Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh menegaskan tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh sopir truk dan membakar truk korban di Yahukimo, Papua Pegunungan, keji dan biadab. Pangeran menyebut KKB sebagai teroris yang meresahkan masyarakat.
"Apa yang dilakukan KKB di Papua itu biadab dan keji. Mereka adalah teroris yang terus melakukan aksi teror dan meresahkan masyarakat!" kata Pangeran kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).

Pangeran meminta Polri untuk segera menangkap serta menindak anggota KKB. Dia menyebut tindakan KKB ini sudah melebihi batas kemanusiaan.

"Apa yang dilakukan KKB ini sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus semakin berani menindak para KKB ini karena apa yang mereka lakukan sudah melebihi batas-batas kemanusian," kata Pangeran.

Pangeran mengapresiasi Polri bersama TNI yang terus berupaya menumpas KKB. Ia lalu menekankan pentingnya pendekatan penegakan hukum dengan sistem peradilan pidana saat menghadapi kekerasan KKB di Papua.

"Karena apa yang dilakukan sudah melanggar HAM dengan menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah. Jadi tak hanya menyebar teror, mereka juga terus menerus melakukan pelanggaran pidana," tuturnya.

KKB Bunuh Sopir Truk di Yahukimo
Seperti diketahui, KKB Pok KKB Kodap XVI Yahukimo membunuh sopir truk bernama Abdul Muzakir (29). Para pelaku turut membakar mobil truk korban di pinggir jalan.

"Iya benar, Abdul Muzakir tewas akibat penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh KKB," kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto seperti dilansir detikSulsel, Kamis (1/8).

Pembunuhan itu terjadi di ruas jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu (31/7) pukul 12.20 WIT. Heru mengatakan korban tewas dengan luka sayatan di sekujur tubuh.

AKBP Heru mengungkapkan korban, sopir CV Sarilia yang memuat kayu sensor, hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu. Saat itu, truk korban yang ditumpangi 15 orang tiba-tiba dihadang 6 anggota KKB.

"Korban bersama saksi Nerry Omu dan 14 orang masyarakat Unaukam yang menumpang (7 perempuan dan 7 laki-laki). Belum sampai di tempat pengambilan kayu terjadi penghadangan oleh sekitar 6 orang dan salah satunya memegang senjata Api laras panjang berwarna hitam dalam posisi siap tembak ke arah truk," ungkapnya.

Karena panik, kata Hery, korban kemudian memutar balik mobilnya tapi mobil tersebut mengalami mati mesin dengan posisi melintang di bahu jalan. Selanjutnya, korban, saksi, dan penumpang melarikan diri.

"Tim gabungan tiba di TKP selanjutnya melakukan penyisiran dan menemukan korban Abdul Muzakir tergeletak bersimbah darah di ruas jalan Kampung Massi serta truk yang dikendarai korban sudah dibakar," tuturnya.