Sidang Umum ke-44 AIPA atau The-44th General Assembly ASEAN Inter-Parliamentary Union (AIPA) yang akan digelar di Jakarta pada tanggal 5-11 Agustus 2023 mendatang merupakan momentum penting bagi Indonesia selaku tuan rumah sekaligus Ketua ASEAN 2023 untuk memimpin dalam mengatasi berbagai tantangan global. Hal itu mulai dari isu konflik (salah satunya isu Myanmar) hingga isu Green Economy khususnya di kawasan ASEAN.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat diwawancarai Parlementaria usai hadir sebagai narasumber dalam diskusi bertema 'Parlemen yang Responsif untuk Stabilitas dan Kesejahteraan ASEAN'. Diskusi yang diselenggarkan kolaborasi antara Koordinatoriat Wartawan Parlemen- Biro Pemberitaan Parlemen-BKSAP DPR RI diselenggarakan di Media Center, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
"Indonesia sudah menjadi Ketua (ASEAN sebanyak) 7 Kali dan momentum (keketuaan) ini menurut saya momentum penting setelah Covid-19 tantangan global kemarin, kita menjadi Ketua (ASEAN) kembali. Dan tentu memang sangat penting yang pertama adalah dengan banyaknya challenging yang sekarang (karena adanya) tantangan global baik terjadi konflik isu-isu konflik. Serta, menyangkut isu kemanusiaan yang (menyangkut) demokrasi Indonesia atau di kawasan ASEAN, kita punya situasi di Myanmar secara global memang ada perang Ukraina dan Rusia," ujar Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
"Belum lagi isu-isu lain yang menyangkut climate change, isu-isu lain yang menyangkut bagaimana komitmen terhadap Green Economy yang tadi saya sampaikan. Ini justru berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat," lanjut Putu yang juga menjabat sebagai Ketua Desk Kerja Sama Regional BKSAP DPR RI tersebut.
Terkait hal itu, Putu berharap berbagai isu global yang disampaikannya selaku Pimpinan BKSAP DPR RI menjadi resolusi-resolusi penting dalam Sidang Umum AIPA ke-44 2023 mendatang, terutama pembahasan Green Economy. Mengingat, ungkap Putu, pertumbuhan Green Economy tidak akan ada gunanya jika lingkungan tidak terjaga dan jika tidak melibatkan people yang menjadi subjek di dalamnya.
"Karena justru kita 'membayar' dengan mahal untuk mengembalikan untuk menuju Net Zero Emission, bagaimana emisi itu menunjukkan Net Zero. Makanya, komitmen kita di ASEAN itu ingin menunjukkan kepada global memberi contoh, agar satu hal utama bagaimana mitigasi planet chain kita sudah lakukan," paparnya.
Oleh karena itu, Putu menegaskan Indonesia selaku Ketua ASEAN sekaligus tuan rumah Sidang Umum AIPA ke-44 siap memberikan masukan dan inspirasi sehingga menghasilkan resolusi-resolusi yang betul-betul mumpuni dan bermanfaat terhadap kestabilan kawasan ASEAN. Parlemen, tandas Putu, juga siap aktif berperan (engaggement)terutama dalam memberikan kesejahteraan semua pihak khususnya di kawasan ASEAN.
Turut hadir dalam diskusi tersebut yaitu Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta secara virtual dan Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah. (pun, del/rdn)