Anies Baswedan kampanye akbar di Bandung, menawarkan perubahan dan menegakkan hukum.

BANDUNG, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, melakukan kampanye akbar di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024). Kepada pendukungnya yang hadir sejak pagi, Anies menawarkan perubahan, menggelorakan tegaknya hukum di atas kekuasaan, hingga meminta tidak saling mengejek.

Anies hadir di hadapan ribuan pendukungnya yang meramaikan Lapangan Tegalega sekitar pukul 08.40. Dengan mengenakan kemeja putih dan rompi berlogo bendera Merah Putih, dia menyapa dan melambaikan tangan.

Dari atas panggung yang dihiasi logo Partai Nasional Demokrat, sejumlah tokoh politik hadir. Selain Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bersama jajaran petinggi partai, hadir pula Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla. Mereka menyaksikan orasi Anies yang disambut sorak-sorai para pendukung.

Dalam orasinya, Anies menawarkan perubahan jika terpilih menjadi orang nomor 1 di republik ini. Dia berujar, permasalahan yang terjadi di masyarakat, mulai dari kondisi ekonomi yang berat, harga beras mahal, hingga lapangan pekerjaan yang sulit, bisa diperbaiki dengan perubahan.

Baca juga: Anies Baswedan Ajak Warga Sumbar Penggerak Perubahan

Anies Rasyid Baswedan mengingatkan para pemuda yang ikut Nasdem Youth Festival di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/1/2023), untuk tidak menghindari politik.

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Anies Rasyid Baswedan mengingatkan para pemuda yang ikut Nasdem Youth Festival di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/1/2023), untuk tidak menghindari politik.

”Kita berkumpul di sini menyamakan langkah guna melakukan perubahan untuk membuat negeri ini adil makmur bersama-sama,” ujar Anies dalam orasi yang berlangsung lebih kurang 20 menit itu.

Iklan

Jawa Barat adalah kunci. Kita harus menang dua-duanya. Ajak yang berbeda pemahaman. Pesan saya, jangan mengejek, jangan merendahkan, dan jangan menghina.

Kondisi ini, lanjut Anies, rawan membuat Indonesia di ambang persimpangan jalan. Dia menilai, sejumlah pihak bisa mengubah hukum sesuai aspirasi sendiri, keluarga, ataupun kelompok mereka. Karena itu, dia berharap para pendukungnya yang hadir adalah orang-orang yang berani menjaga Indonesia sebagai negara hukum.

”Kita ingin menjaga republik ini tetap menjadi negara hukum, di mana penguasa diatur hukum. Tidak boleh menjadi negara kekuasaan. Justru yang membuat kita tidak bisa makmur adalah mereka yang tidak menginginkan perubahan,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa warga Jakarta yang sedang berkegiatan luar ruang saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/10/2022). Anies bersepeda dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus menuju Balai Kota DKI Jakarta untuk berpamitan kepada warga Jakarta di hari terakhir menjabat Gubernur DKI Jakarta.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa warga Jakarta yang sedang berkegiatan luar ruang saat hari bebas kendaraan bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/10/2022). Anies bersepeda dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus menuju Balai Kota DKI Jakarta untuk berpamitan kepada warga Jakarta di hari terakhir menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Jangan menghina

Menurut Anies, Jabar memegang peranan penting dalam kontestasi politik di tahun 2024 ini. Karena itu, dia meminta ribuan pendukungnya menyebarkan pesan perubahan demi memenangkan pemilu, bukan hanya pemilihan presiden, melainkan juga legislatif.

”Jawa Barat adalah kunci. Kita harus menang dua-duanya. Ajak yang berbeda pemahaman. Pesan saya, jangan mengejek, jangan merendahkan, dan jangan menghina. Tidak ada orang yang diejek mau mengikuti kita,” kata Anies.

Jusuf Kalla juga terkesan dengan antusiasme dan semangat para kader Nasdem yang hadir dalam kampanye terbuka ini. Dia juga melihat Jabar merupakan potensi yang besar karena memiliki pemilih hingga 35 juta orang.

”Saya hadir untuk mendukung Anies yang diusulkan Nasdem. Kami mendukung, dan sebagai sahabat, saya datang bersama Surya Paloh untuk memajukan bangsa lebih baik,” kata Kalla.