilometer, dan harus ditempuh bolak-balik. Bahkan, dari area perluasan Mina yang disebut Mina Jadid, jaraknya bisa mencapai 6 kilometer.

Hingga Rabu kemarin, anggota jemaah haji Indonesia yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) tercatat 255 orang. Tim Kesehatan dan tim pembimbing ibadah kini tengah berkoordinasi untuk merealisasikan safari wukuf bagi mereka yang sakit dan sedang dirawat.

Safari wukuf merupakan wahana untuk memastikan semua anggota jemaah haji Indonesia menunaikan puncak haji meski sedang sakit. Mekanismenya, mereka yang sakit diberangkatkan ke Arafah dengan bus dalam posisi duduk atau berbaring, tergantung dari kondisinya. Yang penting, mereka berada di Arafah setidaknya dalam dua jam, antara waktu Dzuhur dan Maghrib, pada 9 Zulhijah 1444 H, yang jatuh pada 27 Juni 2023.

Sebagian fasilitas maktab di Arafah, yang pada puncak ibadah haji menjadi bagian dari wukuf, seperti terpantau pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi.KOMPAS/ADI PRINANTYO

Sebagian fasilitas maktab di Arafah, yang pada puncak ibadah haji menjadi bagian dari wukuf, seperti terpantau pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi.

Sangat membantu jemaah

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat juga menilai keberadaan mobil golf saat puncak ibadah haji sangat membantu. ”Terutama bagi mereka yang tinggal agak jauh, seperti di Mina Jadid. Ini memudahkan dan membantu mereka karena Mina Jadid, kan, cukup jauh, ya. Ada yang mengatakan pergi-pulang itu 12 kilometer, ada yang bilang 10 kilometer,” ujar Arsad.

Saat ditanya apakah jumlah 65 mobil golf itu cukup berbanding anggota jemaah Indonesia yang lebih dari 200.000, Arsad menyatakan, sebagai awal inovasi baru, jumlah itu sudah bagus. Yang penting, lanjut dia, ke-65 mobil golf itu bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh jemaah. ”Yang penting nilai gunanya. Kita harus jaga, rawat, dan optimalkan fungsinya untuk melayani jemaah. Jangan sampai, misalnya, pada hari-H justru ada kendala dan tidak bisa beroperasi,” kata Arsad.

Adapun saat mengunjungi Mina, Menag mengapresiasi fasilitas toilet per maktab, yang sudah ditambah sebanyak 28 toilet. ”Penambahan fasilitas toilet ini akan memperpendek antrean jemaah. Tempat berwudu juga sudah baik, tinggal bagaimana menyampaikan panduan pemakaiannya kepada jemaah,” ucapnya.

Fasilitas lain yang juga ditinjau Amirul Haj ialah dapur, toilet khusus disabilitas, dan klinik kesehatan. ”Sudah ada toilet khusus disabilitas, saya kira ini juga perubahan signifikan. Dapur dan klinik kesehatan saya lihat juga lebih luas. Hanya untuk klinik saya minta ditambah pendingin supaya lebih nyaman, dan itu disanggupi Mashariq.