Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua dari kiri) mengunjungi fasilitas wukuf di Arafah, Arab Saudi, pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi. TIM MEDIA CENTER HAJI 2023

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kedua dari kiri) mengunjungi fasilitas wukuf di Arafah, Arab Saudi, pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi.

MEKKAH, KOMPAS — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi Arafah guna memastikan kesiapan lokasi ibadah wukuf, puncak ibadah haji, pada Selasa (20/6/2023) malam atau Rabu (21/6/2023) WIB. Salah satu yang menjadi perhatian Menag tak lain ketersediaan toilet bagi jemaah Indonesia.

”Saya juga melihat toilet (di Arafah) ini paling krusial. Janji tahun lalu ditepati dengan penambahan toilet, harapannya kali ini ditambah lagi toiletnya. Karena masih banyak lahan kosong yang bisa dipakai untuk menambah toilet,” ujar Yaqut yang didampingi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Inspektur Jenderal Kementerian Agama Faesal AH, serta Ketua Dewan Direksi Mashariq Dzahabiyah M Amin Indragiri.

Mashariq adalah perusahaan penyedia jasa fasilitas wukuf di Arafah. ”Dalam dua hari akan diselesaikan yang belum tuntas. Mashariq menjanjikan semua ini bisa selesai tepat waktu sehingga bisa melayani jemaah dengan baik,” katanya.

Baca juga: Konsumsi Jemaah Berhenti, Katering Mukimin di Mekkah Laris

Iklan

Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau fasilitas wukuf di Arafah, Arab Saudi, pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi. Yaqut didampingi Inspektur Jenderal Kemenag Faesal AH (ketiga dari kiri), Ketua Dewan Direksi Mashariq Dzahabiyah M Amin Indragiri (kedua dari kanan), dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (kanan). KOMPAS/ADI PRINANTYO

Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau fasilitas wukuf di Arafah, Arab Saudi, pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi. Yaqut didampingi Inspektur Jenderal Kemenag Faesal AH (ketiga dari kiri), Ketua Dewan Direksi Mashariq Dzahabiyah M Amin Indragiri (kedua dari kanan), dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (kanan).

Baca juga: Jelang Puncak Ibadah Haji Fasilitas Jemaah Indonesia Disiapkan

Menag menambahkan, atensinya terkait fasilitas toilet semata karena jemaah Indonesia tergolong banyak, yakni mencapai 220.000 orang. ”Jemaah kita mayoritas perempuan dan perempuan memerlukan waktu yang lebih lama di toilet ketimbang laki-laki. Saya lihat toilet juga lebih luas, lebih bersih daripada sebelumnya,” kata Yaqut.

Fasilitas dapur juga, menurut, dia bersih dan bagus. Demikian pula dengan fasilitas pendingin udara, yang kali ini juga lebih dingin. ”Dapurnya lebih layak daripada dulu, waktu saya menjadi bagian dari jemaah haji reguler tahun 2004. Insya Allah H-2 sudah siap, nanti H-2 akan dicek lagi. Mudah-mudahan yang disampaikan Mashariq benar-benar diwujudkan,” katanya.

Sebagian fasilitas maktab di Arafah, yang pada puncak ibadah haji menjadi bagian dari wukuf, seperti kondisi pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi.  KOMPAS/ADI PRINANTYO

Sebagian fasilitas maktab di Arafah, yang pada puncak ibadah haji menjadi bagian dari wukuf, seperti kondisi pada Selasa (20/6/2023) petang waktu Arab Saudi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menegaskan, pemerintah menjamin pelayanan konsumsi jemaah Indonesia saat menunaikan puncak ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina. Model konsumsi yang akan disajikan berupa makanan siap saji.

Saat ditanya soal distribusi makanan-minuman yang mungkin terkendala kemacetan, Hilman menjelaskan, dapur-dapur penyedia konsumsi berada di sekitar Arafah-Muzdalifah-Mina. ”Saat jemaah tinggal di tenda-tenda di Arafah, barangnya sudah disiapkan di situ oleh perusahaan mitra kita di sana, melalui dapur-dapur di dekat situ. Jadi lebih memudahkan (distribusinya),” kata Hilman.

Menu makanan siap saji saat di Arafah-Muzdalifah-Mina, katanya, terdiri dari menu-menu Indonesia, yang diupayakan sudah cocok dengan lidah jemaah haji Indonesia. ”Saya sudah ikut melakukan tes makanan sampel. Jadi menunya ada rendang, ikan lele, dan sebagainya. Dikemas dengan nasi terpisah,” ujar Hilman lagi.