TEHERAN - Rincian seputar operasi yang menyebabkan terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran masih belum. Itutermasuk apakah dia diserang dari dalam wilayah Iran atau dari negara lain. Baik Iran maupun Israel, yang diduga berada di balik operasi tersebut, belum memberikan rinciannya. Namun, ada banyak laporan yang dapat memberikan petunjuk bagi para pakar untuk berspekulasi tentang bagaimana operasi itu dilakukan—dan apakah melibatkan persenjataan canggih atau serangan pesawat nirawak.

Sederet Pertanyaan tentang Pembunuhan Ismail Haniyeh 1. Di Mana dan Kapan Haniyeh Dibunuh? Dalam salah satu pernyataannya, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan bahwa serangan yang mengakibatkan kematian Haniyeh terjadi pada Rabu pukul 02.00 pagi dan menyatakan bahwa dia terbunuh oleh "proyektil dari udara" saat bertugas di salah satu "kediaman khusus untuk veteran perang di Teheran utara." Beberapa jam kemudian, jaringan Al-Mayadeen dari Lebanon yang berafiliasi dengan Iran melaporkan bahwa rudal yang digunakan untuk menyerang kediaman Haniyeh diluncurkan bukan dari dalam Iran, tetapi dari negara lain. Namun, Channel 12 Israel melaporkan bahwa pejabat Teheran sudah sampai pada kesimpulan bahwa proyektil tersebut sebenarnya ditembakkan dari dalam perbatasan negara Iran.

2. Di Mana Lokasi Haniyeh Tinggal? Meskipun kantor berita Fars melaporkan bahwa Haniyeh tinggal di kediaman khusus untuk veteran perang di Teheran utara, hanya sedikit yang diketahui tentang bangunan tersebut.

Beberapa sumber di Iran telah menyatakan bahwa Haniyeh mungkin telah terbunuh di dekat Istana Saadabad—sebuah kompleks kerajaan bersejarah yang terletak di bagian utara Ibu Kota Iran. Dengan luas ratusan hektare, kompleks tersebut telah digunakan oleh Republik Islam Iran untuk berbagai acara resmi selama bertahun-tahun.

. Dibunuh oleh Rudal atau Pesawat Nirawak? Meskipun pernyataan IRGC merujuk pada "proyektil dari udara", asal proyektil yang membunuh Haniyeh masih belum jelas. Sky News Arabia melaporkan bahwa berdasarkan sumber-sumber Iran, gedung tempat Haniyeh berada menjadi sasaran rudal yang ditembakkan dari gedung di dekatnya. Proyektil udara dapat diluncurkan dari jet tempur atau pesawat nirawak militer. Untuk serangan semacam itu, pesawat militer biasanya akan memanfaatkan wilayah udara negara tetangga. Meskipun menggunakan wilayah udara negara lain tanpa izin dan melakukan operasi di dekat wilayah perbatasan merupakan tantangan, itu bukan hal yang mustahil. Dalam serangan Israel pada bulan April di Pangkalan Udara Taktis ke-8 di Isfahan, pejabat Amerika mengonfirmasi bahwa pesawat Israel meluncurkan tiga rudal dari luar perbatasan Iran yang menargetkan 
lokasi radar yang melindungi fasilitas nuklir Natanz. Namun, pejabat Iran mengaitkan insiden tersebut dengan pesawat nirawak musuh di pangkalan militer tersebut. Namun, menurut koresponden militer Channel 14 Israel Hallel Bitton Rosen, serangan itu tidak dilakukan dengan meluncurkan rudal, tetapi dengan senjata lain yang meledak di dekatnya. Berdasarkan operasi Israel di masa lalu, rezim Zionis memiliki sejarah melakukan serangan pesawat nirawak di tanah Iran. Pada Februari 2023, Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di kompleks bengkel Kementerian Pertahanan di Isfahan dan ledakan di pusat amunisi di kota itu. Pejabat Iran menggambarkan serangan itu sebagai "tidak berhasil" dan menyatakan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas. 5. Apa Kata Para Pakar? Israel belum mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Haniyehm tetapi seorang pejabat Israel dan dua pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa Israel berada di balik serangan itu.