<img alt="" data-cke-saved-src="https://www.dpr.go.id/images_pemberitaan/images/2023/2023%20Oktober/wisnu-kom-viii-01.jpg" src="https://www.dpr.go.id/images_pemberitaan/images/2023/2023%20Oktober/wisnu-kom-viii-01.jpg" :468px;="" width:702px"="" style="box-sizing: border-box; border: 0px; vertical-align: middle; margin: 10px; width: 658.698px; max-width: 100%;">
Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional yang jatuh tiap 22 Oktober, sebagai momentum bagi seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Menurutnya, Hari Santri didasari rasa menghormati perjuangan para santri yang ikut mempertahankan kedaulatan Indonesia tahun 1945.
“Sampai pada saat Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia, di situ atas para perjuangan dari santri beserta para ulama,” pungkas Wisnu dalam rekaman suara yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Minggu (22/10/2023).
Karena itu, kata Wisnu tugas masyarakat dan para santri untuk memastikan kedaulatan negara terjaga di era modern saat ini, yaitu dengan memperkuat semangat persatuan antarmasyarakat tanpa memandang perbedaan.
“Santri merupakan salah satu solusi atas berbagai macam masalah bangsa dan ujiannya. Para santri harus berdaya dan menunjukkan kemandiriannya,” imbuh Politisi Fraksi PKS ini.
Wisnu mendorong santri modern untuk menunjukkan kecerdasan intelektual dan emosional untuk dapat bersaing di era modern saat ini. Ia menilai kecerdasan juga harus diikuti dengan kejujuran dan kepedulian antarsesama.
“Selain kecerdasan ilmu para santri juga harus dibekali dengan rasa kejujuran dan kepedulian yang kuat agar sehingga perjuangan para santri terdahulu dalam menjaga kedaulatan bangsa dapat diteruskan,” jelas wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I ini. (tn/rdn)