Promosi daerah tujuan wisata perlu berjalan seimbang dengan rencana penambahan rute baru atau frekuensi penerbangan. Maskapai biasanya akan menyesuaikan permintaan dengan mengajukan izin rute baru.

Oleh MEDIANA

JAKARTA, KOMPAS — Akses transportasi udara masih memegang peran sentral untuk mendukung perjalanan wisatawan karena kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan. Penambahan rute baru dan frekuensi penerbangan dinilai bakal memikat turis untuk datang selain tetap harus disertai promosi destinasi yang gencar.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi B Sukamdani menyampaikan pandangan tersebut saat dihubungi di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Pada tahun 2023, pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 8,5 juta kunjungan. Hingga Juni 2023, realisasinya 5,18 juta kunjungan.

Sementara target pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2023 mencapai 1,4 miliar pergerakan. Sementara realisasinya sampai Juni 2023 mencapai 433,57 juta pergerakan.

Mengutip data yang dikumpulkan oleh Board of Airline Representatives in Indonesia (Barindo), Hariyadi menyebutkan, dari sisi penerbangan domestik, pada tahun 2022, route approval mencapai 374, kapasitas kursi 126,35 juta kursi, jumlah penumpang 56,41 juta penumpang, kota-kota terkoneksi 133 kota, dan jumlah maskapai yang melayani tercatat 13 maskapai.

Pada tahun yang sama, jika dilihat dari sisi penerbangan internasional, terdapat 133 route approval di Indonesia, kapasitas kursi 45,11 juta kursi, jumlah penumpang 12,56 juta penumpang, kota di Indonesia yang terkoneksi 21, dan kota yang terkoneksi secara overseas 56 kota. Jumlah maskapai nasional yang melayani data mencapai 6 maskapai, sementara maskapai internasional 56 maskapai.

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/NVMpaKA2l-c6KhLrFhPO4FW4THo=/1024x862/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F06%2F8fe6f15a-c8e9-474e-a233-092f0e669c8f_png.png

”Maskapai masih perlu terus menambah rute baru, terutama penerbangan internasional. Di Bali, rute baru dan frekuensi penerbangan tumbuh positif. Sementara pintu masuk Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang), kami justru melihat kebalikan dari Bali dan ini diduga karena ada kekhawatiran warga ke luar negeri bertambah jika penerbangan internasional naik,” ujar Hariyadi.

Dia berpendapat, ketika suatu bandara internasional menambah maskapai tujuan internasional, potensi wisman datang juga akan bertambah. Pengalaman Thailand, misalnya, penerbangan internasional di negara itu dia sebut relatif lebih banyak dibandingkan domestik, tetapi bisa mendatangkan 40 juta kunjungan wisman pada tahun 2019.

Lebih jauh, lanjut Hariyadi, maskapai nasional bisa bekerja sama dengan maskapai luar negeri untuk mendatangkan wisman potensial agar berkunjung ke Indonesia. Pemerintah daerah juga berperan penting dalam urusan mendukung penerbangan langsung (direct flight). Pemerintah daerah di Manado, Sulawesi Utara, misalnya, termasuk pemerintah daerah yang agresif mendukung direct flight untuk mendatangkan wisman. Pemerintah daerah itu memberikan insentif/subsidi di awal.

”Promosi daerah tujuan wisata juga harus ditingkatkan seiring pembukaan rute baru ataupun penambahan frekuensi penerbangan. Sebab, promosi ini juga kunci sejauh mana Indonesia punya daya tarik lebih atau tidak,” ujarnya.

Bertahap

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat dihubungi secara terpisah memperkirakan, hingga akhir tahun 2023 mendatang, Garuda Indonesia dapat mencatatkan pertumbuhan penumpang hingga lebih dari 60 persen. Target ini diharapkan bisa tercapai saat periode peak season, seperti Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Hal ini juga bisa dicapai seiring dengan ekspansi rute serta penambahan frekuensi penerbangan di rute favorit secara bertahap.

Memasuki triwulan III-2023, kata Irfan, Garuda Indonesia terus memperkuat jaringan penerbangan, di antaranya rencana pembukaan rute baru Denpasar -Sorong, serta peningkatan frekuensi penerbangan untuk rute favorit dari/menuju Denpasar, Surabaya, Singapura, Malang, hingga Tanjung Pinang. Pada awal Agustus 2023, Garuda resmi menerima satu pesawat tambahan jenis Boeing 737–800 NG, yang merupakan bagian dari rencana penambahan lima pesawat narrow body pada tahun 2023.

Garuda juga telah bekerja sama dengan China Airlines. Kerja sama ini dilakukan pada rute Taipei-Jakarta/Denpasar memakai China Airlines dan selanjutnya Jakarta/Denpasar-Surabaya menggunakan Garuda Indonesia.

Selain Garuda, maskapai lainnya juga membuka rute baru atau menambah frekuensi penerbangan untuk mendukung pemulihan industri pariwisata nasional. Pada 16 Agustus 2023, misalnya, Indonesia AirAsia resmi menerbangi rute domestik terbaru Surabaya (Jawa Timur) - Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur). Rute terbaru ini menjadi rute domestik ketiga menuju Labuan Bajo, menyusul rute Denpasar-Labuan Bajo yang diluncurkan tahun 2022 dan rute Jakarta - Labuan Bajo yang terbang perdana bulan Juni 2023.

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine mengatakan, rute Surabaya-Labuan Bajo membuka konektivitas Surabaya sebagai pintu gerbang internasional dan pusat perdagangan di Jawa Timur dengan Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi superprioritas.

”Dengan jaringan yang dimiliki grup AirAsia, Indonesia AirAsia memperluas konektivitas Labuan Bajo ke berbagai rute internasional AirAsia yang dapat dijangkau dari kota Surabaya, seperti Singapura yang merupakan pusat perdagangan dunia, serta Penang, Johor Bahru, dan Kuala Lumpur. Penang, Johor Bahru, dan Kuala Lumpur merupakan tiga kota di Malaysia yang merupakan sumber pasar wisatawan mancanegara utama untuk Indonesia,” kata Veranita.

Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, agar banyak wisatawan datang, hal yang diperlukan adalah promosi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Rute maskapai penerbangan akan menyesuaikan. Tanpa diminta pemerintah pun, maskapai akan mengajukan izin rute jika permintaan memadai. Sejauh ini, sejumlah daerah tujuan wisata masih minim mempromosikan obyek wisata atau acara yang dipunyai.