Berkaca pada survei terbaru dari LSI Denny JA, tak ada capres-cawapres yang elektabilitasnya lebih dari 50 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dibandingkan dengan dua kandidat lainnya. Meskipun demikian, belum bisa dipastikan apakah pemilihan presiden bakal berlangsung satu atau dua putaran.
Survei terbaru yang dirilis Kamis (18/1/2024) dilakukan pada 3-11 Januari 2024 dengan metode tatap muka terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. Para responden diberikan replika surat suara dan melakukan simulasi pencoblosan. Adapun besaran margin of error 2,9 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa, mengatakan, elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat jika dilihat dari survei sejak awal November 2023 hingga Januari 2024. Pada awal November, elektabilitasnya sebesar 40,3 persen, kemudian naik menjadi 41,2 persen pada awal Desember, dan terakhir pada awal Januari menjadi 46,6 persen.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat
”Hanya butuh 4 persen lagi untuk mencapai syarat pemilu satu putaran. Namun, peluang satu atau dua putaran masih sama-sama besar,” kata Adrian.
Prabowo-Gibran unggul hampir di semua wilayah, basis pendapatan, hingga basis pendidikan. Jika dilihat dari sebaran suara, Prabowo-Gibran unggul di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Adapun Ganjar-Mahfud unggul di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara untuk pasangan Anies-Muhaimin kalah di semua wilayah.
”Sebaran suara Prabowo cukup merata. Jika pada 14 Februari tembus 50 persen lebih, maka 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih setengah jumlah provinsi Indonesia sangat besar kemungkinan tercapai,” kata Adrian.
Baca juga: Basis Anies dan Ganjar Masih Kokoh
Selain berbasis wilayah, jika dipotret dari basis penghasilan pemilih dengan pengelompokan penghasilan di bawah Rp 2 juta, antara Rp 2 juta-Rp 4 juta, dan penghasilan di atas Rp 4 juta, Prabowo-Gibran juga unggul. ”Warga berpenghasilan rendah suka dengan program makan siang dan bagi susu gratis,” kata Adrian.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Pasangan capres-cawapres mengambil nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
LSI Denny JA juga memotret dukungan dari pemilih partai politik bagi capres-cawapres. Dari semua partai politik, tidak ada yang 100 persen memilih calon yang diusung partai. Artinya, ada sebagian pemilih partai yang memilih capres-cawapres yang diusung partai lain.
Di antara parpol pengusung Ganjar-Mahfud, pemilih PDI-P yang paling banyak memilih Ganjar-Mahfud, yakni sebesar 76 persen. Pemilih partai lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pemilihnya terbagi tiga, yakni 23,3 persen untuk Ganjar-Mahfud, untuk Anies-Muhaimin 36,9 persen, dan 37,3 persen suara mengalir ke Prabowo-Gibran.
Baca juga: Survei CSIS: Prabowo Unggul, tetapi Perubahan Peta Elektabilitas Masih Terbuka
Sementara pada partai pengusung Prabowo-Gibran, Gerindra menyumbang 88,5 persen, PAN 71,6 persen, Golkar 63,3 persen, dan Demokrat 49,1 persen.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketiga calon presiden (dari kanan ke kiri), Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Adapun di antara partai pengusung Anies-Muhaimin, pemilih PKS paling banyak memilih pasangan tersebut atau sebesar 78,5 persen, Nasdem menyumbang 70,5 persen. dan PKB sebesar 45,6 persen. Khusus untuk PKB, meskipun ketua umumnya, Muhaimin, menjadi calon wakil presiden, dukungan dari kader tidak menyeluruh.
Adrian menuturkan, dengan sisa 27 hari menuju pemungutan suara, masih besar potensi terjadi pergeseran pemilih. Setiap pasangan calon akan memaksimalkan kampanye. ”Sampai hari ini peluang pemilu satu atau dua putaran masih fifty-fifty (50 : 50),” kata Adrian.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komandan Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman, menuturkan, mereka unggul di banyak lembaga survei dan ini memberikan optimisme untuk mencapai pemilu satu putaran.
”Kami fokus pada pemenangan, tidak melakukan kecurangan, karena kami sudah unggul,” kata Habiburokhman.
Baca juga: Sengkarut di Semua Lini, Pemilu 2024 Paling Kritis sejak Reformasi
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Gambar wajah dua calon presiden, Ganjar Pranowo (kanan) dan Anies Baswedan, terpasang berdampingan pada baliho di kompleks pertokoan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023).
Sementara itu, Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Muhammad Syaugi Alaydrus, mengatakan, mereka optimistis pemilu akan berlangsung dalam dua putaran dan meyakini Anies akan melaju ke putaran kedua.
Syaugi mengatakan, setiap Anies melakukan kampanye ke daerah-daerah bertemu dengan warga, semangat perubahan nyaring terdengar. ”Kami memiliki 960 simpul relawan dan setiap hari terus bertambah,” kata Syaugi.
Adapun Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, mengatakan, saat ini semua kekuatan dikerahkan untuk memenangkan hati rakyat. Dia menyebutkan, berdasarkan survei internal yang mereka buat, Ganjar-Mahfud berada di posisi kedua dan jaraknya tidak jauh dari Prabowo-Gibran sehingga dia sangat optimistis akan melaju ke putaran kedua.
Arsjad mengatakan, mulai 21 Januari 2024, mereka akan mengadakan kampanye akbar dengan jumlah massa yang lebih banyak. Arsjad sangat optimistis Ganjar-Mahfud akan memenangi pilpres meski harus melalui dua putaran.