<img alt="" data-cke-saved-src="https://www.dpr.go.id/images_pemberitaan/images/2023/2023%20November/WhatsApp%20Image%202023-11-14%20at%2015.15.00.jpeg" src="https://www.dpr.go.id/images_pemberitaan/images/2023/2023%20November/WhatsApp%20Image%202023-11-14%20at%2015.15.00.jpeg" :466px;="" width:700px"="" style="box-sizing: border-box; border: 0px; vertical-align: middle; margin: 10px; max-width: 100%;">

Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina saat Rapat Panja BPIH di Gedung Parlemen, Jakarta, selasa (14/11/2023). Foto : Jaka/Man

 

PARLEMENTARIA, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina meminta, penyelenggara haji 2024 seluruh calon jemaah haji harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat. Ia mengatakan saat ini seluruh calon jemaah haji hanya melakukan pemeriksaan kesehatan umum yang terdiri atas pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik dan rontgen paru-paru.

 

Hal itu ia sampaikan pasca Kementerian Agama melaporkan bahwa pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 atau 1444 hijriah terdapat 752 jemaah haji reguler dinyatakan meninggal dunia. Mayoritas jemaah yang meninggal di atas usia 65 tahun sebanyak 81 jemaah yang wafat berada direntang usi 60-65 tahun. Sedangkan 109 jemaah wafat lainnya berusia dibawah 60 tahun.

 

“Berdasarkan data pada 2023 itu jemaah haji yang meninggal kurang lebih 700 hingga 800 orang. Kita ingin nantinya seluruh calon haji harus lakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat ya sehingga angka kematian jemaah di tanah suci bisa terus ditekan,” ungkapnya saat Rapat Panja BPIH di Gedung Parlemen, Jakarta, selasa (14/11/2023).

 

Saat ini seluruh calon jemaah haji hanya melakukan pemeriksaan kesehatan umum yang terdiri atas pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik dan rontgen paru-paru.

 

Dalam rapat Panja BPIH bersama dengan Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh beserta Kementerian Kesehatan Komisi VIII sepakat nantinya setiap calon jemaah haji harus melakukan medical check up untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai kondisi kesehatan calon jemaah.

 

“Kita dorong untuk lakukan medical check up ya agar riwayat penyakit jemaah itu bisa kelihatan sehingga ini juga menjadi salah satu syarat keberangkatan haji nantinya,” pungkas Selly. (tn/aha)