KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Calon jemaah haji Embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju pesawat Saudi Arabia, di Bandara Juanda Surabaya, untuk berangkat ke Tanah Suci, Rabu (24/5/2023).
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 6.256 orang jemaah haji Embarkasi Surabaya saat ini sudah berada di Arab Saudi. Selain itu, ada sekitar 1.200 orang jemaah yang sedang dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Calon jemaah yang masuk dalam kuota cadangan diminta bersiap setiap saat untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan oleh jemaah yang berhalangan berangkat.
Ketua Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Husnul Maram mengatakan, sebanyak 6.256 orang jemaah haji yang telah berada di Arab Saudi tersebut merupakan rombongan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1-11. Adapun kloter 12, 13, dan 14 baru berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada Senin (29/5/2023).
”Kloter 1-11 jemaahnya sudah berada di Madinah. Kloter 12-14 masih dalam perjalanan dari Bandara Juanda Surabaya menuju Madinah,” ujar Husnul.
Secara keseluruhan, lanjut dia, jemaah haji Embarkasi Surabaya dalam kondisi sehat. Hanya ada satu orang yang sakit dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Selain itu, dua orang jemaah haji pulang ke daerah asalnya karena sakit.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Calon jemaah haji Embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju pesawat Saudi Arabia, di Bandara Juanda Surabaya, Jatim, Rabu (24/5/2023).
Husnul berharap calon jemaah yang sakit segera sembuh dan bisa berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Sejauh ini, terdapat tujuh orang yang belum bisa berangkat karena visanya belum jadi. Mereka tengah menunggu informasi mengenai visa tersebut dari pemerintah Arab Saudi.
Menurut Husnul, setiap musim haji, selain kuota reguler, biasanya terdapat kuota cadangan. Kuota cadangan ini untuk mengisi kekosongan kursi karena jemaah gagal berangkat atau adanya tambahan alokasi dari Pemerintah Arab Saudi.
Baca Juga: Dua Anggota Calon Jemaah Haji Asal Jatim Meninggal di Madinah, Penyelenggara Ingatkan Cuaca Panas
Terkait hal itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jatim tersebut mengingatkan agar jemaah haji yang masuk dalam kuota cadangan senantiasa bersiap setiap saat. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota di Jatim agar menyiapkan para jemaahnya yang sudah melengkapi persyaratan.
”Artinya kesiapan jemaah itu sendiri. Dokumen-dokumen juga sudah tuntas semuanya. Jemaah haji embarkasi Surabaya harus siap, baik ada panggilan atau tidak,” kata Husnul.
Sementara itu, dari Kabupaten Sidoarjo, dilaporkan jemaah haji asal ”Kota Delta” mulai masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya sebelum terbang ke Madinah, Senin (29/5). Jumlah calon jemaah yang berangkat sebanyak 884 orang tergabung dalam dua kloter, yakni 16 dan kloter 17.
Pemberangkatan jemaah dilakukan di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Rombongan kemudian berangkat menuju asrama haji menggunakan 20 bus dan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian selama perjalanan.
Baca Juga: Bertolak ke Tanah Suci, Calon Jemaah Haji Jatim Diminta Waspadai Penularan Covid-19 dan MERS
Muhdlor, saat melepas keberangkatan jemaah, berpesan agar mereka menjaga kesehatan di tengah panasnya cuaca Arab Saudi saat ini. Caranya dengan istirahat yang cukup dan memperbanyak minum air putih. Selain itu, jemaah diminta berhati-hati dan fokus pada ibadahnya supaya menjadi haji yang mabrur.
”Karena kondisi cuaca sangat panas, bisa mencapai 50 derajat celsius, perbanyaklah minum air putih agar tidak dehidrasi serta konsumsi vitamin agar daya tahan tubuh meningkat,” kata Muhdlor.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Calon jemaah haji Embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju pesawat Saudi Arabia, di Bandara Juanda Surabaya, Rabu (24/5/2023).
Kepala Kanwil Kemenag Sidoarjo Mohammad Arwani mengatakan, total jemaah haji yang berangkat tahun ini sebanyak 2.131 orang. Selain itu, terdapat 326 orang jemaah yang berada pada kuota cadangan. Harapannya, seluruh jemaah tersebut bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
”Sidoarjo daerah penyangga sehingga harus siap memenuhi permintaan Kemenag Jatim, termasuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan oleh jemaah yang berhalangan berangkat,” ujar Arwani.
Baca Juga: Kebutuhan Avtur Angkutan Haji di Bandara Juanda Naik Dua Kali Lipat