Di Jawa Timur, Pemilu 2024 menghasilkan konfigurasi calon anggota DPR dan partai pemenang yang berbeda.
Pemilihan Umum 2024 menghasilkan konfigurasi berbeda dibandingkan edisi 2019 mengenai Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur. Jumlah keterwakilan bertambah dari 85 kursi menjadi 87 kursi. Partai politik peraih suara terbanyak berpotensi berubah.
Dari laman pemilu milik KPU, Minggu (25/2/2024) pukul 20.00, penghitungan suara sementara menempatkan sembilan partai politik dari Bumi Majapahit, julukan Jatim, yang dapat meloloskan calon wakil rakyat ke Senayan.
Data telah masuk dari 88.800 tempat pemungutan suara (TPS) atau 73,6 persen dari 120.666 TPS di Jatim. Sementara ini, PKB terdepan dengan lebih dari 2,631 juta suara sah atau 19 persen. Selanjutnya ialah PDI-P dengan lebih dari 2,269 juta suara sah atau 16,4 persen. Gerindra mendapat lebih dari 1,945 juta suara sah atau 14 persen. Golkar meraih lebih dari 1,889 juta suara sah atau 13,6 persen. Nasdem dengan lebih dari 1,1 juta suara sah atau 7,9 persen. Selanjutnya, belum tembus 1 juta suara sah adalah Demokrat, PAN, PKS, dan PPP.
Jatim dengan 38 kabupaten/kota terbagi menjadi 11 daerah pemilihan (dapil). Keterwakilan terbanyak dengan 10 kursi ada di Jatim I (Surabaya dan Sidoarjo) dan Jatim VIII (Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota dan Kabupaten Madiun, Jombang, dan Nganjuk). Keterwakilan 9 kursi ada di Jatim VI (Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Kediri, dan Tulungagung). Keterwakilan bertambah dari tujuh kursi menjadi delapan kursi terjadi di Jatim IV (Lumajang dan Jember). Di Jatim X (Gresik dan Lamongan) keterwakilan dari lima kursi menjadi enam kursi.
Baca juga: Ramai-ramai Caleg Klaim Kemenangan, Berapa ”Harga” Satu Kursi DPR?
Secara kewilayahan provinsi, perolehan suara terbanyak 2024 sementara ini berada di PKB. Namun, situasinya berubah ketika dilihat di sebelas dapil yang ada di provinsi berpopulasi 40 juta jiwa ini. Misalnya, di Jatim 1, keunggulan dipegang oleh Gerindra dengan lebih dari 229.000 suara. Selanjutnya ialah PDI-P 169.000 suara, PKB 131.000 suara, PAN 105.000 suara, Golkar 99.000 suara, Nasdem 82.000 suara, PKS 68.000 suara, dan Demokrat 54.000 suara sah.
Di Jatim I, Partai Solidaritas Indonesia dengan hampir 69.000 suara melebihi PKS dan Demokrat. Namun, secara nasional, PSI tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga gagal meloloskan wakil rakyat dari Jatim ke DPR.
Penentuan kursi di DPR menggunakan metode sainte lague sesuai Pasal 415 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan, dalam hal penghitungan perolehan kursi DPR, suara sah setiap partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dibagi dengan bilangan pembagi 1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3, 5, 7, dan seterusnya.
Dari metode ini, calon anggota DPR yang berpeluang lolos ialah peraih suara terbanyak di dalam kolom partai politiknya. Di Jatim I, setiap kolom partai politik dalam surat suara berisi sepuluh nama kandidat atau sesuai jumlah maksimal kursi yang diperebutkan.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga memasukkan surat suara pemilihan presiden saat pemungutan suara ulang (PSU) Pilpres 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 di Kelurahan Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya, Sabtu (24/2/2024).
Selanjutnya, dari hasil perolehan suara yang kemudian dikonversi dengan metode sainte lague, kursi pertama untuk Gerindra dan perolehan suara kemudian dibagi 3 menjadi 76.333 suara. Kursi kedua untuk PDI-P dan perolehan suara dibagi 3 menjadi 56.333 suara. Kursi ketiga untuk PKB, keempat untuk PAN, kelima untuk Golkar, keenam untuk Nasdem, dan ketujuh untuk PKS. Kursi kedelapan untuk Gerindra, kesembilan untuk PDI-P, dan kesepuluh untuk Demokrat.
Namun, ini masih merupakan penghitungan sementara. Di Jatim I, data perolehan suara diperoleh dari 8.898 TPS atau 64,8 persen dari 13.733 TPS di Surabaya-Sidoarjo. Penghitungan masih berpeluang berubah, termasuk mungkin dalam penentuan kursi yang didapat partai politik.
Baca juga: Sesat Pikir Caleg Songsong Pemilu
ANTARA/RIZAL HANAFI
Petugas Satpol PP menurunkan alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/2/2024) dini hari.
Gerindra pada 2019 hanya menempatkan Rahmat Muhajirin dari Jatim I. Namun, untuk periode ini, keterwakilan Gerindra berpeluang diduduki oleh Bambang Haryo Soekartono (84.708 suara) dan Dhani Ahmad Prasetyo (54.883 suara). Rahmat sementara ini meraih 28.480 suara.
PDI-P periode lalu menempatkan tiga orang dari Jatim I, yakni Puti Guntur Soekarno, Bambang DH, dan Indah Kurnia. Namun, masa ini, yang berpeluang lolos ialah Puti (48.116 suara) lalu Indah (30.107 suara). Bambang sementara mendapat 20.016 suara.
Keterwakilan dari PKB juga berpeluang turun dari dua kursi menjadi satu kursi. Itu pun diperebutkan oleh dua petahana, yakni Syaikhul Islam (29.018 suara) dan Arzeti Bilbina (30.196 suara) yang sementara unggul dalam perolehan suara.
Baca juga: Jalan Terjal Partai Nonparlemen Meraih Kursi Legislatif
Selanjutnya, dari PAN akan terisi oleh petahana, yakni Sungkono (31.803 suara). Serupa dialami Golkar yang berpeluang kembali ialah Adies Kadir (58.224 suara). Untuk Nasdem masih diperebutkan oleh Lita Machfud Arifin (30.280 suara) dan Ipong Muchlissoni (26.175 suara).
Perebutan kursi juga dialami di PKS antara petahana Sigit Sosiantomo (17.076 suara) dan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reny Astuti (16.884 suara). Demokrat kemungkinan kembali menempatkan Lucy Kurniasari (20.043 suara).
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Poster calon anggota legislatif (caleg) peserta Pemilu 2024 yang dipasang di tembok TPS 17 Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).
Di Jatim VIII diwakilkan dengan 10 kursi. Di sini PKB unggul dan diprediksi meloloskan dua wakil baru, yakni Rusdi Kirana, bos LionAir, dan Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Yang baru lainnya ialah Muhammad Habibur Rochman (Nasdem), Mochamad Irfan Yusuf (Gerindra), dan Meitri Citra Wardani (PKS). Dari barisan petahana ialah Sadarestuwati (PDI-P), Yahya Zaini (Golkar), Abdul Hakim Bafagih (PAN), Guntur Sasono (Demokrat), dan Ema Umiyyatul Chusnah (PPP).
Di Jatim VI tersedia 9 kursi. Di sini PDI-P terdepan dan diprediksi meloloskan dua wakil, yakni Pulung Agustanto dan Sri Rahayu. Ini turun dibandingkan periode lalu yang tiga kursi. PKB masih bertahan dengan dua prediksi meloloskan dua petahana, yakni Anggia Erma Rini dan An’im Falachuddin.
Kursi Golkar bertambah satu, yakni dengan petahana Sarmuji dan wajah baru Heru Tjahjono, mantan Bupati Tulungagung dan mantan Sekretaris Provinsi Jatim. Selanjutnya, barisan petahana ialah Endro Hermono (Gerindra) yang masih bersaing dengan Mohammad Mahardhika Suprapto, Nurhadi (Nasdem), dan Ahmad Rizki Sadig (PAN).
Di Jatim IV, keterwakilan bertambah dari tujuh kursi menjadi delapan kursi. Di sini, PKB unggul dan perolehan kursi bertambah menjadi dua dan diprediksi meloloskan kandidat baru, yakni Rivqy Abdul Halim dan Ach Ghufron Sirodj. Gerindra meloloskan petahana Bambang Haryadi. PDI-P dari dua kursi hanya meloloskan petahana Arif Wibowo. Golkar juga mengirim petahana Muhamad Nur Purnamasidi. Senada dialami petahana Charles Meikyansah (Nasdem) dan Amin (PKS). Kursi baru kemungkinan ditempati Lucita Izza Rafika (PPP).
Keterwakilan delapan kursi juga ada di Jatim V (Kota dan Kabupaten Malang serta Batu), Jatim VII (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi), dan Jatim XI (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep di Pulau Madura). Di Jatim V, diprediksi yang akan melenggang ialah Hasanudin Wahid dan Ali Ahmad dari PKB, Ahmad Basarah dari PDI-P, lalu Andreas Eddy Susetyo atau penyanyi Kris Dayanti, Moreno Suprapto dan Ma’ruf Mubarok dari Gerindra, Ahmad Irawan (Golkar) dan Gamal (PKS).
Di Jatim VII, Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono akan kembali melenggang dan didampingi Sartono. PDI-P meloloskan wajah baru Budi ”Kanang” Sulistyono, mantan Bupati Ngawi dua periode, dan Novita Hardini. Selanjutnya, Iman Sukri (PKB), Supriyanto (Gerindra), Ali Mufthi (Golkar), dan Misbahul Huda (PKS).
Di Jatim XI data penghitungan suara baru mencakup 27 persen. Di dapil dengan keterwakilan delapan kursi ini masih sulit diprediksi calon-calon wakil rakyat yang akan lolos.
Baca juga: Jalan ”Ninja” Caleg-caleg Kere Bermodal Dengkul
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Baliho wajah caleg dari perwakilan partai yang dibersihkan dari berbagai tempat saat masa tenang di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2024).
Dapil dengan keterwakilan tujuh kursi ada di Jatim II (Kota dan Kabupaten Pasuruan dan Kota dan Kabupaten Probolinggo) dan Jatim III (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo). Keterwakilan enam kursi ada di Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban) serta Jatim X yang baru ketambahan satu kursi.
Di Jatim II, PKB diprediksi meloloskan dua calon, yakni petahana Faisol Riza dan Mohammad Irsyad Yusuf, mantan Bupati Pasuruan dua periode. Masing-masing satu kursi akan diduduki Anwar Sadad (Gerindra), Wakil Ketua DPRD Jatim, petahana Mufti Anam (PDI-P), Mukhamad Misbakhun (Golkar), dan Moh Haerul Amri (Nasdem), serta wajah baru Syaiful Nuri (PAN).
Di Jatim III mayoritas dikuasai barisan petahana. Nasim Khan dan Nihayatul Wafiroh dari PKB, Sonny Tri Danaparamita (PDI-P), Zulfikar Arse Sadikin (Golkar), Sumail Abdullah (Gerindra), dan Anas Thahir (PPP). Wajah baru ialah aktris Dina Lorenza Audria (Demokrat).
Yang diprediksi lolos dari Jatim IX ialah Haeny Relawati Rini Widyastuti dan Eko Wahyudi (Golkar), Ratna Juwita Sari dan Anna Mu’awanah (PKB), Wihadi Wijanto (Gerindra), dan Abidin Pikri (PDI-P). Di Jatim X, PDI-P bisa mengirim dua wakilnya, yakni Nasyirul Falah Amru dan Nila Yani Hardiyanti. Selain itu, Jazilul Fawaid (PKB), Ahmad Labib (Golkar), Khilmi (Gerindra), dan Jiddan (Nasdem).
Baca juga: Ongkos Miliaran untuk Menembus Senayan
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga melintasi baliho ajakan tolak politik uang dalam Pemilu 2024 yang dipasang oleh Bawaslu di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/2/2024).
Menurut dosen senior komunikasi politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, lolosnya wajah-wajah baru terutama kalangan pesohor dari Jatim menandakan keterkenalan menjadi faktor penting untuk keterpilihan. Namun, faktor ini bukan penentu mutlak karena sejumlah pesohor yang maju juga tidak lolos.
”Yang utama adalah bagaimana partai politik lebih bisa diterima oleh masyarakat,” kata Surokim.
Di periode 2019, jumlah anggota DPR dari Jatim sebanyak 85 orang. Saat itu, PDI-P terdepan dengan 19 kursi diikuti PKB dengan 18 kursi dan masing-masing 11 kursi dari Gerindra dan Golkar. Namun, periode ini, perolehan suara PDI-P merosot sehingga mengakibatkan keterwakilan di DPR juga anjlok menjadi 13 kursi. PDI-P kehilangan 6 kursi di saat keterwakilan dari Jatim bertambah 2 kursi.
Yang utama adalah bagaimana partai politik lebih bisa diterima oleh masyarakat.
Menurut Surokim, secara tradisional, PKB masih kuat di Jatim meski Muhaimin Iskandar, ketua umum, kalah dalam pemilihan presiden-wakil presiden. Muhaimin berpasangan dengan capres Anies Baswedan (nomor urut 1).
Untuk pilpres di Jatim, perolehan suara Anies-Muhaimin sementara kalah dibandingkan dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3). Pemilih PKB untuk pileg (DPR, DPRD Jatim, dan DPRD kabupaten/kota) masih kuat meski tidak otomatis termanifestasi dalam pilpres.
Gerindra terdongkrak oleh Prabowo-Gibran. Posisi Gerindra cukup kuat meski dalam edisi 2014 dan 2019 kalah dalam pileg dari PKB lalu PDI-P dan Prabowo kalah dari Presiden Joko Widodo. Namun, modal suara dari dua periode itu ternyata dapat dipelihara dengan baik oleh kader dan simpatisan Gerindra sehingga hasilnya terlihat dalam kontestasi terbaru ini.