Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan penanganan krisis di Myanmar telah disepakati melalui 5 Poin Konsensus (5PC). Oleh karena itu, ASEAN harus menghormati dan menggunakan instrumen tersebut sebagai satu-satunya pendekatan. "April 2021, para pemimpin ASEAN bertemu di Jakarta. Mereka melakukan upaya untuk membantu Myanmar untuk keluar dari krisis politik. Mereka menyepakati 5PC," tegas Retno dalam pembukaan ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/7). Menurutnya, tidak ada jalan lain selain menjadikan 5PC sebagai acuan utama. Implementasi 5PC harus tetap menjadi fokus ASEAN.

"Saya akan memberi pengarahan retret tentang apa yang dilakukan Indonesia selama hampir tujuh bulan, khususnya pada keterlibatan dengan semua pemangku kepentingan, dan pada memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan berdasarkan prinsip tidak ada yang tertinggal di belakang," paparnya. Menurut Retno, Indonesia memiliki keterlibatan yang sangat intensif dan luas dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar. Lebih dari 110 pertemuan telah dilakukan sejauh ini. Hingga saat ini, pemerintah pun terus mendorong dialog di antara para pihak yang terlibat konflik di Myanmar.

"Dialog akan membuka jalan menuju solusi politik. Hanya solusi politik yang akan menghasilkan perdamaian yang tahan lama. Kami masih sangat prihatin melihat terus dan meningkat kekerasan di Myanmar," jelasnya. (Z-11)