Petugas Pertamina mengisi bahan bakar minyak untuk pesawat atau avtur pada pesawat Saudi Arabia Airlines yang akan membawa ratusan jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama, Rabu (24/5/2023). KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Petugas Pertamina mengisi bahan bakar minyak untuk pesawat atau avtur pada pesawat Saudi Arabia Airlines yang akan membawa ratusan jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama, Rabu (24/5/2023).

SURABAYA, KOMPAS — Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara menjamin kesiapan bahan bakar minyak khusus untuk pesawat angkutan haji 2023 melalui Bandar Udara Juanda, Surabaya. Total kebutuhan avtur diprediksi mencapai 17.000 kiloliter atau naik lebih dari dua kali lipatnya dibandingkan tahun lalu. Hal itu karena jumlah kelompok terbang meningkat dari 38 menjadi 85.

Section Head Communication Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Taufiq Kurniawan mengatakan, angkutan haji 2023 terbagi dalam dua periode, yakni keberangkatan atau embarkasi dan kedatangan atau debarkasi. Pada periode keberangkatan, Pertamina menyiapkan avtur 8.500 kl untuk memenuhi kebutuhan 85 kelompok terbang.

Adapun kebutuhan bahan bakar minyak untuk pesawat terbang angkutan haji periode kedatangan juga diprediksi sama, yakni 8.500 kl. Oleh karena itu, total avtur yang disiapkan khusus untuk kebutuhan angkutan haji tahun ini di Bandara Juanda sebanyak 17.000 kl.

”Rata-rata pengisian setiap pesawat yang membawa jemaah haji atau setiap kelompok terbang mencapai 100 kiloliter,” ujar Taufiq, Kamis (25/5/2023).

Penyaluran avtur dilakukan selama masa angkutan haji 2023 yang berlangsung sejak 24 Mei hingga 3 Agustus 2023. Bahan bakar minyak tersebut dipasok dari Depo Pengisian Pesawat Udara di Juanda.

Baca juga: Bertolak ke Tanah Suci, Jemaah Haji Jatim Diminta Waspadai Penularan Covid-19 dan MERS

Ratusan jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka berasal dari Bangkalan, Jatim.KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Ratusan jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka berasal dari Bangkalan, Jatim.

Kebutuhan avtur untuk angkutan haji tahun ini, katanya, mengalami peningkatan cukup besar apabila dibandingkan dengan periode haji tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, Bandara Juanda hanya memberangkatkan 38 kloter dengan kebutuhan avtur mencapai 3.800 kl pada periode keberangkatan dan 3.800 kl pada periode kedatangan sehingga total 7.600 kl.

Meski terjadi kenaikan kebutuhan bahan bakar minyak untuk pesawat angkutan haji yang cukup besar di Bandara Juanda, Pertamina menjamin pasokannya lancar dan aman. Jaminan kelancaran pasokan itu juga diberikan untuk penerbangan reguler di Bandara Juanda yang mulai kembali ramai setelah pandemi Covid-19.

General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, pelaksanaan angkutan haji tahun 2023 untuk embarkasi atau keberangkatan Surabaya berlangsung mulai 24 Mei hingga 22 Juni 2023. Adapun periode debarkasi atau kepulangan berlangsung 4 Juli hingga 3 Agustus 2023.

”Bandar Udara Internasional Juanda rencananya memberangkatkan 36.938 anggota calon jemaah haji yang berasal dari Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Sisyani.

Baca juga: Biaya Haji Tertinggi di Embarkasi Surabaya dan Terendah di Aceh

Jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka merupakan rombongan asal Kabupaten Bangkalan, Jatim. KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka merupakan rombongan asal Kabupaten Bangkalan, Jatim.

Pada hari pertama pelaksanaan angkutan haji 2023, Bandara Juanda memberangkat tiga kelompok terbang, yakni kloter I, II, dan III. Kloter pertama membawa 445 anggota jemaah yang berasal dari Kabupaten Bangkalan dan lima petugas haji. Penerbangan menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5079.

Pesawat tersebut berangkat pukul 09.15 waktu setempat dari Surabaya dengan tujuan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi. Hal itu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah.

Sementara kloter kedua berisi 445 anggota calon jemaah haji asal Kabupaten Madiun, Bangkalan, dan Surabaya serta lima pendamping. Pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5081 yang membawa rombongan tersebut berangkat pada pukul 12.45 waktu setempat.

”Adapun kloter ketiga berisi 444 anggota calon jemaah haji dan lima pendamping. Mereka berasal dari Sampang, Bangkalan, dan Surabaya. Pesawatnya Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV5081 berangkat pukul 14.37 waktu setempat,” ujar Sisyani.

Pendamping lansia memapah jemaah haji lansia. Jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka berasal dari Bangkalan, Jatim.KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Pendamping lansia memapah jemaah haji lansia. Jemaah haji embarkasi Surabaya kelompok terbang pertama berjalan menuju ke pesawat Saudi Arabia Airlines, Rabu (24/5/2023). Mereka berasal dari Bangkalan, Jatim.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, mengatakan, kloter pertama berhasil berangkat semuanya 445 anggota jemaah. Adapun untuk kloter kedua terdapat jemaah yang tidak dapat berangkat bersama rombongan asal.

”Ada 5 orang dari kloter dua yang tidak berangkat. Satu orang meninggal di daerahnya. Jemaah ini berasal dari Surabaya. Sementara empat anggota jemaah lainnya dari Bangkalan dengan rincian tiga orang sakit dan satu pendamping dari jemaah yang sakit,” jelas Husnul.

Masih banyak jemaah yang membawa barang-barang tidak sesuai ketentuan.

Sementara itu, dari kloter tiga terdapat dua orang yang tertunda keberangkatannya. Mereka merupakan pasangan suami istri sehingga ketika suaminya sakit, istrinya memutuskan menunda keberangkatan.

Husnul Maram menambahkan, secara keseluruhan pelaksanaan pemberangkatan jemaah haji hari pertama berjalan lancar. Adapun yang patut diperhatikan adalah masih banyak jemaah yang membawa barang-barang tidak sesuai ketentuan. Contohnya, membawa rokok dalam jumlah banyak.

Baca juga: Bandara Juanda Siap Layani Puluhan Ribu Calon Jemaah Haji dari Tiga Provinsi