KETUA DPR Puan Maharani mendesak pemerintah untuk mengimplementasi program edukasi yang efektif bagi anak-anak dan remaja demi mengatasi dampak negatif perjudian online (judol).
Tidak hanya itu, ia berharap pemerintah turut memberikan dukungan psikologis lewat program bagi mereka yang sudah terjebak judi online.
"Judi online yang dilakukan anak-anak dan remaja ini dapat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap masa depannya, termasuk dapat merusak mental mereka. Pendampingan trauma dan psikologis untuk korban judi online harus disediakan,” kata Puan, Rabu (7/8).
Diketahui, belakangan banyak ditemukan kasus psikologi pada anak yang kecanduan gawai. Mulai dari depresi, cemas, hingga anti sosial. Sebab itu, Puan mengimbau agar satuan pendidikan turut ikut berpartisipasi dalam pemberantasan judi online. Misalnya, memberi edukasi bahaya permainan judi online kepada murid-murid di sekolah.
“Sosialisasi harus dimaksimalkan dengan edukasi dari lingkungan pendidikan yang memang berperan dalam mendidik anak-anak kita. Selain edukasi dengan cara konvensional, gunakan platform-platform yang menarik atau disukai anak sehingga pesannya dapat lebih mudah diterima,” ungkap politkus PDIP ini.
Di sisi lain, dirinya menilai pengawasan orangtua atau orang dewasa menjadi garda terdepan untuk menghindari anak mengikuti tren judi online, mengingat saat ini judol banyak masuk melalui media sosial. Ia mengimbau orang tua agar lebih waspada dan mengawasi dengan ketat saat anaknya berselancar internet.
"Judi online ini kan banyak muncul di platform media sosial dan internet. Inilah mengapa anak-anak perlu dibatasi penggunaan gadgetnya agar terhindar dan orangtua bisa mengawasi langsung aktivitas yang dilakukan anak saat menggunakan gadget."
Mantan Menko PMK ini juga mendorong lingkungan di satuan terkecil, seperti RT/RW, ikut melakukan pengawasan karena anak-anak sering bermain bersama di sekitar lingkungan rumah mereka. “Peran serta lingkungan di rumah juga diperlukan untuk membantu pengawasan anak-anak. Mungkin saat sedang mau ke warung atau salat di masjid, orang dewasa bisa mengecek ketika anak-anak berkumpul bermain gadget bersama-sama,” ucapnya.
Puan menilai, gotong royong dan kerja bersama semua pihak diperlukan dalam mengatasi fenomena judi online. Hal ini demi memastikan generasi muda terlindungi dari bahaya yang dapat merusak masa depan mereka.
Upaya kolektif dan terkoordinasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan daring yang aman dan sehat bagi anak-anak dan remaja di Indonesia," pungkasnya. (J-2)