TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu buka suara setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dan pemimpin senior Hizbullah di Beirut. Tanpa menyebut Haniyeh, Netanyahu mengatakan Israel akan menanggapi dengan tegas setiap serangan. "Warga Israel, hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba. Sejak serangan di Beirut, ancaman terdengar dari segala arah," katanya pada Rabu, yang dilansir Reuters, Kamis (1/8/2024). "Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad melawan ancaman apa pun," ujarnya.
"Israel akan menuntut harga yang mahal atas setiap agresi terhadap kami dari arena mana pun," imbuh dia dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi. Netanyahu mengatakan Israel telah memberikan pukulan telak kepada proksi Iran selama beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Haniyeh tewas dalam serangan rudal yang ditembakkan oleh drone di kediamannya di Teheran. Kematiannya diumumkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran. IRGC mengatakan Haniyeh tewwas saat bersiap menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran. Menurut IRGC, dia dan seorang penjaga keamanan Iran menjadi target. Sementara itu, militer Israel mengatakan tidak mengeluarkan perintah darurat baru untuk publik Israel, tanda yang mungkin bahwa pejabat Israel tidak mengharapkan pembalasan langsung. "Kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas," ujar juru bicara militer Israel Daniel Hagari. Namun dia menambahkan militer Israel sepenuhnya siap untuk skenario apa pun.