Banyaknya hari libur menjelang waktu pemungutan suara Pemilu 2024 bisa memengaruhi tingkat partisipasi pemilih.

Ketiga calon presiden (dari kanan ke kiri), Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari sebulan menjelang pemungutan suara Pemilihan Presiden 2024, elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih menempati posisi teratas dibandingkan dengan dua pasangan calon lain, berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Variabel partisipasi pemilih dan pemilih yang belum menentukan pilihan menjadi penentu pemilihan bakal berlangsung satu atau dua putaran.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Prabowo-Gibran meraih elektabilitas tertinggi sebesar 45,79 persen. Posisi kedua ditempati capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan elektabliitas 25,47 persen, kemudian capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, 22,9 persen. Adapun 5,78 persen responden belum menentukan pilihan.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada periode 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Jumlah sampel basis sebanyak 1.200 responden dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya pada periode 27 Oktober 2023 hingga 1 November 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran naik signifikan sebesar 6,09 persen. Sementara itu, elektabilitas Anies-Muhaimin naik tipis 1,07 persen dan Ganjar-Mahfud turun drastis 7,04 persen.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Suara Prabowo Terus Naik, Kemenangan Satu Putaran Belum Pasti

Burhanuddin Muhtadi

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Burhanuddin Muhtadi

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam jumpa pers, Kamis (18/1/2024), mengatakan, peningkatan elektabilitas Prabowo sudah terjadi sejak akhir Oktober 2023 ketika putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran, mulai didapuk menjadi calon wakil presidennya. Selain itu, peningkatan elektabilitas Prabowo juga ditopang oleh tingkat kepuasan (approval rating) terhadap kinerja Presiden yang masih tinggi.

”Sementara yang paling dirugikan Mas Ganjar. Jadi, meski Jokowi dengan Ganjar ada banyak kesamaan dari sisi partai, asal wilayah, karakteristik, tetapi ternyata darah lebih kental daripada air. Orang melihat hubungan darah ketimbang hubungan yang lain,” ujar Burhanuddin.

Dari hasil survei, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden tetap bisa terjaga di atas 70 persen. Pada periode 27 Oktober 2023 hingga 1 November 2023, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden sekitar 75,8 persen. Kini, berdasarkan hasil survei terbaru, approval rating terhadap kinerja Presiden mencapai 76,5.

Baca juga: Hadapi Debat, Cawapres Perbanyak Diskusi dan Turun ke Lapangan

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Jalan tol ini memiliki niilai investasi Rp 4 triliun.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Jalan tol ini memiliki niilai investasi Rp 4 triliun.

Belakangan, lanjut Burhanuddin, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden memang lebih memilih mengalihkan dukungan kepada Prabowo. Sementara di segmen pemilih yang tidak puas dengan kinerja presiden memilih Anies.

”Tetapi, lagi-lagi, di mana kondisi approval rating Jokowi mencapai 77 persen dan hanya sedikit di antara mereka yang tidak puas, maka efek elektoral untuk Mas Anies di segmen ini tidak begitu terlihat,” tutur Burhanuddin.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, ada perubahan krusial, terutama di etnik Jawa. Jawa dulu merupakan basis Ganjar. Sekarang, pemilih Jawa lebih banyak beralih ke Prabowo-Gibran. Hal menarik yang lain adalah generasi Z yang berusia di bawah 26 tahun dan mempunyai hak pilih sangat kuat mendukung Prabowo-Gibran. Kemudian, barisan Nahdlatul Ulama juga, sekitar 49 persen di antaranya mendukung Prabowo-Gibran.

Indikator Politik Indonesia kemudian memotret lebih jauh elektabilitas kandidat di 13 provinsi krusial yang memiliki jumlah populasi terbesar. Di Jawa Tengah, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran bersaing ketat. Ini menjadi alarm bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) karena Jawa Tengah merupakan basis PDI-P. Di Jawa Timur, Prabowo-Gibran justru melemah, sementara Anies-Muhaimin menguat.

Pasangan capres cawapres mengambil nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pasangan capres cawapres mengambil nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Sementara di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Prabowo-Gibran melemah, sedangkan Ganjar-Mahfud stagnan, dan Anies-Muhaimin jauh tertinggal. Di Kalimantan, fluktuasinya sangat besar, tetapi Prabowo-Gibran masih unggul, Ganjar-Mahfud menguat, dan Anies-Muhaimin menurun. Kemudian, di Sulawesi, Maluku, dan Papua, Anies-Muhaimin menguat, sedangkan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud melemah.

Orang melihat hubungan darah ketimbang hubungan yang lain.

Dari hasil survei yang ada, menurut Burhanuddin, belum ada satu pun kandidat yang bisa dipastikan meraih kemenangan dalam satu putaran. Sebab, sebagai kandidat yang menempati posisi teratas, Prabowo-Gibran belum memperoleh 50 persen plus satu. Namun, jika terjadi putaran kedua, kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan masuk.

”Yang belum clear adalah siapa yang melawan Prabowo-Gibran jika terjadi dua putaran. Karena paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud punya peluang yang secara statistik sama, meski secara absolut Anies-Muhaimin lebih besar peluangnya untuk masuk putaran kedua. Tetapi, lagi-lagi, satu putaran masih terbuka kemungkinannya tergantung konstelasi yang terjadi satu bulan terakhir,” ungkap Burhanuddin.

Anggota sukarelawan memperlihatkan pin bergambar calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

KOMPAS/ZULKARNAINI

Anggota sukarelawan memperlihatkan pin bergambar calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Kemudian, kemenangan bagi Prabowo-Gibran juga belum bisa dipastikan karena bergantung pula pada tingkat partisipasi pemilih pada 14 Februari 2024. Elektabilitas yang terpotret oleh lembaga survei mengasumsikan jika seluruh pemilih dari pendukung tiga paslon datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Iklan

Terlebih sebagian besar pendukung Prabowo berasal dari generasi Z. ”Karena kalau anak mudanya less likely to vote, itu yang paling dirugikan secara elektoral adalah Prabowo. Dan, jangan lupa, tanggal 14 Februari itu akan ada banyak libur nasional. Hari Isra Mikraj dan Imlek. Jangan-jangan karena Rabu coblosan dan itu libur, banyak pemilih yang cuti. Jadi, variabel partisipasi dan variabel undecided voters itu yang turut menentukan pemilu nanti satu atau dua putaran buat Pak Prabowo,” kata Burhanuddin.

https://cdn-assetd.kompas.id/7xHhP46xmGKFZ1j_BiWt958SXII=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F19%2Fa7510fa0-5b91-4f90-8bd1-dd02f9a7b1c1_jpg.jpg

Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjalan untuk mendaftar di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Mengoptimalkan strategi pemenangan

Guru Besar Ilmu Politik Australian National University Marcus Mietzner berpandangan, peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran menunjukkan adanya migrasi besar-besaran dari para pemilih Jokowi. Satu hal yang tak bisa dilupakan bahwa Prabowo sudah memiliki basis yang cukup kuat.

”Dua kali pilpres, 2014 dan 2019, dia (Prabowo) dapat (suara) di atas 45 persen. Jadi, pemilih loyalis Prabowo sudah ada, sekarang ditambah dengan pendukung Jokowi yang diarahkan oleh Presiden secara halus untuk dukung Prabowo. Tentu ada sebagian (pendukung Jokowi) yang lari ke Anies. Tetapi, dengan skenario dua nama, akan kembali ke Prabowo,” ujar Marcus.

Peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran ini terjadi setelah Gibran resmi digandeng menjadi cawapres Prabowo. Menurut Marcus, kehadiran Gibran ini menunjukkan representasi Jokowi sehingga tak heran para pemilih Jokowi beralih ke Prabowo-Gibran, termasuk yang terjadi di Jawa Tengah yang merupakan ”kandang PDI-P”.

Namun, lanjut Marcus, Prabowo-Gibran tetap perlu mengantisipasi munculnya kejadian besar yang bisa berdampak pada elektabilitas mereka. Salah satunya kejadian yang bersifat ekonomi, seperti kenaikan inflasi, sehingga menurunkan kepuasaan para pemilih terhadap Jokowi. ”Tetapi, kita tidak lihat (kenaikan inflasi) ini terjadi secara global, misal, sulit diprediksikan, bahwa dalam 4-5 bulan ke depan. Sekali lagi, Jokowi juga belajar selama menjadi presiden bagaimana menguasai inflasi. Walaupun ada pandemi dan lain-lain, dia tahu bagaimana menguasai itu,” ucap Marcus.

Baca juga: Sengkarut di Semua Lini, Pemilu 2024 Paling Kritis sejak Reformasi

Asep Saefuddin

H ASEP SAEFUDDIN

Asep Saefuddin

Guru Besar Statistika IPB University Asep Saefuddin menekankan, bagi paslon yang sudah menduduki posisi teratas, tidak boleh sampai terlena. Begitu pula bagi paslon yang masih menempati posisi kedua atau ketiga tidak perlu terlalu khawatir. Justru hasil survei ini seharusnya bisa dijadikan para tim sukses untuk mengoptimalkan strategi pemenangan di sisa waktu hingga pencoblosan. ”Meski waktu relatif sedikit, sisa waktu ini cukup menentukan,” ujarnya.

Menurut dia, sekitar 5 persen pemilih yang belum menentukan pilihan menjadi peluang bagi setiap paslon untuk memperbesar kemenangan ataupun memperkecil ketertinggalan. Selain itu, setiap paslon juga bisa memperkuat strategi untuk merebut hati pemilih bimbang yang mencapai 15 persen.

Di sisi lain, Asep mengingatkan PDI-P agar berhati-hati dalam menyusun strategi. Sebab, ia melihat, sikap PDI-P yang kurang ramah dengan Presiden Jokowi justru berakibat tidak baik terhadap paslon yang diusung, Ganjar-Mahfud, ataupun PDI-P sendiri. Sementara itu, peningkatan elektoral bagi Anies di Sulawesi diduga karena adanya dukungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla terhadap pasangan Anies-Muhaimin belakangan ini.

Menggandeng tokoh lokal

Menanggapi hasil survei tersebut, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad H Wibowo, mengatakan, memang ada beberapa provinsi yang suaranya terus digarap. Ia tidak memungkiri provinsi dimaksud di antaranya Aceh, Maluku, dan Papua.

Petugas membawa kotak suara saat simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Petugas membawa kotak suara saat simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).

Untuk mengoptimalkan perolehan suara di sejumlah wilayah tersebut, ada sejumlah strategi yang disesuaikan dengan kondisi di sana. ”(Strategi dimaksud adalah) strategi lokal dengan tokoh lokal sebagai ujung tombak,” kata Dradjad.

Ia mencontohkan, salah satunya dengan menggandeng Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf, yang juga mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi, menuturkan, hasil survei menjadi salah satu tolok ukur kinerja tim pemenangan, khususnya agar pasangan nomor urut 3 bisa lolos pemilu putaran kedua. Artinya, pihaknya perlu berusaha lebih maksimal lagi.

”Kami akan berusaha maksimal, toh hasil survei itu bukan hasil pemilu, apalagi hasil quick count. Itu baru persepsi masyarakat. Setelah debat (cawapres), persepsi itu bakal berubah,” katanya.

Baca juga: Gerakan Kawal Pemilu Terus Bermunculan

Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Anggota Dewan Pertimbangan Tim Nasional Anies-Muhaimin, Saiful Huda, menyambut baik hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan pasangan Anies-Muhaimin di posisi kedua. Menurut dia, ini menunjukkan tren yang positif. Setiap hasil survei selalu dijadikan acuan bagi pasangan Anies-Muhaimin untuk bekerja maksimal dan terus mencari ceruk pemilih lainnya pada sisa masa kampanye Pilpres 2024.

”Saya meyakini sisa waktu ini (kampanye) ada semacam momentum besar yang mana publik atau pemilih dapat menyampaikan pilihannya pada pasangan Anies-Muhaimin secara terbuka. Kami meyakini suara paslon lain sudah tidak ada peningkatan, tetapi justru bagi Anies-Muhaimin akan peningkatan karena mengusung agenda perubahan,” tutur Huda.

Huda meyakini, pasangan Anies-Muhaimin akan mendapatkan tambahan suara dari para pemilih yang belum menentukan pilihan atau pemilih bimbang. Dengan demikian, pasangan Anies-Muhaimin sudah dipastikan akan masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.

Di sisi lain, lanjut Huda, metode kampanye tatap muka dan dialogis masih menjadi metode yang lebih efektif dalam merebut suara rakyat. Kurang dari empat pekan menjelang pemungutan suara, pasangan Anies-Muhaimin akan berfokus mendatangi basis-basis suara pemilih, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Jawa Tengah. ”Kami optimistis bisa maju ke putaran kedua. Dua minggu terakhir kami evaluasi dan akan kembali mendatangi daerah-daerah basis kita sendiri. Kampanye akbar juga dimanfaatkan maksimal di provinsi-provinsi yang menjadi target pasangan Anies-Muhaimin,” kata Huda.