PT KAI (Persero) Divisi LRT Jabodebek berencana menambah jadwal perjalanan LRT Jabodebek dari 158 perjalanan menjadi 202 perjalanan per hari mulai Sabtu (16/9/2023). Penambahan itu merespons animo pengguna selama ini.

Oleh ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY

JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek berencana menambah jadwal perjalananan moda transportasi LRT mulai Sabtu (16/9/2023) guna merespons animo pengguna LRT. Guna memperlancar akses dan mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang, angkutan pengumpan dibutuhkan, terutama oleh warga yang tinggal di daerah pinggiran.

Manajer Public Relation LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, penambahan perjalanan LRT Jabodebek ini merupakan hasil evaluasi dan merespons tingginya kebutuhan masyarakat pengguna LRT Jabodebek. Dengan bertambahnya perjalanan, maka akan ada penyesuaian jadwal perjalanan. LRT Jabodebek juga akan melayani masyarakat menjadi lebih malam.

”LRT Jabodebek akan menambah 44 jumlah perjalanan, yakni dari 158 perjalanan menjadi 202 perjalanan setiap harinya. Selain itu, jarak waktu kedatangan antarkereta (headway) akan menjadi lebih singkat,” ujar Kuswardoyo, Kamis (14/9/2023).

Jarak waktu kedatangan antarkereta akan semakin pendek, yakni dari 20 menit menjadi 17 menit untuk perjalanan relasi Jatimulya-Cawang (PP) dan Harjamukti-Cawang (PP). Adapun untuk relasi Cawang-Dukuh Atas (PP) jarak antarkereta akan menjadi 9 menit dari sebelumnya 10 menit.

Penumpang diimbau untuk memperhatikan jadwal perjalanan LRT Jabodebek terbaru mulai Sabtu (16/9/2023). Keberangkatan terakhir relasi Dukuh Atas-Jatimulya pukul 19.27 dan relasi Dukuh Atas-Harjamukti pukul 19.51. Adapun untuk relasi Jatimulya-Dukuh Atas berakhir pukul 18.26 dan Harjamukti-Dukuh atas berakhir pukul 18.58.

https://cdn-assetd.kompas.id/CS8ZTIQ1J2gusjY1ollOvMOPkYk=/1024x1235/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F13%2Fdf4b94de-95c6-4939-9b9c-5c311af82b6c_png.png

Sejak diresmikan pada 28 Agustus 2023, hingga 13 September 2023, LRT Jabodebek sudah melayani 629.929 pelanggan. Dengan jumlah ini, rata-rata penumpang LRT Jabodebek 37.000 orang per hari.

Akan tetapi, angka tersebut ini masih jauh dari kapasitas total LRT Jabodebek, yaitu per rangkaian mencapai 740 penumpang dan 158 perjalanan setiap harinya. Dengan jumlah tersebut, seharusnya LRT Jabodebek bisa mengangkut sekitar 116.920 penumpang per hari. Adapun okupansi LRT sekarang baru 31 persen.

Penambahan perjalanan LRT Jabodebek diharapkan bisa menggaet lebih banyak penumpang. Saat ini LRT Jabodebek menargetkan 50.000 penumpang rata-rata setiap hari yang menggunakan transportasi umum tersebut.

Kuswardoyo juga berharap ada dukungan untuk ketersediaan angkutan pengumpan agar mempermudah warga mengakses LRT. Berdasarkan data LRT, sebagian besar pengguna LRT berasal dari warga yang tinggal di daerah satelit, seperti Depok dan Bekasi. Hal ini dibuktikan dengan data yang menggambarkan stasiun yang paling banyak disinggahi adalah Dukuh Atas, Jakarta; Jatimulya, Bekasi; dan Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat (Kompas.id, 13/9/2023).

Keinginan serupa juga disampaikan warga Depok, Miftakhur Rozi (27). Ia mengeluhkan tidak adanya transportasi umum atau pengumpan menuju Stasiun LRT Jabodebek di Harjamukti. Menurut dia, letak Stasiun Harjamukti membuat angkot tidak bisa mengantarkan penumpang hingga depan stasiun. Akses naik turun angkot juga susah karena Stasiun LRT Harjamukti berada di persimpangan antara tiga jalan.

”Semoga masalah terkait transportasi pengumpan ini secepatnya dikaji. Jika kondisinya masih seperti ini, mau tidak mau kami harus menggunakan kendaraan pribadi dulu untuk menuju stasiun,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya akan menggandeng dinas perhubungan di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi untuk menyediakan transportasi penunjang menuju stasiun LRT terdekat. Sebab, jika ada transportasi pengumpan, warga akan lebih mudah menggunakan LRT dan jumlah penumpang LRT akan naik.

Terkait hal itu, saat ini Pemerintah Kota Depok sedang mengkaji perihal bus pengumpan ke Stasiun Harjamukti. Bus pengumpan dipastikan akan ada, tetapi masih dalam kajian.

Penambahan rangkaian

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan tengah mempertimbangkan untuk menambah jumlah rangkaian kereta LRT Jabodebek. Jumlah rangkaian LRT Jabodebek rencananya akan ditambah menjadi 16 rangkaian dan secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 27 rangkaian. Saat ini baru 14 rangkaian yang beroperasi.

Sebelum jumlah rangkaian kereta ditambah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengimbau kepada operator untuk betul-betul memastikan bahwa seluruh kendala sudah tertangani dengan baik.

Dengan penambahan jumlah rangkaian kereta, waktu tunggu antarkereta dapat ditekan menjadi 7,5-15 menit dengan waktu tempuh 50-54 menit. Risal mengatakan, jadwal operasional LRT Jabodebek juga akan dievaluasi untuk mengakomodasi masukan dari masyarakat.

”Kami tengah mengeluarkan rekomendasi agar LRT Jabodebek dapat dioperasikan mulai pukul 05.00 hingga pukul 20.00 sehingga dapat mengangkut masyarakat yang pulang lebih malam,” ujar Risal.