KJ
Jemaah shalat, berdoa, dan tawaf atau berjalan mengelilingi Kabah dalam rangkaian ibadah umrah di kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/10/2020). Arab Saudi kembali membuka layanan umrah untuk warga Arab Saudi dan ekspatriat setelah dihentikan selama tujuh bulan karena pandemi Covid-19. Umrah bagi warga negara lain baru dibuka pada 1 November 2020.
Saya dan istri mendapat kesempatan umrah. Anak saya membayari kami berdua untuk menjalankan umrah bulan Juni mendatang. Saya berumur 67 tahun dan istri saya 62 tahun. Kami sudah lama menginginkan pergi umrah, namun terhalang beberapa kali.
Ketika anak saya siap mendanai, ternyata ada pandemi Covid-19. Setelah pandemi Covid-19, kami tak segera dapat berangkat karena dana dari anak kami tak cukup. Insya Allah untuk bulan Juni nanti semua sudah siap. Kami sudah mendaftar dan menyiapkan diri.
Saya mendapat informasi, dalam menjalankan ibadah umrah, Pemerintah Saudi sekarang banyak memberi kemudahan. Di antaranya untuk mendapat visa tak diperlukan lagi persyaratan imunisasi meningitis meningokok. Karena kami belum berpengalaman ke luar negeri, kami memilih biro perjalanan umrah yang punya izin dan berpengalaman. Kami tak ingin tertipu oleh biro perjalanan yang tak bertanggung jawab.
Kami sudah mulai banyak membaca tentang ibadah umrah. Kami juga sudah mengikuti ceramah-ceramah mengenai haji dan umrah. Sudah tentu kami ingin sekali menjalankan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam, namun sampai sekarang dana dari anak kami belum cukup. Jadi, kami menjalani ibadah umrah terlebih dahulu.
Baca juga : Menemani Ayah Umrah
Keadaan kesehatan saya dan istri termasuk baik. Saya masih aktif berolahraga tiap pagi. Istri juga ikut jalan pagi mengelilingi permukiman. Saya juga masih masuk kantor tiga kali seminggu, resminya sudah pensiun, namun masih diperbantukan di kantor.
Saya menderita kencing manis yang terkendali, sedangkan istri pernah operasi payudara, tetapi hanya tumor jinak. Istri saya juga ada darah tinggi, namun darah tinggi ringan yang terkendali dengan obat. Saya ingin mendapat nasihat dari Dokter, apa yang dapat kami persiapkan dari segi kesehatan untuk dapat menjalankan umrah dengan baik. Terima kasih.
M di J
KEMENTERIAN AGAMA
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (kiri) bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah (kanan) dalam acara penandatanganan kesepakatan ibadah haji 2023 di Jeddah, Arab Saudi. Minggu (8/1/2023).
Saya mengucapkan selamat, Anda dan istri sudah merencanakan untuk menjalani umrah dalam waktu dekat ini. Memang sampai sekarang daftar tunggu untuk haji masih panjang dan biaya haji juga lumayan mahal sehingga banyak orang yang menjalani umrah meski belum haji. Mudah-mudahan setelah ibadah umrah nanti Anda bersama istri masih mendapat kesempatan untuk menjalankan ibadah haji.
Ibadah umrah biasanya lebih pendek dan lebih ringan dibandingkan dengan ibadah haji. Namun, setelah ibadah umrah dibuka lebar oleh Pemerintah Arab Saudi, minat orang untuk umrah tampaknya meningkat tajam. Pada ibadah haji atau umrah terjadi pengumpulan orang dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya masalah kesehatan.
Untuk dapat menjalankan ibadah umrah dengan baik, Anda tentu sudah memahami apa saja yang harus dijalankan dalam ibadah umrah. Selain itu, Anda akan didampingi oleh petugas yang akan membimbing Anda. Semoga semua ini sudah Anda persiapkan dengan baik.
Imunisasi untuk jemaah umrah
Saya akan membahas sedikit tentang masalah kesehatan. Jika ribuan orang berkumpul, dari segi kesehatan akan dapat terjadi penularan penyakit baik penyakit yang dapat ditularkan melalui udara maupun makanan dan minuman. Selain itu, dapat terjadi risiko kecelakaan. Lingkungan yang berubah, termasuk suhu udara dan kelembaban udara, juga dapat menimbulkan penyakit. Nah, dengan demikian, sebelum umrah persiapkan kebugaran dan kesehatan Anda.
Baca juga : Kesehatan Jemaah Haji
Untuk mencegah penularan penyakit influenza, pneumonia, dan meningitis, Anda dapat menjalani imunisasi untuk ketiga penyakit itu. Dulu imunisasi meningitis diwajibkan Pemerintah Arab Saudi dan imunisasi influenza serta pneumokok dianjurkan. Namun, sesuai situasi meningitis pada umrah, ternyata Pemerintah Saudi tidak lagi mewajibkan imunisasi meningitis.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Antre vaksin meningitis di Pelayanan Vaksinasi Internasional Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/11/2022). Sejak 11 November 2022, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa vaksin meningitis tidak lagi menjadi syarat wajib bagi calon jemaah yang akan melakukan umrah. Vaksin meningitis hanya diwajibkan untuk calon jemaah haji. Walau demikian, sebagai perlindungan diri, banyak calon anggota jemaah umrah berinisiatif tetap melakukan vaksinasi meningitis.
Apakah sebaiknya Anda dan istri masih menjalani imunisasi meningitis? Kementerian Kesehatan kita masih menganjurkan imunisasi meningitis pada jemaah umrah berusia lanjut dan mempunyai penyakit kronik. Jadi, meski tak diwajibkan lagi, mengingat usia Anda beserta istri serta ada penyakit kronik, sebaiknya Anda dan istri tetap menjalani imunisasi meningitis.
Pada ibadah haji atau umrah terjadi pengumpulan orang dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya masalah kesehatan.
Dengan demikian, untuk mencegah penularan penyakit saat berkerumun dalam menjalani ibadah umrah, sebaiknya Anda dan istri menjalani imunisasi meningokok serta imunisasi pneumokok dan influenza.
Bagaimana dengan makanan dan minuman? Tingkat kebersihan makanan dan minuman di Arab Saudi cukup baik. Sudah jarang terdengar ada kejadian luar biasa penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman pada waktu haji dan umrah. Meski demikian, tentu Anda harus memperhatikan kebersihan, termasuk kebersihan makanan dan minuman.
Untuk menjalani ibadah umrah, Anda telah terbang jauh serta mengeluarkan biaya besar. Banyak anggota jemaah memanfaatkan waktu di Tanah Suci untuk beribadah sebanyak-banyaknya. Kesempatan berada di Tanah Suci memang harus dimanfaatkan untuk ibadah, tetapi jangan melupakan kesehatan Anda. Waktu tidur harus cukup. Makan dan minum harus terjaga. Hindari risiko kecelakaan. Jika tak mungkin mencium hajar aswad, jangan dipaksakan, apalagi Anda dan istri sudah lanjut usia.
Baca juga : Musim Haji 2023 Kembali Normal
Masa umrah juga dapat digunakan untuk berziarah dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang selama ini hanya kita baca di buku sejarah. Kini Anda bisa menyaksikan sendiri berbagai tempat bersejarah. Semoga kunjungan itu memperkuat keimanan. Sudah jadi kebiasaan masyarakat Indonesia jika bepergian akan membeli oleh-oleh untuk saudara dan teman. Anda dapat melakukannya asalkan jumlah barang yang dibawa ke Tanah Air terbatas. Jadi, belilah yang perlu saja.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Calon jemaah umrah menyiapkan paspor saat mengantre di loket imigrasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (20/11/2022). Sebanyak 45 warga dari wilayah Cirebon dan sekitarnya terbang dari Bandara Kertajati menuju Jeddah, Arab Saudi.
Pada waktu orang berkerumun, ada risiko Anda dan istri akan terpisah. Karena itu, beri tanda tempat-tempat yang akan dijadikan tempat bertemu. Jika sampai terpisah, jangan sampai saling mencari, tetapi tunggulah di tempat yang sudah disepakati.
Selain itu, jangan terlalu jauh dari rombongan agar dapat saling mengingatkan. Jemaah haji dan umrah Indonesia termasuk rombongan yang dianggap berdisiplin dan patuh sehingga kita perlu menjaga citra yang baik tersebut. Kita tidak perlu berdesak-desakan, apalagi melawan arus, dalam melaksanakan ibadah.
Nikmatilah ibadah umrah Anda dengan baik. Semoga ibadah umrah Anda dapat berjalan dengan khusyuk, perjalanan lancar dan menyenangkan, dan juga saya doakan Anda dan istri juga akan mendapat kesempatan melaksanakan ibadah haji.