HUT ke-16 Gerindra dirayakan secara sederhana. Seluruh kader dan pengurus partai fokus untuk memenangkan Pemilu 2024.

JAKARTA, KOMPAS - Memasuki usia 16 tahun, Partai Gerindra optimistis dapat memenangi Pemilihan Presiden sekaligus Pemilihan Anggota Legislatif 2024. Seluruh kader dan pengurus diminta mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat selama sepekan terakhir sebelum pemungutan suara 14 Februari 2024. Tak hanya mengampanyekan visi, misi, dan program yang diusung, tetapi juga menyebarkan narasi tandingan di tengah gejolak ketidakpercayaan terhadap demokrasi dari sejumlah kelompok masyarakat sipil dan kalangan akademisi.

Partai Gerindra memasuki usia ke-16 pada Selasa (6/2/2024). Perayaan hari ulang tahun (HUT) yang berlangsung di tengah masa kampanye Pemilu 2024 ini digelar secara sederhana.

Di Jakarta, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama para pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra merayakan bersama dengan memotong tumpeng di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV. Sementara itu, para pengurus daerah merayakan momentum ini di daerah masing-masing.

Prabowo didampingi putranya, Ragowo Hediprasetyo, seusai perayaan ulang tahun berterima kasih kepada semua pihak dan berharap yang terbaik di Pemilu 2024. ”(Saya berharap) yang terbaik untuk bangsa dan rakyat,” ucapnya.

Baca juga: Prabowo Kampanye di Kampung Halaman, Pendukung Berjejer di Tepi Jalan

Calon presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan setelah merayakan HUT ke-16 Partai Gerindra di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Calon presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyapa wartawan setelah merayakan HUT ke-16 Partai Gerindra di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade mengatakan, saat ini seluruh kader dan pengurus partai fokus bekerja di lapangan untuk memenangi Pilpres dan Pileg 2024. Karena itu, perayaan HUT tidak dilakukan secara terpusat, tetapi di daerah masing-masing. ”Kami meyakini, 2024 ini momentumnya Pak Prabowo menang satu putaran,” ujar Andre.

Optimisme itu tidak terlepas dari hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan tingkat elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, masih unggul atas pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Tak hanya itu, selama beberapa bulan terakhir elektabilitas Gerindra juga menunjukkan tren kenaikan.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani tidak memungkiri salah satu tantangan yang dihadapi untuk memenangi pilpres dan pileg adalah gejolak dari masyarakat sipil dan akademisi yang berkembang belakangan ini. Ia tidak membantah bahwa pandangan mengenai kemunduran demokrasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 kerap diasosiasikan pada pasangan Prabowo-Gibran dan Gerindra sebagai partai pengusungnya. Namun, Gerindra tetap menghormati itu semua sebagai bagian dari demokrasi.

Iklan

Baca juga: Seruan Kampus Diabaikan, Pemilih Muda Bisa Beralih Dukungan

Suasana saat doa bersama dan dilanjutkan potong tumpeng ketika perayaan hari ulang tahun ke-16 Partai Gerindra, di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024) malam.

ARSIP PARTAI GERINDRA

Suasana saat doa bersama dan dilanjutkan potong tumpeng ketika perayaan hari ulang tahun ke-16 Partai Gerindra, di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (6/2/2024) malam.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu juga menambahkan, pandangan politik dan intelektual selalu berkembang sesuai kebutuhan zaman. Ia meyakini, pandangan kritis juga akan berubah menyesuaikan dengan perkembangan situasi kekinian. ”Mudah-mudahan setelah nanti pemilihan umum selesai, pandangan-pandangan itu makin realistis, makin demokratis, dan mudah-mudahan ada pola pikir yang mengalami penyesuaian,” tutur Muzani.

Ketergantungan kepada Prabowo

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat, potensi Gerindra untuk memenangi Pilpres dan Pileg 2024 memang terbuka. Namun, peluang itu lebih besar terjadi pada pilpres. Ini karena tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran saat ini unggul atas dua pasangan calon lainnya. Momentum politik yang tersisa jelang pemungutan suara juga terbatas untuk mendongkrak tingkat keterpilihan pasangan lain.

Namun, upaya untuk memenangi Pileg 2024 bukan hal mudah bagi Gerindra. Meski dalam tiga bulan terakhir partai politik tersebut mengalami tren kenaikan elektabilitas, Gerindra harus berhadapan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai pemenang Pemilu 2014 dan 2019. PDI-P dinilai lebih berpengalaman dalam memobilisasi kekuatan ketimbang Gerindra.

Baca juga: Gerindra dan Target Mencapai Puncak

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berdefile mengelilingi lapangan dengan menunggang kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014).

KOMPAS/RIZA FATHONI

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berdefile mengelilingi lapangan dengan menunggang kuda saat kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014).

”Para caleg (calon anggota legislatif) Gerindra bertopang kepada sosok Pak Prabowo, sedangkan caleg PDI-P umumnya sudah memiliki kekuatan sendiri yang menjadi penopang kekuatan partai,” ucap Arya.

Memasuki usia ke-16, menurut Arya, ketergantungan terhadap ketokohan Prabowo masih menjadi persoalan yang perlu dituntaskan oleh Gerindra. Partai semestinya bisa membangun sistem kaderisasi agar tidak hanya bergantung kepada satu sosok.

”Partai secara rutin harus melakukan proses pergantian kepemimpinan. Tujuannya agar terjadi sirkulasi kepemimpinan di internal Gerindra,” tuturnya.