Sejumlah maskapai penerbangan mengemukakan adanya pergerakan positif dalam industri penerbangan. Proyeksi pertumbuhan penumpang akan bertambah, setidaknya hingga akhir tahun 2023.

Oleh YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

JAKARTA, KOMPAS — Tren penerbangan di Indonesia yang mulai pulih diprediksi akan terus meningkat. Di tahun politik ini, termasuk penyelenggaraan pemilu, ada potensi kenaikan jumlah keterisian penumpang pesawat udara.

Menurut Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie, tingkat keterisian kursi maskapai-maskapai di Indonesia tak mengalami kenaikan signifikan kendati pandemi dinyatakan usai. Untuk pesawat kecil, seperti armada perintis menghubungkan daerah-daerah terpencil, tak ada perubahan berarti.

Alvin memprediksi tingkat keterisian kursi pada periode 2023-2024 akan meningkat. Selain kebutuhan reguler, seperti perjalanan bisnis dan wisata, tahun politik berdampak pada mobilisasi penumpang yang cukup besar.

”(Kandidat) Calon-calon anggota legislatif (caleg) itu yang berdomisili bukan di daerah pemilihannya akan lebih sering ke sana,” kata Alvin yang juga Dewan Pakar Indonesia National Air Carrier Association (INACA) saat dihubungi dari Jakarta, Senin (11/9/2023).

Caleg-caleg ini mobilitasnya bertambah setidaknya hingga akhir pemilu pada Februari 2024. Setelah hasil pemilu diumumkan, kondisi akan lebih kondusif dan stabil. Hal ini berlaku pula bagi calon presiden dan calon wakil presiden yang diperkirakan akan memanfaatkan pesawat sewaan. Terpilihnya pemimpin baru juga digadang-gadang akan meningkatkan gairah bisnis dan kebutuhan transportasi udara.

https://cdn-assetd.kompas.id/I9GlrDn5mrhYNVEbkm-vlqAeWao=/1024x1260/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F05%2F28%2F20210528-H09-ARJ-penumpang-mumed_1622215066_png.png

Senada dengan Alvin, sejumlah maskapai penerbangan mengemukakan adanya pergerakan positif dalam industri penerbangan. Proyeksi pertumbuhan penumpang akan bertambah, setidaknya hingga akhir tahun 2023.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menilai indikator pemulihan kinerja membaik hingga lebih dari 60 persen pada akhir tahun ini. Hal itu diikuti pula dengan frekuensi penerbangan rute domestik dan internasional yang tembus 4.800 penerbangan pada Juli 2023. Pencapaian tersebut bertambah dari bulan sebelumnya yang sebanyak 4.500 penerbangan.

Penerbangan Garuda Indonesia, khusus rute domestik, telah mendekati 100 persen beriringan dengan rute internasional yang pulih bertahap menyentuh situasi seperti sebelum pandemi. Hal ini terjadi karena mobilitas masyarakat mulai normal, serta didukung berbagai helatan internasional di beragam kota.

PT Citilink Indonesia menunjukkan geliat serupa. Head of Corporate Secretary & CSR Division Citlink Haza Ibnu Rasyad mengatakan, pihaknya tengah berfokus mengoperasikan kembali rute-rute penerbangan yang sebelumnya sempat tutup di masa pandemi Covid-19.

Sejumlah rute yang telah dioperasikan kembali di antaranya Batam (Kepulauan Riau)-Silangit (Sumatera Utara), Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma)-Medan (Sumatera Utara), serta Denpasar (Bali)-Dili (Timor Leste). Sementara, tambahan rute salah satunya berlaku pada rute Denpasar (Bali)-Perth (Australia). Selain itu, upaya pemulihan peningkatan pendapatan juga dilakukan dengan menambah alat produksi melalui restorasi armada.

Serupa dengan Citilink, PT Lion Mentari Airlines turut mengaktifkan kembali rute-rute yang sempat tutup selama pandemi. Kondisi ini paralel dengan tren penerbangan yang tumbuh positif pada 2023, dibandingkan periode 2020-2022.

”Rute-rute tersebut dibuka untuk memberikan kemudahan akses pada pasar atau penumpang. Kedua, tren permintaan pasar di rute tersebut secara bertahap sudah meningkat. Ketiga, memberikan pilihan baru untuk berwisata,” ujar Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi dari Tangerang, Banten, Jumat (1/9/2023) (Kompas.id, 2/9/2023).

Kontribusi pariwisata

Mengutip data Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang angkutan udara untuk tujuan domestik yang berangkat pada Juli 2023 sebanyak 6,0 juta orang atau naik 9,11 persen dibandingkan kondisi pada Juni 2023. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 5,51 persen menjadi 1,3 juta orang.

Pada Januari–Juli 2023, jumlah penumpang domestik sebanyak 36,4 juta orang dan jumlah penumpang internasional 8,4 juta orang. Capaian tersebut masing-masing naik sebesar 22,54 persen dan 258,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Peningkatan jumlah penumpang tersebut juga disumbang oleh sektor pariwisata. Pada Januari-Juli 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 6,3 juta kunjungan dan pergerakan wisatawan Nusantara pada Januari-Juni 2023 sebanyak 433 juta pergerakan.