JAKARTA ~ Dalam rangka mempercepat penurunan stunting di seluruh DKI Jakarta, BKKBN bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI melaksanakan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama, bertempat di Kelurahan Jati Pulo Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat, Kamis 01 Agustus 2024.

Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, acara dilanjutkan ucapan selamat datang dari tuan rumah, yang disampaikan oleh Lurah Jati Pulo Bapak Syahfan Busti. Beliau mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan kegiatan ini. “Kami ucapkan terima kasih dengan terselenggaranya kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja dari bapak Komisi IX DPR RI. Semoga kegiatan ini, dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat untuk kita semua, terutama peduli dan melek mata terhadap permasalahan pencegahan stunting sejak dini,” kata Bapak Lurah.

Kemudian, acara diteruskan dengan mengisi materi dari narasunber Bapak Charles Honoris Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Dalam penjelasannya,
Stunting adalah kondisi gizi buruk kronis, fisik dan kecerdasan anak terganggu, serta tidak ideal dalam pertumbuhannya. Saat ini, angka stunting di Indonesia 21,5%, artinya 1 dari 5 anak di Indonesia beresiko stunting. Maka dari itu, harus mencegah stunting di lingkungan sekitar. Adapun ciri – ciri stunting yaitu pertumbuhan fisik dan kecerdasan terganggu, dan cenderung banyak penyakitnya seperti diabetes, jantung, gagal ginjal, dan lainnya.

“Agar, anak anak muda harus sehat dan cerdas, dengan cepat melakukan pencegahan dini stunting. Angka stunting naik menjadi 17,6% di DKI Jakarta. Masa emas sejak 1000 hari pertama kehidupan dan Asi ekslusif serta makanan bergizi dan bernutrisi seperti protein hewani,” jelasnya.

Kemudian, diteruskan materi Narsum dari Ibu Anita Rachmawati Sudin PPAPP Jakbar. Dalam penyampaiannya, beliau menghimbau agar masyarakat terutama orang tua untuk terlibat aktif dalam Poktan (Kelompok Kegiatan) yg dibina BKKBN, yaitu: 1. Bina Keluarga Balita 2. Bina Keluarga Remaja 3. Pusat Informasi Konseling Remaja 4. Bina keluarga Lansia Masyarakat.

“Termasuk, menghubungi kader kader PKK dan kader KB di lingkungan tempat tinggalnya jika ingin bergabung dan berpartisipasi dalam Poktan dimaksud,” terangnya didepan ratusan peserta sosialiasi stunting.

Materi selanjutnya, Narsum lbu Soetriningsih., S.Sos., M.Si (Direktur KIE BKKBN RI). Dalam paparannya, beliau menghimbau bila Masyarakat kelurahan Jatipulo menemukan anak usia 0-2 tahun mengalami sakit kronis secara terus menerus antara rentang waktu 3-6 bulan dan perkembangannya tidak sama dengan anak lain yg seusia dengannya, sebaiknya segera dibawa puskesmas maupun RSUD terdekat. “Hal itu merupakan pencegahan dini stunting, agar anak bisa diperiksa kesehatannya, dan untuk para ibu hamil idealnya memeriksakan Kesehatan kehamilannya minimal 6 kali selama masa kehamilannya. Supaya, bisa terdeteksi sejak dini resiko anak lahir dalam keadaan stunting,” terangnya.

Diteruskan materi oleh narasumber lbu Nurdini., SKM (Dinas PPAPP Prov. DKI Jakarta). Pada kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa calon pengantin harus periksa kesehatan di puskesmas 3 bulan sebelum menikah. Misalkan, calon perempuan yang menderita anemia akan diberikan obat dari puskesmas.”Semua ibu hamil wajib periksa kehamilan minima 6 kali, dan jangan lupa pakai alat kontrasepsi. Lalu, anak harus diberikan Asi yang baik. Stunting kondisi gizi kronis atau lama, akibatnya lama dan anak tidak langsung stunting. Siapkan makanan sendiri dirumah dengan gizi yang sehat dilengkapi dengan protein yang baik.” Ungkapnya. (ris)